16 - Perhatian

628 59 1
                                    

Udah tanggal 1 Agustus 2021 beb. Cepat banget berganti bulan ke bulan dan tahun ke tahun.👋

Wish kalian di bulan ini apa?

Kalo author, hmm ... semoga keadaan cepat membaik dan semua dalam lindungan Tuhan. Bisa beraktivitas seperti biasa lagi.🙏

Buat nemenin waktu di rumah, kalian baca part baru RANIA!

Sebelum membaca yuk berdoa dulu biar gak baper dan kejang-kejang.

Next ~~~

_____

"JANGAN bilang lo gelisah seminggu ini, gara-gara kak Ages jauhin lo?"

Amanda tahu!? Batin Rania semakin gelisah, ia mengakui perasaanya mulai gelisah sejak seminggu lalu. Sejak Ages menjauh darinya, meski memang keduanya jauh.

Rania mengontrol dirinya sendiri agar tidak terlihat gugup, "lo tahu?" Bisiknya pelan di telinga Amanda.

Amanda cengengesan, "tau lah."

"Kok bisa!?"

Amanda menarik tangan Rania duduk bersamanya berdempetan. Hape Rania masih di sembunyikan di balik tubuhnya. Mereka berbicara serius.

"Dari lo di follow kak Ages, gue inisiatif cari tahu sedekat apa lo sama dia," jelasnya berbisik-bisik seraya tersenyum lebar, "gue jadi mata-mata dadakan buat ngintai elo sama kak Ages. Mulai dari ke kelas kak Ages, di ajak pulang bareng, sampai ya semuanya gue tahu."

Nafas Rania mendadak tidak beraturan, seraya memegang kepalanya ia menatap Amanda syok. Seniat itu sahabatnya mencari tahu di balik Rania dan Ages. Amanda tampaknya khawatir akan keadaan Rania.

"Ra, lo gapapa?"

Rania menggeleng pelan sekali, "Paula tau?"

"Engga, dia ember soalnya. Gue takutnya dia pasti teriak-teriak kayak orang gila, dia fans kak Ages akut." Mengetahui kebiasaan Paula saat tahu rahasia orang lain, ia embernya minta ampun. Jadi, jangan curhat sama Paula kalo bisa sih sama tembok aja.

"Syukurlah,"

Dengan cekatan Amanda menarik tangan Rania satunya, merampas hape milik gadis itu yang tadi di sembunyikan. Rania merenggut sebal akan kelakuan Amanda yang tidak ada akhlak.

"Balikin!"

"Enggak, pinjem bentar. Gue kan udah tahu lo suka kak Ages," jawab Amanda.

Rania menolak keras pernyataan gadis itu, "enggak! Gue gak suka, cuma gak tahu."

"Sama aja,"

Amanda mengutak-atik ponsel itu, Rania terus merebutnya. Sepertinya ada rencana di benak Amanda untuk dirinya. Alhasil, Rania diam menunggu aktivitas sahabatnya tengah melakukan sesuatu pada benda miliknya.

"Nih, kalo udah di notice bilang ya!" Setelah itu Amanda keluar kelas terburu-buru, Rania sampai bingung di buatnya. Apa yang sedang Amanda lakukan pada hapenya.

RANIA [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang