38. Bima Ditangkap?

145 9 0
                                    

Happy Reading

Maaf jika ada typo yang bertebaran

Galih baru saja ingin menaiki motornya tiba tiba saja dipanggil oleh Nara.

"Gal!" panggil Nara.

"Kenapa Nar?" tanya Galih.

"Ini jaket lo, makasih ya" kata Nara sembari menyodorkan jaket milik Galih.

"Sama sama" ucap Galih dan memakai jaketnya dan helmnya.

"Oh iya bentar ini gue nemuin surat ini di jaket lo, untung gue keluarin dulu sebelum gue cuci" jelas Nara sambil menyodorkan sebuah kertas.

"Surat apa?" tanya Galih sambil mengambil kertasnya.

"Kemaren ga sengaja gue baca isinya surat perjanjian antara peru-" ucapnya terpotong karena tiba tiba Galih menutup mulutnya Nara.

"Jangan kenceng kenceng ngomongnya, satu lagi jangan bilang siapa siapa soal kenapa gue ga bolehin lo kasih tau siapa siapa intinya jangan ngomong ke siapa siapa. Yaudah gue mau pulang duluan" jelas Galih dan langsung pergi begitu saja tanpa memberi kesempatan Nara untuk berbicara.

Nara hari ini dijemput oleh adiknya yang bernama Daffa.

"Tadi Galih kenapa ya? Emang kenapa antara perusahaan ayahnya sama perusahaan bokapnya Baskara? Udh lah ngapain juga gue mikirin soal ini" ucap Nara pada diri sendiri.

Tiba tiba saja Galih di telfon oleh rumah sakit dan Galih pun menuju kesana.

"Kenapa? Siapa yang bunuh dia?" tanya Galih.

"Pelaku yang bunuh dia ada di kantor polisi mas, apa mas mau kesana?" tanya salah satu anak buah papahnya.

"Ibu tenang saja saya akan memberi pelajaran kepada pelaku yang membunuh suami ibu" jelas Galih sembari mengelus elus kan pundak seorang perempuan paruh baya.

"Makasih mas" jawab ibu itu.

Yang dimaksud tadi adalah seorang suruhan yang sewaktu itu pertama kali Galih di teror, ia berada di rumah sakit karena ia sakit yang tiba tiba saja strok.

"Kalian jaga disini dan jaga ibu itu dan kedua anaknya" perintah Galih kepada anak buah papahnya.

Galih menuju ke kantor polisi untuk menemukan pelakunya, ia berharap orang itu mau memberi alasan kenapa ia membunuh temannya sendiri.

Sesampainya di kantor polisi Galih langsung ingin bertemu pelakunya, akhirnya pelaku itu dibawa untuk bertemu dengan Galih.

"Siapa lo?" tanya pelaku itu.

"Kenalkan saya teman, teman yang kamu bunuh itu" ucap Galih.

"Jadi lo yang nangkep temen gue?" kata pelaku.

"Iyaa, kalo boleh tau siapa yang menyuruh anda untuk membunuh teman anda sendiri?" tanya Galih.

"Tanpa gue kasih tau juga lo pasti udh tau karna temen gue udh ngomong ke lo kan?" tanya balik pelaku.

"Jadi dia yang menyuruh anda? Dengan alasan?" tanya Galih.

"Biar dia ga kasih semua info ke lo" jawab pelaku.

"Anda ingin bebaskan? Apa anda tidak ingin bertemu keluarga anda?" tanya Galih yang berusaha mengajak pelaku itu kerja sama dengannya dan mau memberi beberapa informasi kepadanya.

"Gue ga akan kasih tau apa apa ke lo!" tegas pelaku.

"Baik kalo gitu, saya pikir keluarga anda mungkin akan sedih liat kelakuan anda seperti ini, terimakasih sudah mau berbicara dengan saya" pamit Galih dan pergi begitu saja.

BASKARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang