Attention

201 22 0
                                    

Kami sedang berjalan keluar kastil menuju rumah Hagrid, Harry yang memimpin. Harry adalah teman Hagrid jadi kami hanya tinggal ikut saja.

"Hagrid" Harry mengetuk pintu.

"Ow Harry kau kemari, bersama ketiga teman mu" Hagrid melihat kami satu persatu. "Ayo masuk"

"Disini tidak ada yang spesial hanya kursi meja perapian dan Frank si anjing pemalas" Hagrid melihat ke arah anjing yang sedang terbaring.

"Jadi ada apa? Aku yakin kalian kemari karena ada suatu hal yang ingin kalian tau" Hagrid menatap kami.

"Hagrid apa di kastil ini hanya ada satu perpustakaan?" Harry langsung bertanya.

"Kau bercanda? Tidak tidak di kastil sebesar ini mana mungkin hanya ada satu perpustakaan" Hagrid menatap Harry. "Tunggu, kenapa kau menanyakan itu?" Hagrid menyatukan kedua alisnya.

"Hagrid sebenarnya aku ingin cari tau apa ada obat untuk buta warna ku ini" aku membuka suara.

"Tentu saja, di kastil lantai dua ada satu ruangan yang tidak boleh kalian kunjungi kan, disana ada ruangan penuh buku buku penting, kalau tidak penting mereka tidak akan menyembunyikan nya dari para murid" Hagrid tersenyum ke arah kami.

"Tapi sepertinya kalian harus berhati hati, disana ada mahkluk yang menjaga ruangan itu" Hagrid menatap kami serius. "Oh aku lupa memberi kalian teh"

"Gapapa Hagrid tidak usah" Hermione

"Informasi darimu udah cukup buat kami" ucap ku.

"Kayaknya kami ga bisa lama disini, murid cuma bisa diluar kastil sebelum jam 9 malam" Harry.

"Baiklah" Hagrid mengangguk.

Kami beranjak lalu pergi menuju keluar. Hari sudah malam, kami menghabiskan waktu lebih lama di perpustakaan karena Hermione yang masih penasaran dengan buku buku yang ada disana, jadi kami mengalah menunggunya sampai selesai.

Kami berjalan mengendap endap menuju tangga.

"Sedang apa kalian di luar asrama" itu penyihir tahun ke 4 namanya Edmund, Gryffindor.

"Kami kemalaman di perpustakaan" Hermione.

"Kembali ke asrama sebelum penjaga asrama lain melihat kalian"

"Iya" kami mengangguk.

Edmund pergi meninggalkan kami. Kami hanya saling tatap kemudian tersenyum miring bersamaan. Kami tidak kembali ke asrama tapi kami menuju lantai dua, menuju ruangan yang di maksud Hagrid.

Kami menelusuri lorong, sangat gelap, aku susah melihat karena pandangan ku yang terbatas jika berada di tempat gelap.

"Mione aku susah lihat, gelap"

"Sini pegang tangan ku" menyodorkan tangannya.

"Makasih" aku tersenyum padanya kemudian memegang tangan kanan Hermione.

Kami sudah di depan pintu ruangan itu, namun pintunya dikunci oleh Flinct penjaga sekolah.

"Dikunci" Harry.

"Minggir" Hermione menuju depan pintu kemudian mengeluarkan tongkatnya.

"Alohomora.. ayo masuk"

"Kita beruntung punya Hermione" Ron tersenyum.

Kami masuk namun sangat gelap. Kami mengeluarkan tongkat.

"Lumos.." tongkat kami ujungnya bercahaya seperti senter.

"Wahh tempat ini sangat luas dan.."

"Seram" ucap ku melanjutkan kata kata Ron, dia mengangguk menyetujuinya.

Something SpecialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang