Siap baca cerita ini?😎
Komen dulu yuk👉
Stay healthy buat kalian di rumah, kalo keluar inget pakai masker dan jaga jarak dulu. Aku inisiatif ngasih tau biar kita sama-sama bisa terlepas dari pandemi ini ~
Doa sebelum baca,
_____
DOBRAKAN pintu menarik atensi penghuni kelas XI IPA 4 seusai menyelesaikan pembelajaran. Cewek berambut pirang berdiri berwajah sinis melirik seluruh isi kelas, tangannya terlipat di dada. Tanpa aba-aba cewek itu maju melangkah mendekati Rania di depan kelas memegang penghapus kemudian mendorongnya keras.
BRAK ...
Rania ambruk akibat dorongan yang keras dari cewek tadi, membuat seisi kelas segera berbondong-bondong membantu Rania berdiri tegak kembali. Paula maju menghalangi langkah Vidya gadis tadi yang mendorong Rania, menatapnya nyalang. Amanda menggeser posisi Rania agar tidak di dorong lagi.
"Maksud kakak apa datang-datang ngelabrak teman saya?" Paula masih punya rasa sopan meladeni kakak kelas.
Vidya kakak kelas anak IPS memang sering di sebut suka membully adik kelasnya secara fisik dan mental. Entah karena kecantikannya tertandingi atau ada yang mencari masalah dengannya.
Vidya mendesis, menyorot tajam Rania secara sinis menciptakan kebencian. "temen lo itu jalang!"
Seakan terpancing, Rania maju melepas genggaman Amanda saat menenangkannya.
"Maksud kakak ngomong gitu apa!?" suara Amanda naik satu oktaf, menunjuk wajah Vidya benci.
Siswa di kelas melemparkan tatapan sinis pada Vidya bersamaan, melindungi Rania tidak membiarkan gadis itu sendirian. Mereka punya rasa persaudaraan erat satu sama lain, salah atau tidak di mata mereka bukan alasan saling menjatuhkan.
"Lo!" menunjuk Rania, "terlalu genit sama kakak kelas!"
"Mau jadi populer dengan cara deketin Ages?" tanyanya menuding Rania langsung.
Rania memutar bola matanya malas tidak takut akan tuduhan Vidya. "gue gak deketin dia,"
"Mana ada maling ngaku, lo murahan!" murka Vidya menarik tangan Rania ingin mendorongnya lagi. Sebelum itu Paula menghadangnya, menyingkirkan tangan Vidya dari Rania.
Vidya tidak terima mengambil air mineral di atas meja lalu menguyur Rania dan kecipratan mengenai Paula di depannya. Saffa, gadis tomboy di kelas itu geram karena kelakuan Vidya melampaui batas.
"Bangsat! Apa mau lo masuk kelas ini bikin kacau!?" Saffa tidak peduli dengan sebuah tingkatan mengormati yang lebih tua, jika yang lebih tua tidak mampu menghormati yang lebih muda.
Vidya mengangkat dagunya menantang. "berani banget lo sama gue!"
"Kenapa!? Gak suka!?"
"Gue senior lo, jaga mulut lo sama gue!" Vidya menghadapi Saffa menghiraukan Rania basah kuyup.
"Buat apa gue tunduk dan hormat sama senior yang gak bisa menghormati adik kelasnya!? lo bajingan!" mulut Saffa melontarkan kalimat kasar pada Vidya.

KAMU SEDANG MEMBACA
RANIA [Terbit]
Teen Fiction[Sudah terbit dalam bentuk e-book, tersedia di Playstore dan Playbook. Silahkan klik link pembelian e-book pada tautan yang sudah tersedia.] __________ "Gini ya rasanya punya pacar yang suka cosplay jadi kulkas berjalan." "Ish kak Ages udah satu jam...