Choice

191 22 1
                                    

Aku berjalan menuju ketiga teman ku yang sudah menunggu di kursi Gryffindor. Aku duduk membelakangi meja menyandarkan tubuh ku yang pegal pegal akibat membersihkan ruangan yang sudah seperti kapal pecah.

"Teman teman aku bisa lihat warna disini" ucapku sambil masih mengatur nafas ku yang memburu.

"Benarkah Ell?" Ron

"Iya"

"Kau cape sekali ya, ini minum dulu" Harry memberi satu gelas penuh jus labu.

"Makasih Harry" aku meminum jus itu dalam satu kali tarikan nafas, aku haus sekali.

"Hey pelan pelan nanti tersedak" Hermione. Aku tidak mendengarkan Hermione, aku haus sekali.

"Ah lega sekali" aku berbalik duduk menghadap ke tiga teman ku.

"Ell tadi aku sempat ke perpustakaan dan baca tentang rumput laut kesetiaan" Hermione menatap ku.

"Benarkah?!" Mataku sampai melotot. "Wah kau ini emang ahlinya dalam hal seperti ini ya" aku tidak bisa melepaskan pandangan ku pada Mione. Dia hanya tertawa mendengar ku berkata seperti itu.

"Katanya kalau kau mau menemukan rumput laut itu kau harus memiliki ikatan kesetiaan tak terkalahkan"

"Huh?" Aku memiringkan kepalaku tidak mengerti. Aku melirik ke arah Ron dan Harry.

"Jangan tanya padaku Ell aku tidak paham sedikit pun" ucap Ron diikuti Harry yang mangut mangut.

~°°°~

Kami sudah di depan pintu kelas ramalan. Di dalam hanya ada asrama Gryffindor angkatan ku tahun ke 1. Mungkin karena tempatnya yang lumayan sempit jadi prof. Sera membaginya menjadi dua kali pertemuan.

"Hallo kids.. kalian sudah mendapat masing masing meja bola ajaib"

"Yes profesor"

"Baiklah sekarang fokuskan pandangan kalian pada bola ajaib dan kosongkan pikiran kalian biarkan bola ajaib menentukan nasib kalian" profesor antusias sekali saat mengajar, namun lagaknya sangat horor.

"Bola ajaib akan mengeluarkan warna yang akan menentukan nasib kalian, warna merah! NYAWA kalian dalam bahaya.. warna HIJAU kalian AKAN mendapat keberuntungan dan jika warna PUTIH kalian akan kehilangan sesuatu yang.. BERHARGAAA!!!" sudah ku bilang dia horor, nada bicaranya saja tidak karuan. "TUNGGU!!!"

Kami menghentikan pekerjaan kami menatap bola ajaib.

"Dia kenapa?" Aku berbisik pada Ron.

"Aku pikir dia gila" Ron berbisik di telingaku.

Aku dan Ron cekikikan tertahan saat Ron mengucapkan itu.

Prof. Sera menuju pintu dan disana sudah ada segerombolan anak Slytherin, mereka masuk ke dalam kelas. Aku kira kelas dibagi dua ternyata mereka di panggil prof. Snape, profesor yang membimbing asrama Slytherin kalau di dunia manusia itu seperti wali kelas. Aku tidak tau kenapa mereka di panggil prof. Snape lagian itu bukan urusan ku, sudah cukup aku berurusan dengan prof. Snape.

Selalu seperti ini, setiap ada kelas dengan asrama Slytherin aku selalu bisa melihat warna. Anak anak Slytherin sangat berisik saat masuk ruangan, mereka ribut berebut kursi.

"Ell kau bisa lihat warna sekarang?" Hermione

"Seperti biasa Mione, kalau ada kelas yang di gabung dengan Slytherin aku selalu bisa lihat warna"

"Berarti kita bisa fokus pada asrama Slytherin saja" Harry

Aku mengangguk menjawab perkataan Harry.

Something SpecialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang