Happy Reading
Maaf jika ada typo yang bertebaran
"Selamat malam Pak, saya wali dari Repal" sapa Graham Abiputra Rafadhan selaku ayahnya Repal.
"Baik Pak silahkan duduk" kata pak Polisi.
"Anak bapak telah melakukan suatu tindakan yang membuat pak Brawijaya babak belur, mungkin anak bapak terlalu emosi lalu memukuli pak Brawijaya hingga babak belur" jelas pak Polisi.
"Iyaa pak memang anak saya sangat emosional, sehingga tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Jika pak Brawijaya ingin kasus ini dengan berdamai saja mungkin kasus ini tidak perlu sampai berlanjut panjang, jika anak saya ditahan mungkin pak Brawijaya bisa saja juga ditahan" jelas Graham.
"Saya paham, jika ingin kasus ini berdamai lebih kita tanyakan kepada kedua belah pihak bersangkutan" jawab pak Polisi.
"Pak tolong keluarkan saudara Repal dan juga Pak Brawijaya" kata Pak Polisi.
Salah satu polisi pun akhirnya mengeluarkan Repal dan Brawijaya dari lapas karena ingin ditanyakan apakah kasus ini ingin berdamai saja atau tidak.
"Saya ingin bertanya apakah saudara Repal dan Pak Brawijaya ingin kasus ini berdamai saja?" tanya Pak Polisi.
"Kalo saya sih mau mau aja berdamai pak dari pada kasus ini makin ribet nantinya" jawab Repal.
"Baiklah saya ingin kasus ini berdamai tetapi dengan satu syarat setelah kasus ini berdamai bawalah Melin ke rumah kalian" jelas Brawijaya.
"Loh kenapa kami yang membawa anak anda?" tanya Graham.
Tiba tiba saja Repal menepuk pundak ayahnya sambil tersenyum.
"Udh lah Pah biarin saja Melin dibawa ke rumah kita dari pada nantinya sih Melin makin menderita dengan keluarganya yang benar benar tidak sayang kepada anaknya" jelas Repal.
"Baiklah saya setuju, tapi setelah ini jauhilah Melin dan juga anak saya" kata Graham.
"Baik, saya akan menjauh dari kalian" ucap Brawijaya.
Sampai pada akhirnya mereka berdua dibebaskan dan tidak di tahan karena kedua belah pihak telah menyetujui untuk kasus ini berdamai dengan baik.
Brawijaya sudah pulang duluan, sedangkan yang lainnya pergi menuju ke rumah sakit untuk melihat keadaan Melin sekarang.
Tiba di rumah sakit sudah ada Galih yang sedang menunggu dan menjaga Melin.
"Lo gapapa Pal?" tanya Galih.
"Santai" jawab Repal.
"Lo kemana aja? Baru nongol sekarang" tanya Baskara.
"Tadi di rumah lagi ada urusan jadi gue telat buat jenguk Melin" jelas Galih.
"Repal mamah mau ketemu Melin boleh kan?" tanya Amanda Putri selaku mamahnya Repal.
"Boleh mah, sekalian sama papah habis itu jelasin semuanya tentang persyaratan papahnya Melin" kata Repal.
Graham dan juga Amanda pun masuk ke dalam untuk menemui Melin.
"Gimana keadaan kamu nak?" tanya Amanda.
"Baik untuk sekarang bu, maaf kalo boleh tau ibu dan bapak ini siapa?" tanya Melin.
"Kami orang tuanya Repal" jawab Graham.
"Ohh maaf bu pak saya ga tau kalo kalian orang tuanya Repal" ucap Melin dan langsung salim kepada kedua orang tuanya Repal.
"Tidak apa apa nak, kalo boleh kamu panggil kami bunda dan ayah juga tidak apa apa nak" jelas Amanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASKARA [COMPLETED]
Teen FictionEmang banyak cewe luaran sana yang menarik, tapi mereka ga semenarik nyokap gue dan lo -baskara Baskara Pratama adalah orang yang memiliki sifat random terkadang bercanda terkadang serius, tetapi jika ia benar benar sedang emosi kejamnya bukan main...