"Orang-orang hanya tau cara membesar-besarkan masalah tanpa melihat sisi kebenarannya, cukup bertumpu pada opini orang lain."
_____
UPACARA bendera cukup menguras tenaga siswa siswi, berjemur di bawah matahari pagi tak kalah panasnya di barengi pidato amanat kepala sekolah. Akhirnya usai setelah satu jam berlangsung tanpa jeda. Para siswa berhamburan masuk kelas masing-masing, lalu menyelinap ke kantin membeli air minum.
Ages dan kawan-kawan melintasi lantai satu dengan berbagai pandangan kagum adik kelasnya. Ages berwajah datar tidak mempedulikan kekaguman yang secara langsung mereka berikan. Beda dengan Galang dan Juna berkesempatan mencari dedek gemes.
"Ges udah tau kan lo berita di sekolahan yang lagi panas-panasnya?" tanya Vito berdehem setelah bertanya.
Karel memasang raut wajah khawatir. "Ges klarifikasi lah berita itu. Kasihan adek gue nanti di bully, elo kan idola sekolahan. Fans lo war nya kebangetan Ges." ia khawatir pada Rania ikut terlibat dalam berita itu. Fans Ages memang terkenal war melebihi batas.
"Iya. Tania bilang Rania nyamperin lo ke kelas kan, nah itu tuh yang bikin memanas lagi." tambah Juna mengakhiri tebar pesonanya. Masalah berita itu lebih penting sekarang menyangkut Ages.
"Kalo bukan adek gue," menghela nafas pelan Karel memegang bahu Ages. "gue gak akan turut campur."
Karel mana mau mengorbankan Rania untuk di bully satu sekolahan. Ia sayang dengannya meski sering cekcok mulut, Karel tidak rela adiknya menjadi korban fans Ages.
"Baru kali ini lo dekat sama cewek Ges. Wajarlah fans lo ngamuk walau gak pernah lo akui." Ages tidak mengakui fans-nya, bodo amat dengan segala aktivitas fans bodohnya. "dari kelas sepuluh lo sama sekali gak dekat sama cewek man." jelas Vito.
Ages berhenti di tangga lantai dua, kawannya ikut juga berhenti. Belum mau beranjak ke kelas mereka, sepertinya Ages berusaha meredam perkataan teman-teman nya. Galang tertinggal jauh di belakang tidak terlihat kemungkinan masih di lantai satu.
"Gue gak ngikutin akun Instagram adek lo," klarifikasi Ages panjang, ini kalimat terpanjang yang ia lontarkan.
"Terus siapa? Akun lo cuma satu, kalo bukan lo siapa?" Karel ngegas langsung di tenangkan Vito pelan-pelan.
"Rel santai dulu lah,"
"Gimana gue santai kalo adek gue yang kena, dan lo ... " menunjuk Ages. "gue tahu percakapan lo sama Rania di depan kelas tadi. Lo bilang kalian berdua dekat? lo mau adek gue di bully fans lo!?" nyali Karel besar untuk membentak Karel.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANIA [Terbit]
Novela Juvenil[Sudah terbit dalam bentuk e-book, tersedia di Playstore dan Playbook. Silahkan klik link pembelian e-book pada tautan yang sudah tersedia.] __________ "Gini ya rasanya punya pacar yang suka cosplay jadi kulkas berjalan." "Ish kak Ages udah satu jam...