06 - Malam Minggu

772 72 4
                                        

I doubt if I can't touch your world, the only reason is you always appear when I forget you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I doubt if I can't touch your world, the only reason is you always appear when I forget you.

_____

PETIKAN senar gitar mengalun kala langit berubah cerah sehabis hujan deras. Para cowok berkumpul di teras rumah Juna yang mewah serta luasnya mencapai lapangan pekerjaan. Ya biasalah anak sultan rumahnya gak kardus-kardus, dilahirkan dari keluarga berada Juna seakan menjadi pangeran di rumahnya. Lain halnya di luar ia akan menjadi seorang playboy jalanan, absrud.

Di sana berkumpulah Ages, Karel, Juna, dan Galang. Vito paling rajin sedang mengunjungi sekolahan demi bu Sisil yang memanggilnya mendadak. Karel berhenti memetik senar gitarnya serasa sudah bosan.

"Hari ini kan malam minggu gak ada niatan jalan kah?"

Sontak Juna terkejut Karel mengajak mereka jalan di malam minggu. "lo ngajakin gue jalan? Gak salah?"

"Maksud gue kita berlima somplak! sama si Vito juga!" Juna mengambigukan pertanyaan Karel.

"Gini dah pada jomblo semua, ngedate nya sesama cowok." kata Galang muram.

"Daripada di rumah kan bosen gue, mending jalan gitu. Nongki di warung-warung kan enak." ajak Karel tapi Ages hanya bergumam saja. Cowok dingin itu malas berbicara panjang lebar kasihan nanti kosakatanya habis.

"Kuy lah! Gue mah nurut aja, siapa tau dapat pasangan kan."

"Okelah gas kan kuy!" setelah Galang, Juna menyetujui ajakan Karel.

"Ges ikutan?"

"Gak," seketika Juna mendesah pasrah, Ages susah di ajak pergi. Memang modelan Ages sukanya di rumah daripada nongki sambil lirik-lirik cabe jalanan.

"Yah gak asik lo!" celetuk Galang di hadiahi tatapan menghunus dari Ages.

"Udahlah berempat aja deh, tentuin nih kita mau ke mana?" Karel membiarkan Ages tidak ikut, takut kalo memaksa manusia es.

"Hongkong?"

Jitakan keras mengenai kepala Galang bertubi-tubi dari si Karel laknat.

"Aw ... Apa salah gue sih!?"

"Salah lo milih tempat malam mingguan kadal!" bentak Juna saking kesalnya pada Galang manusia sedeng!

"Biar beda,"

"Gak sejauh itu juga markonah!"

"Udah deh mending ke Kafe Danger aja sekalian gabung sama anak-anak cowok lain." ajak Karel menengahi situasi.

RANIA [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang