58. Malam Pertama

473 15 0
                                    

Happy Reading

Maaf jika ada typo yang berterbaran

Tak selang lama kemudian keluarganya Baskara dan juga Safina pun pergi meninggalkan kedua anaknya itu, saat Safina ingin bangun tiba tiba saja Baskara mengatakan hal yang membuat dirinya merasakan aneh.

"Tuh kamu denger ga tadi mamah sama papah ngomong apa? Kita harus rencanain mau punya anak berapa" tanya Baskara.

"Diem ga kamu! atau aku tonjok mau?" omel Safina.

"Galak banget sama suami sendiri, tapi kira kira kalo kita punya anak bakalan ngikutin siapa yaa sifatnya aku atau kamu?" ucap Baskara.

"Kamu bisa stop ga sih Bas, bahas anak terus itu beresin dulu sana. Aku mau lanjut beres beres awas!" ucapnya dan melanjutkannya lagi.

•••[B]•••

Felicya kini sedang jalan kaki menuju rumahnya, tetapi saat dirinya sedang tengah asyik berjalan kaki sendiri tiba tiba aja 3 orang laki laki yang membuat Felicya pingsan dan membawanya ke dalam mobil.

Sesaatnya sudah di dalam mobil tak selang lama kemudian Felicya pun sadar dan langsung melihat sekelilingnya yang sudah ada orang laki laki yang bisa Felicya tebak mereka semua adalah preman sewaktu semalam yang pernah dihajar habis habisan oleh Ale.

"Apaan nih?! Lo semua pada ngapain bawa gue?!" tanya Felicya.

"Udh diem aja kamu!" jawab salah satu preman itu.

"Lepasin gue ga! atau sebelum gue teriak?! lepasin gue!!" decak Felicya.

Saat dirinya tengah berteriak tiba tiba samping mobilnya sudah ada Ale yang tengah mengejar preman preman ini yang membawa Felicya.

"Le! tolongin gue!" teriak Felicya.

"Woi! Lepasin cewe gue!" teriak Ale sambil menggedor gedorkan kaca mobil itu.

Tak selang lama kemudian Ale menghadang mobil tersebut dengan motornya itu sehingga membuat mobil itu pun berhenti dengan cara mendadak. Semua preman itu keluar kecuali satu preman yang memegangi Felicya di dalam mobil.

"Oh jadi lo preman preman yang waktu itu, lepasin Felicya!" pinta Ale.

"Kurang ajar! hajar dia!" perintah salah satu preman itu.

Satu persatu Ale menghadapi preman itu dengan memberikan pukulan demi pukulan sampai akhirnya satu persatu tumbang. Satu preman yang tengah memegang Felicya pun tiba tiba saja membuat Felicya pingsan dan keluar untuk menghajar Ale.

"Woi! Bangsat!" teriak Ale sambil memukul preman itu bertubi tubi sampai membuat preman itu tak sadarkan diri. Ale pun menghampiri Felicya tengah pingsan itu di dalam mobil.

"Fel, hei bangun! Fel" ucap Ale seraya mengelus eluskan pipinya Felicya.

Ale pun memutuskan untuk menelfon ambulans dan membawanya ke rumah sakit. Setibanya di rumah sakit Ale menghubungi keluarganya Felicya dan menyuruhnya untuk ke rumah sakit. Ale yang sedang menunggu kabar dari dokter itu pun sangat merasa khawatir kepada Felicya.

"Maafin gue Fel, gue telat tolongin lo maafin gue" gerutu Ale.

Keluarganya Felicya pun tiba dan langsung mengajukan beberapa pertanyaan kepada Ale ada apa dengan anaknya itu dan kenapa semuanya bisa terjadi. Ale menjelaskan semuanya kepada keluarganya Felicya.

Dokter pun akhirnya telah selesai menangani Felicya dan memberikan informasi tentang keadaan Felicya dan untung saja semuanya itu kabar baik bahwa Felicya tidak ada luka yang begitu parah atau pun luka dalam, keluarganya pun masuk untuk menjenguk Felicya sedangkan Ale nanti akan menyusul, kini ia tengah mengirim pesan kepada Baskara.

BASKARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang