Kangen gak?
Ya kangen lah masa enggak,😁(pede amat)
Mau ngucapin selamat untuk tim bulu tangkis ganda putri Indonesia telah berhasil membawa pulang medali emas untuk hadiah hari kemerdekaan Indonesia.😎😎🇮🇩🇮🇩
Kalian nonton gak detik-detik kemenangan mereka?
Kalo pada nonton pasti terharu banget ya, sampai ke tulang-tulang.
Oke back, aku up part kali ini.
Selamat membaca ya beb,
_____
RANIA memandang dirinya di cermin miliknya sejak dua puluh menit yang lalu. Tak mau beranjak sejengkal pun dari sana. Matanya terfokus memandangi wajahnya sendiri seperti orang bodoh. Lebih bodoh dari Amanda dan Paula, sahabatnya sendiri. Sepulang sekolah bukannya membersihkan diri, tapi berdiri di cermin memandangi diri sendiri.
"Argh ... "
Ia menjerit keras di dalam kamarnya yang kosong. Mengubah posisinya menjadi mencak-mencak di lantai. Rania, cewek itu terus meneriaki dirinya sendiri. Atas kebodohan yang telah ia lakukan beberapa jam yang lalu.
"Kenapa gue harus makan bakso itu sih!?" Desisnya mengerutuki diri sendiri yang bodohnya mengalahkan Galang. Sadar ia telah bertindak bodoh, menerima bakso milik Ages tanpa menolak.
Di perjalanan pulang, Karel terus bertanya memperjelas alasan Rania bisa dekat dengan Ages. Di kiranya cowok itu akan marah, Rania terus menyangkal banyak fakta. Tapi Karel menggodanya dengan banyak kata-kata bijak, seolah telah merestui kedekatan Ages dengannya.
"Ra, kalo lo emang suka sama Ages gue rela kok. Ages ganteng soalnya, cocok jadi ipar gue." Begitulah kira-kira kalimat Karel selama mengobrol dengan Rania tadi.
"Please, bisa gak gue kembali ke masa lalu lagi. Pengen ngulang yang tadi," rengeknya sambil bersimpuh menghadap ke atas, tangannya di kepalkan menjadi satu. Berharap Tuhan berbaik hati mengabulkan doanya yang tidak mungkin bisa terjadi tanpa pintu ajaib Doraemon.
Ia mengacak rambutnya frustasi, "andaikan gue temannya si Nobita, gue pengen banget pinjam Doraemon sekarang. Buat ngasih pintu ajaibnya menuju masa lalu."
"Tuhan ... Kenapa gue goblok!?"
"Goblok!"
"Tolol,"
"Bodoh!"
"Sinting!"
"Gila!"
"Miring!"
"Agrhh!"
Rania tanpa bekas kasihan mencaci maki dirinya, menganggap otaknya tidak berfungsi untuk berfikir sebentar saja. Pikirkan cara agar tidak terbuai dengan rayuan dan gombalan Ages si manusia kutub. Ingat! Ages pasti hanya mempermainkannya. Tidak ada kebenaran dalam kata-katanya, tidak ada cinta nyata yang ia berikan untuknya. Ages itu alergi cewek.
Te sateee sate sate nya bapak ibu, neng, adik, teh, kang ...
Sateee ...
KAMU SEDANG MEMBACA
RANIA [Terbit]
Genç Kurgu[Sudah terbit dalam bentuk e-book, tersedia di Playstore dan Playbook. Silahkan klik link pembelian e-book pada tautan yang sudah tersedia.] __________ "Gini ya rasanya punya pacar yang suka cosplay jadi kulkas berjalan." "Ish kak Ages udah satu jam...