29 - Jadian

515 49 0
                                    

Cerita ini sudah akan ending dalam waktu dekat. Part-nya memang aku targetin sampai 30-an lebih. Supaya gak membosankan dan garing. Konflik dalam cerita ini juga sedikit dan gak berat.

Minggu ini semoga bisa sampai ending dan akan publish cerita baru lagi.😀

Aku harap kalian masih setia dengan cerita ini dan nungguin part yang tersisa.

Vote dan komen juga wajib dan rajin.

Happy Reading!!!

_____

ULANGAN  umum berlangsung selama seminggu dan ini memasuki hari ke dua. Sesuai jadwal mereka mengikuti ulangan dalam ruangan yang telah di tentukan. Rania dan Paula bisa satu ruangan karena absen keduanya berurutan. Amanda berada di ruangan lain karena absennya di angka 1-20.

Di ruangan kelas XII, Ages dan Galang satu ruangan, yang lainnya ada di ruangan lain. Ini menjadi keuntungan untuk Galang yang otaknya di bawah rata-rata. Duduknya juga sangat dekat dengan Ages. Cowok itu leluasa meminta jawaban karena Ages sangat mau membantunya. Daripada Galang terus merengek dan mengganggunya kala mengerjakan soal.

"Ges, nanti kalo udah selesai bagi ya!"

Sudah beberapa kali Galang memperingatkan Ages akan tugas cowok itu harus membagi jawaban. Ages mengangguk sekali sambil membaca buku tebal.

Galang angguk-angguk senang. Tidak takut nilainya anjlok. Ages punya tips agar mereka tidak mendapatkan nilai yang sama. Intinya Galang mendapatkan jawaban Ages bukan sepenuhnya. Akan ada soal yang jawabannya salah di sengaja oleh Ages.

"Nanti gue mau pamer sama Rania kalo gue dapat nilai gede," gumam Galang di dengan Ages.

Mata Ages menajam, "ada hubungan apa lo sama Rania?"

Galang menyerit heran. Ia belum tahu masalah hati Ages. Yang tahu Vito dan Karel saja.

"Jangan deketin dia!" Ages memperingatkan demi cintanya.

Galang menggoda Ages, "cie udah mulai posesif padahal belum sah."

"Terserah."

"Jiakh udah kayak cewek aja lo ngambekan," ledek Galang menusuk pipi Ages dengan pensil 2B nya. Ages langsung bereaksi menepis segala sentuhan dari sahabatnya.

"Tembak sana biar gentle," suruh Galang membujuk Ages.

"Nanti dia mati."

"Dasar tembok! Tembak pakai hati!" Galang emosi dengan sahabat es batunya.

Cowok itu kemudian fokus kembali pada kegiatan menajamkan pensilnya bukan otaknya. Meski ia mencontek tapi harus berpura-pura mengerjakan soal biar tidak ketahuan. Katanya pengawas hari ini killer.

_____

Sekitar pukul 12 siang ulangan umum telah usai. Siwa siswi lebih awal bisa pulang untuk belajar lagi. Rania memangku bukunya di dada dengan tas di sampirkan ke punggung. Buku itu titipan dari Alfi untuk di bawa pulang karena Rania meminjam.

RANIA [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang