Happy Reading
Maaf jika ada typo yang bertebaran
Semua para suster pun mencoba menangani Safina, sedangkan Baskara dan Tania hanya berdiam diri sambil menunggu Safina selesai di periksa oleh suster, menunggu hampir sudah satu jam salah satu seorang suster pun keluar dan memberikan informasi keadaan safina untuk saat ini.
"Gimana sus keadaan pacar saya?" tanya Baskara.
"Safina saat ini sudah baik baik saja, tadi hanya saja bekas jahitan sewaktu ia pernah di operasi merasakan sedikit nyeri karna ia melakukan pekerjaan yang sangat berat atau mungkin ia terlalu bekerja keras sehingga lupa dengan keadaannya sekarang" jelas Suster.
Baskara dan Tania yang mendengar kabar tersebut pun langsung merasakan lega, Baskara pun langsung bertanya kepada susternya apakah sekarang Safina sudah bisa dijenguk.
"Sekarang saya boleh masuk sus?" tanya Baskara kepada suster.
"Boleh tapi hanya satu orang satu orang saja ya pak" jawab suster.
"Ya sudah pak tidak apa bapak saja yang masuk, saya nunggu disini pak" kata Tania.
"Ya sudah saya masuk dulu yaa" ucap Baskara.
Baskara pun masuk dan melihat Safina yang sedang tertidur terbaring lemas, Baskara melihatnya sangat kasihan karena melihat pacarnya yang sedang sakit. Baskara mengangkat tangan kanan Safina dan tidak berhenti mengkecupnya.
"Kamu jangan bikin aku khawatir terus, aku ga bisa kalo liat kamu begini. Aku sedih Saf kalo liat kamu sakit Saf" kata Baskara.
Tak selang lama kemudian Safina terbangun dan melihat Baskara yang sedang menangis sambil mengkecup tangannya, sampai pada akhirnya Baskara tersadar dan melihat Safina yang sedari tadi hanya tersenyum melihat Baskara.
"Kenapa kamu senyum senyum gitu?" tanya Baskara.
"Gapapa, lucu aja ngeliat kamu nangis begitu kaya bukan kamu" jawab Safina.
"Udah besok kamu ga usah kerja dulu yaa"
"Ngga bisa lah Bas, justru tadi pagi aja aku bahas seminggu lagi toko roti aku, aku bakal ubah jadi coffe shop"
"Tapi kamu harus banyak istirahat, ga boleh terlalu kerja keras kata suster tadi sayang. Besok istirahat dulu biar anak buah kamu aja yang jaga okee? Ga ada penolakan titik." ucap Baskara yang begitu tegas.
"Ga bisa Baskara Pratama, aku harus kerja. Udh gapapa tenang aja okee, aku bakalan jaga kesehatan aku dan ga gila kerja kok" ucap Safina sambil tersenyum untuk membuat Baskara tidak terlalu mengkhawatirkan dirinya.
Mau tidak mau Baskara pun menuruti apa perkataan Safina, seperti yang kalian tau Safina memang anak yang pekerja keras dan bisa dibilang sedikit keras kepala.
"Yaudah oke, tapi inget kalo udh ngerasa cape udh istirahat aja oke?" tanya Baskara.
"Iya oke" ucapnya sambil tersenyum.
"Tapi kok kamu tadi ada di toko aku?" tanya Safina.
" Iya tadi mamah sama papah juga ada di toko, tadi mau beli kue di toko kamu" jelas Baskara.
"Sebentar? Papah kamu udh bebas?" tanya Safina dengan ekspresinya yang terkejut.
"Alhamdulillah, terus berarti mamah sama papah kamu masih ada di toko aku dong? maaf yaa aku malah jadi repotin kamu" kata Safina.
"Kenapa ngomong begitu? aku ini kan calon suami kamu sayang, jadi kalo ada sesuatu yang terjadi sama kamu aku siap tanggung jawab dan ngelindungin kamu. Jangan ngomong kaya gitu lagi oke?" jelas Baskara.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASKARA [COMPLETED]
Teen FictionEmang banyak cewe luaran sana yang menarik, tapi mereka ga semenarik nyokap gue dan lo -baskara Baskara Pratama adalah orang yang memiliki sifat random terkadang bercanda terkadang serius, tetapi jika ia benar benar sedang emosi kejamnya bukan main...