Loyalty of Two People

236 13 0
                                    

Waiting is painful, boring and boring, but why do I want to stop waiting for you but my heart forces me to keep fighting for you

-
-
-
-
-

Satu bulan telah berlalu, kesedihan, ketakutan dan kesengsaraan telah berakhir. Semua sudah berada pada tempat asalnya.

Semua penyihir tidak lagi merasa ketakutan jika dunianya akan di renggut oleh Voldemort. Peristiwa saat itu akan menjadi sebuah sejarah baru dalam dunia sihir.

Perjuangan melawan sihir hitam demi kesejahteraan bersama akan selalu di kenang sampai dunia ini hancur dan tidak menyisakan satu pun mahkluk hidup.

"Love kau mau pergi ke Diagon Alley?"

"Asalkan kau membelikan ku coklat, aku mau pergi"

"Apa kau lupa? Minggu lalu aku membelikan mu coklat satu troli besar dan kau meminta ku untuk membelikan mu coklat lagi?"

"Kau lupa? Saat itu kita membagikannya pada anak anak di panti asuhan muggle"

"Kau sendiri kenapa memberikannya pada mereka, padahal mereka bukan anak kita"

"Karena mereka kurang kasih sayang dari orang tua dan aku ingin mereka merasakan bagaimana rasanya mendapatkan kasih sayang dari orang tua"

"Iya baiklah, tapi nanti semoga anak kita mendapat cukup kasih sayang kita"

"Heh kau gila?! Kita ini tidak menikah kau sudah membicarakan anak"

"Tapi aku sudah merencanakan apa yang akan kita lakukan di masa depan" ucapnya sambil merangkul pada pundak Ell.

"Jangan berfikiran terlalu jauh, kita masih berpacaran"

Satu Bulan Yang Lalu....

Draco kembali menuju Hogwarts dengan seekor unicorn tepat disampingnya. Saat di perjalanan menuju Hogwarts, semua penyihir menatapnya dengan pandangan tidak menyangka.

Mungkin dipikiran mereka bagaimana bisa Draco menemukan seekor unicorn yang bahkan tidak pernah bisa ditemukan oleh penyihir manapun.

"Madam Parmfrey"

Madam Parmfrey terlihat terkejut dengan keberadaan Draco dengan seekor unicorn disampingnya. Tidak hanya madam Parmfrey, prof. McGonagall bahkan seluruh penyihir di Hogwarts terlihat kaget.

"Bisa kita mulai madam Parmfrey?"

"Tapi madam Parmfrey"

"Profesor maaf, tapi ini menyangkut nyawa" ucap madam Parmfrey.

Madam Parmfrey mulai menyiapkan peralatan pembuatan obatnya. Madam Parmfrey mulai mendekati unicorn di samping Draco kemudian mulai menyayat kulitnya dengan hati hati hingga mulai mengeluarkan darah berwarna silver.

Madam Parmfrey mengambil 8 tetes darah unicorn kemudian memberikan sebuah mantra dan mengaduknya, membuat tekstur dari darah itu berubah menjadi lebih kental.

"Mr. Malfoy giliran anda"

Draco mengambil pisau yang di berikan madam Parmfrey. Selagi Draco membuat luka, madam Parmfrey mengobati unicornnya dengan teliti.

"Berikan 10 tetes darah milikmu mr. Malfoy"

Draco meneteskan darahnya pada mangkuk yang berisikan darah unicorn. Madam Parmfrey memberikan mantra lagi kemudian mengaduknya.

Teksturnya mulai berubah kembali menjadi lebih cair seperti air pada umumnya dan memiliki warna biru pekat.

Madam Parmfrey berjalan mendekati Ell dan mengangkat tengkuknya supaya obat yang diberikan bisa mengalir masuk kedalam tubuh.

Something SpecialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang