Balik lagi prolog baru dari Rania👋
Alur sebelumnya sama sekarang udah beda, bagi yang pernah baca yang sebelumnya maafkeun aku alurnya beda lagi skrng.
Ini karena kesalahan aku yang kurang hati-hati nge save draf.
Tapi untuk nama tokoh masih sama seperti sedia kala dan untuk visual mereka juga tetap sama.
Anyway, kalian yang udah baca jangan lupa vote beserta komen yang banyak.
Spam komen di sini ya untuk prolognya!👉
Sebelum membaca jangan lupa berdoa semoga gak naik darah, emosian, baper, melting, sakit hati, kesemsem dan banyak lagi.
_____
RANIA PUTRI ANARA mengelilingi penjuru sekolah yang luasnya mencapai stadion sepak bola malah lebih luas dari itu. Berbekal jabatan serta berbekal penggaris kayu panjang milik bu Sisil. Sudah cocok seperti guru BK mondar mandir memastikan keadaan sekolah. Jam pelajaran sedang berlangsung di seluruh kelas. Rania memiliki hak penuh untuk mendisiplinkan siswa karena jadwalnya sedang menjadi osis kedisiplinan.
Di belakangnya ada dua orang curut Gara dan Amanda menemani sambil membawa penggaris plastik. Biasa buat gaya-gayaan.
"Enaknya jadi osis kedisiplinan gak dapet belajar, mana jam pertama matematika." Gara berceloteh di samping Amanda.
Mereka full bertugas di jam pertama pelajaran. Sehabis istirahat sudah tidak berlaku lagi.
"Enak apaan mondar mandir doang gak di kasih jatah makan kek!" gerutu Amanda.
Peraturannya gak boleh makan di waktu tugas.
"Pak Alex sama bu Sisil mana sih, masak kita doang yang mondar-mandir?" keluh Gara.
Dua guru BK super galak itu menghilang dari pandangan mereka.
"Ish lo berdua diem deh!"
Rania mendesis kala kedua orang itu sibuk mengoceh di belakangnya.
"Kantin aja lah siapa tau ada yang bolos." saran Amanda di setujui Gara dan Rania langsung meluncur ke TKP tanpa menunggu guru bk.
Benar sekali dugaan para remaja taat aturan ini. Di sana banyak sekali para cabe-cabean, lonte-lontean dan terong-terongan sedang membolos pelajaran jam pertama.
"WOI KALIAN BOLOS YA!?"
Teriakan bariton Rania menggelegar memasuki kantin umum sekolah. Terdengar juga sampai koperasi sekolah di sebelah kantin umum. Mbak Yas penjaga koperasi sampai menengok memastikan teriakan menggelar itu.
"CATET AJA NAMANYA RA!" suruh Gara.
Rania melihat wajah-wajah mereka yang bersembunyi dan berlari. Kebanyakan adik kelas sih, kalo kelas sebelas cuma mbak cabe-cabean doang.
"RISA CABE CABEAN MAU KEMANA LO!?" nah itu Risa cabenya kelas sebelas bareng Mita dan Ale dayang-dayangnya.
"Bangsat si Rania sok banget sih!" gerutu Risa bersembunyi di pilar besar.

KAMU SEDANG MEMBACA
RANIA [Terbit]
Teen Fiction[Sudah terbit dalam bentuk e-book, tersedia di Playstore dan Playbook. Silahkan klik link pembelian e-book pada tautan yang sudah tersedia.] __________ "Gini ya rasanya punya pacar yang suka cosplay jadi kulkas berjalan." "Ish kak Ages udah satu jam...