I Found My Mate (Spesial Draco)

172 18 0
                                    

Aku baru selesai diobati madam Parmfrey. Aku akan pergi ke asrama karena sudah lumayan, namun aku melihat jodoh ku yang masuk, tentu saja aku senang dia datang berkunjung, mungkin dia merasa bersalah karena meninggalkan ku sendiri di sini.

Namun aku merasa aneh, wajahnya pucat dan firasat ku memang benar saat dia masuk jalannya pincang tangan kirinya mengeluarkan darah, rambutnya sangat tidak karuan, tidak seperti terakhir dia pergi dari sini yang rambutnya sangat rapih.

Aku berlari ke arah nya melingkarkan tangan kanannya pada leher ku.

"Apa yang terjadi?! Kenapa kau bisa kaya gini?"

"Dasar brengsek! Beraninya mereka mengatai ku jalang" dia terkekeh yang akhirnya kehilangan kesadaran.

"Ell..!! Ell!!! Madam Parmfrey bantu aku!" Madam Parmfrey berlari ke arah ku. "Cepat bawa dia ke atas kasur yang aku tempati"

Aku dan madam Parmfrey membaringkan jodoh ku di atas kasur yang sedang aku pakai.

"Ell bangunlah apa yang terjadi!!"

"Madam cepat!!"

Aku panik sekali, aku tidak pernah panik separah ini seumur hidup ku. Kaki kanannya memar dan bengkak, pipi kirinya merah, apa dia di tampar? Aku membuka lengan jubah kirinya terlihat darah biru merembes di seragam putihnya.

"Madam lihat tangan kirinya!"

Madam membuka seragam lengan kiri jodoh ku. Wajahnya terlihat terkejut.

"Ada apa cepat katakan!"

"Tangannya di cengkram sangat kuat, luka yang hampir sembuh jadi robek kembali" madam Parmfrey sibuk menyiapkan alat untuk membersihkan luka nya.

"Kau ini apa yang terjadi! Tadi kau pergi masih baik baik saja dan saat kau kembali keadaan mu sudah parah seperti ini" aku mengelus kepalanya menggunakan tangan kiri ku. Lucu sekali seorang pasangan sama sama terluka dalam waktu bersamaan.

"Madam biar aku kompres pipinya"

Madam Parmfrey memberiku kain berisi es batu yang sudah disihir. Aku mengompres pipinya sangat hati hati, terlihat lekukan merah menyerupai tangan, dia pasti ditampar. Tapi siapa? Aku menyimpan kainnya di meja, kembali mengelus lembut kepalanya, terasa basah, sepertinya dia berkeringat. Namun aku harus menjauhkan pikiran itu jauh jauh, itu bukan keringat melainkan darah yang sudah tempus pada bantal putih yang ia pakai.

"Madam kepalanya terluka! Kepalanya mengeluarkan darah!!" Aku panik mataku terbelalak dengan keadaanya.

"Mr. Malfoy cepat panggil prof. Dumbledore sekarang!"

Aku lari keluar hospital wings. Di perjalanan aku lihat ada Peter yang menyapaku namun aku hiraukan. Aku melihat ketiga sahabatnya sedang mengobrol di lorong.

"Kau!"

"Malfoy, apa yang kau lakukan disini? Mana Ell?" Hermione menatap ku.

"Dia di Hospital wings dia terluka parah" nafasku tersengal-sengal.

"Apa yang lakukan pada Ell!" Potter menatap ku sangat tajam, beda dari biasanya.

"Jangan tanya padaku, dia masuk hospital wings keadaanya sudah penuh luka! Daripada kalian terus menginterogasi ku disini, lebih baik lihat saja sendiri ke hospital wings dan kau Weasley kau ikut dengan ku ke ruangan Prof. Dumbledore. Cepat!"

Kedua temannya berlari menuju hospital wings kecuali Weasley aku minta dia menemani ku ke ruangan prof. Dumbledore. Kami berlari menuju ruangan profesor.

Kami sudah sampai di depan patung burung yang akan naik ke atas membawa kami ke ruangan Prof. Dumbledore. Gerakan naiknya sangat lambat, menyebalkan.

Something SpecialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang