Finally!!!
First, terima kasih untuk kalian pembaca setiaku meski cuma satu dua orang dan beberapa orang yang mungkin tanpa sengaja membaca cerita ini. Pertama kalinya aku bisa menamatkan satu cerita yang alurnya memang belum sempurna.
Aku masih belajar dan belum pro untuk membuat cerita 99% dengan alur yang sempurna.
Aku terus belajar dan akan terus berkarya juga setelah cerita ini tamat. Kalian juga jangan lupa untuk vote dan komen selalu di setiap ceritaku.
Setia terus dengan aku dan selamat membaca ending dari cerita ini. Jikalau tidak puas dengan endingnya aku gapapa, karena kita punya perbedaan pendapat tentang ending dalam cerita.
Happy Reading!!!
_____
UMPATAN kasar seorang cewek mengalihkan atensi banyak pengunjung restoran. Ibu-ibu yang menikmati waktu bersama anaknya terpaksa menghentikan aktivitas mereka. Cewek yang membuat keributan tidak peduli konsekuensinya. Yang ia pikirkan adalah meluapkan amarahnya setelah lama terpendam.
Ia ingin marah dan menangis. Ia rapuh, menahan sakit berhari-hari. Rania pikir semuanya bisa baik-baik, tidak! Semuanya kacau. Bisa saja ia salah paham dengan kedekatan Ages dan Vidya, bisa saja. Tapi Rania adalah seorang cewek yang tidak ingin berbagi dalam hubungan.
BRAK
PRANG
"APA MAKSUD LO GANGGUIN ACARA BELAJAR KITA!?" Vidya membentak Rania yang menggebrak meja dan menjatuhkan piring di atas meja sana. Ini agak gila, Rania terlalu emosi di buatnya.
Ages berdiri karena celananya terkenal percikan saus yang juga jatuh ke bawah akibat gebrakan yang keras. Rania menahan rasa sakit di tangannya karena tidak sadar menggebrak meja dengan sangat keras. Air matanya mengalir deras di sela-sela kemarahan.
"Kenapa harus sama pacar gue!?" bentak Rania memandang sinis Vidya. Ia tidak melihat ke arah Ages yang sibuk dengan dunianya.
Sedangkan Paula berlari langsung menyentuh kedua bahu Rania untuk menenangkan. Takut pihak restoran memberikan konsekuensi karena keributan yang di buat sahabatnya dan ada peralatan makan milik restoran pecah.
"Salah?" tanya Vidya tanpa beban dan bersalah. Cewek itu malah menantang dengan sengaja.
Rania tidak tahan. Ia kemudian memandang Ages dengan tanda tanya. Kenapa cowok yang berstatus pacarnya malah diam menonton pertengkaran mereka.
"Kak, lo gimana sih!? Malah diem gentle kek jadi cowok!" Paula melempar pandangan sinis ke Ages.
Cowok itu menghampiri Rania dan menggenggam tangannya.
"Kita bicarakan di luar," ajaknya menjauhi kerumunan dan jauh dari tontonan. Rania ingin menahan diri untuk tetap berada di sana mempertanyakan alasan Vidya mendekati Ages.
Rania mengusap air matanya, "lepas!" Rania menghempas kasar tangan Ages yang menggenggamnya.
Ia menuding Vidya, "lo cewek murahan yang pernah gue kenal!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RANIA [Terbit]
Teen Fiction[Sudah terbit dalam bentuk e-book, tersedia di Playstore dan Playbook. Silahkan klik link pembelian e-book pada tautan yang sudah tersedia.] __________ "Gini ya rasanya punya pacar yang suka cosplay jadi kulkas berjalan." "Ish kak Ages udah satu jam...