I Have A Boyfriend

151 15 0
                                    

"aku mencintaimu"

Aku diam membisu. Aku menatap Draco yang kulihat wajahnya sangat serius.

"Aku mau hubungan kita lebih dari sekedar teman, kau mau jadi pacar ku"

Aku menatap nya lamat lamat kemudian mengangguk pelan. Tentu saja aku mau, aku juga mencintainya hanya saja aku tidak memperlihatkannya.

"Benarkah! Kau mau?!!"

"Iya" aku mengangguk mengiyakan kalau aku mau jadi pacarnya Draco.

Draco langsung memeluk ku sangat erat. Sekarang kami benar benar sebuah pasangan, dan itu sudah resmi, di menara astronomi tempat pertama kita mengobrol dekat yang akhirnya kita saling mengenal dan berpacaran.

"Kau menangis?"

"Tidak aku hanya terlalu senang" Draco melepaskan pelukannya. "Oh iya aku masih tidak menyangka kau pandai bernyanyi"

"Aku hanya suka bernyanyi, kau juga, aku tidak menyangka kau akan bernyanyi bersama ku"

"Entahlah aku hanya merasa kasian padamu menyanyikan lagu duet tapi kau bernyanyi sendiri"

"Ckk" aku merotasikan kedua mata ku. "Tapi suara mu lumayan juga"

"Aku ini emang berbakat dalam segala hal" Draco tersenyum miring.

"Oh iya kau tidak merasa kedinginan hanya memakai kemeja dansa? Sekarang cuaca jadi lebih dingin" aku melepaskan jubah ku lalu menyelimutkan padaku dan Draco.

"Kau ini sangat perhatian" Draco tersenyum kemudian Draco merangkul bahu ku.

"Aku hanya kasian jadi jangan salah paham" aku dengar Draco terkekeh pelan.

"Ckk kau membalikannya padaku"

"Aku seperti ini belajar dari seorang Malfoy"

"Aku harus menemuinya karena merubah pacar ku jadi seperti ini dan bilang terimakasih"

"Loh kok terimakasih?!" Aku langsung menatap wajah Draco.

"Karena aku lebih suka kau yang kuat dan pembela daripada yang lemah rela di pukul oleh ketiga penyihir darah lumpur seperti Hufflepuff itu"

"Bibirmu itu tidak henti hentinya mengumpat" aku merotasikan kedua mataku.

"Walaupun aku sering mengumpat tapi aku tidak bodoh seperti mu, kau itu sering menanggung semuanya sendiri, kalau waktu itu aku tidak mengikuti mu mungkin kau akan terbaring di lantai batu Gryffindor selama beberapa jam"

"Jadi yang membawa ku ke hospital wings waktu itu.."

"Terbongkar lagi kebaikan ku yang lainnya" Draco terkekeh pelan.

"Sombong" aku menyenderkan kepalaku pada tubuh Draco. Bisa kurasakan Draco mencium puncuk kepala ku.

"Sudah malam kau harus pergi tidur, tadi hari yang menyenangkan"

"Tapi aku masih mau bersama mu"

"Haruskah kita bermalam disini sambil menatap bulan?"

Mendengarnya aku tersenyum kemenangan, aku mengangguk cepat mengiyakan perkataan Draco.

"Apa kau tidak masalah tidur di lantai batu?"

"Kau ini, kita ini penyihir kita bisa membuat kasur disini"

"Tapi kita belum boleh menggunakan sihir"

"Kalau begitu kita lakukan itu sebagai penyihir darah biru, itu tidak akan mudah dideteksi"

Draco melepaskan jubah yang menyelimuti dirinya kemudian memasangkannya padaku. Draco berbalik kemudian mengangkat tangan kanannya dan menyebutkan mantra, perlahan kasur empuk mulai muncul lengkap dengan selimut tebal warna hijau silver khas Slytherin. Apa itu kasur milik Draco.

Something SpecialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang