25. Safina Diculik?

260 11 0
                                    

Happy reading

Maaf jika ada typo yang bertebaran.

Di sekolah semua murid kelas 12 IPA 4 tengah belajar mempelajari buku yang telah dikasih oleh pak Beni tadi, tetapi berbeda dengan Galih yang terus terusan saja tampak gelisah dan tidak bersemangat seperti biasanya dengan hal itu Baskara langsung mengajak Galih untuk keluar sebentar disaat pak Beni sedang tidak ada di kelasnya.


"Gal? Ikut gue" ajak Baskara sambil menujuk ke arah atas yang merupakan mengajaknya ke rooftop.

Galih pun menurutinya dan mereka berdua pun pergi menuju rooftop, sesampainya di rooftop mereka berdua saling tatapan tanpa ada pembicaraan apa pun sehingga mulailah Baskara yang berbicara.

"Gue tau ga ada di dunia ini manusia yang baik baik aja, pasti mereka semua punya masalah yang ngga bisa mereka ceritain ke teman dekatnya maupun keluarganya sendiri, tapi kalo lo terus terusan begini yang ada jadi beban hidup lo sendiri seenggaknya lo kasih tau gue pakar masalah lo apa tanpa lo harus definisikan semua masalah lo, kalo lo ga mau cerita semua tentang masalah lo" jelas Baskara sambil menatap langit langit.

"Gue ga tau Bas bingung sama yang sekarang gue ga tau harus percaya sama teman dekat gue atau sama keluarga sendiri" jawab Galih sembari menatap langit langit.

"Itu pertanyaan sulit untuk gue jawab Gal, kadang manusia bisa dipercaya bisa ngga, mereka bisa aja berubah jadi sebaiknya lo lebih harus percaya sama Allah dan diri lo sendiri. Cuman kedua hal itu yang bisa lo percayain" ujar Baskara.

"Bener juga, makasih Bas udah mau dengerin cerita gue, maaf gue ga bisa jelasin semua masalah gue ke lo sekarang" kata Galih.

"Santai, gue tau itu pasti masalah lo pribadi banget makanya sampe lo ga bisa kasih tau gue sekarang seenggaknya gue dibikin lo lega karna lo bisa ceritain pakar masalah lo tanpa lo harus jelasin semuanya" kata Baskara.

"Gue yakin bukan bokap lo yang bikin mamah gue meninggal Bas, seperti yang lo bilang gue harus percaya sama diri gue sendiri dan Allah, gue bakalan cari tau sendiri semuanya dan biar Allah yang kasih tau semua yang sebenernya" batin Galih.

"Cabut yo ke kantin atau ga ke markas kita?" tanya Baskara.

"Ayo dah" jawab Galih.

Disaat mereka berdua sedang ingin pergi berlari ke kantin tiba tiba saja ada Nara yang mencegatnya.

"Eits! Mau kemana lo berdua?" tanya Nara.

Baskara langsung berbalik badan dan berpura pura seolah olah ia sedang berjalan jalan saja.

"Haha ga kemana mana gue cuman jalan jalan doang, tadi gue diajakin Galih cabut ke kantin yaudah gue balik lagi ke kelas dah, Gal! Gue duluan!" ucap Baskara dan langsung pergi berlari ke kelas.

"Oh jadi lo yang ngajakin cabut ke kantin?" tanya Nara sembari menarik kerah baju Galih, yang masih saja Galih membelakangi Nara.

"Sialan Baskara, justru dia yang ngajakin gue ke kantin Nar" ucap Galih sembari membalikan badannya.

"Cepet balik kelas atau lo mau gue laporin" ancam Nara.

"Gapapa laporin aja nanti gue tinggal bilang kalo gue diajakin lo buat cabut ke kantin" ledek Galih.

Disaat Galih tengah berbicara itu tiba tiba saja bu Siska mendengarkannya.

"Oh bagus jadi kalian berdua mau cabut ke kantin pas jam pelajaran?" tanya bu Siska.

"Ngga bu justru saya mau tegur dia, dia tadi mau cabut ke kantin sama Baskara bu" ucap Nara.

"Bohong bu dia yang ngajakin saya buat cabut ke kantin" kata Galih.

BASKARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang