42. Karyawan toko roti yang tampan

161 8 0
                                    

Happy Reading

Maaf jika ada typo yang bertebaran

Melin tertidur di samping mamahnya dengan posisi duduk, tak lama kemudian mamahnya terbangun sedangkan Ale sedang pergi keluar mencari makanan untuk Melin.

Mamahnya Melin yang melihat Melin pun terdiam sejenak, melihat Melin yang bahkan sampai tertidur dengan posisi tidur yang tidak enak.

Mamahnya Melin berbicara pada dirinya di dalam hati "Mamah udh jahat sama kamu Lin, kenapa masih perhatian sekali sama mamah. Mamah ga pantes jadi mamah kamu, maafin mamah, kamu benar harusnya mamah lepaskan saja papah kamu. Maafin mamah lin maafin mamah kalo selama ini mamah jahat banget sama kamu nak" ucap mamahnya Melin sembari sedikit mengeluarkan air mata, sadar air matanya keluar ia pun buru buru mengelapnya.

Repal yang baru saja ingin masuk tiba tiba ia berhenti tidak jadi masuk, karena melihat mamahnya Melin yang menyesali perbuatannya kepada Melin, Repal pun memilih untuk pergi meninggalkan antara ibu dan anaknya berbaikan.

Tak lama kemudian Melin pun tersadar, dan melihat mamahnya yang sudah tersadar.

"Mah? Gimana sekarang apa yang mamah rasain sekarang? Masih sakit ngga mah? Mamah jangan banyak gerak dulu yaa, mamah mau apa? Biar aku ambilin. Oh iya mamah belom makan, tapi ini udh di siapin makanannya sama suster, aku suapin ya mah" ucap Melin yang sangat heboh dan ia pun mengambil bubur yang telah disiapkan oleh suster.

"Nih mah, dimakan ya ayo" ucap Melin sembari meniup buburnya.

Mamahnya Melin pun membuka mulutnya dan memakannya, saat Melin menyuapi nya Melin tersadar melihat mamahnya yang mengeluarkan air mata.

"Loh mamah kenapa? Kenapa nangis?" ucap Melin sembari menaruh buburnya dan mengelap air mata mamahnya.

"Maafin mamah ya nak, maafin mamah. Kamu seharusnya ga ush tolongin mamah, karna selama ini juga mamah udh jahat sama kamu nak. Maafin mamah" ucap mamahnya seraya memeluk Melin.

Melin pun sangat merasakan bahagia, atas sikap mamahnya yang sekarang ini.

"Mah, ini udh tugas kewajiban aku sebagai seorang anak, dan mamah ga perlu minta maaf. Harusnya aku yang minta maaf karena belom bisa jadi anak yang baik buat mamah" kata Melin.

Mamahnya pun melepaskan pelukannya dan berkata "Ngga nak, kamu udh cukup sempurna dan baik di mata mamah. Kamu ga perlu minta maaf, mamah yang harusnya minta maaf. Tolong jangan tinggalin mamah yaa, tetap berada di samping mamah. Mamah sekarang cuma punya kamu yang mamah sayang banget" ujar mamahnya sembari memeluknya lagi.

"Iyaa mah, aku udh maafin. Mamah tenang aja aku ga kemana mana. Aku terus tetap berada di samping mamah" kata Melin.

Mamahnya pun melepaskan lagi pelukannya.

"Kamu disini sendiri?" tanya mamahnya.

"Ngga kok, aku sama teme- Lah temen aku kemana yaa semalem perasaan dia nemenin juga, apa udh balik kali yaa" jawab Melin kebingungan.

"Iyaa sepertinya, maafin mamah yaa gara gara mamah kamu jadi sampai repot begini dan jadi cape" ucap mamahnya.

"Mamah kan udh aku bilang ini udh kewajiban aku sebagai seorang anak, udh sekarang ayo lanjutin lagi makannya yaa" kata Melin dan menyuapi makanannya.

Tak lama kemudian Repal pun datang sembari membawa makanan.

"Wahh udh bangun tan? Kenalin tan aku Repal temannya Melin" ucap Repal sembari salim kepada mamahnya Melin.

"Loh Pal? Gue kira lo udh pulang" kata Melin.

"Ya kaga lah, gue tadi keluar sebentar cari makanan buat lo" ucap Repal.

BASKARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang