Ell

1.6K 62 4
                                    

Hai nama ku Ell. Aku seorang perempuan, usia ku sekarang 15 tahun aku memiliki rambut sebahu mom bilang kalau warna rambut ku itu coklat gelap sama seperti mom aku juga punya warna iris mata biru laut, tentu saja aku diberitahu mom dan warna kulit ku putih bersih sama seperti mom dan dad ya aku juga diberitahu mom. Tapi aku punya kekurangan yaitu buta warna, semua warna yang aku lihat hanya hitam putih dan abu abu. Sejak kecil aku tidak bisa membedakan warna, sering kali kekurangan aku ini dijadikan bahan ejekan, aku benci itu. Aku menempuh pendidikan di suatu sekolah yang cukup sederhana namun aku banyak belajar bersekolah disana.

Aku termasuk murid yang pintar dan cukup berprestasi. Aku mengikuti ekstrakurikuler taekwondo dan hampir setiap lomba aku selalu memenangkan juara pertama, hebat kan. Walaupun aku selalu mendapat juara pertama, tidak luput juga aku mengalami terkilir dan patah tulang. Kalau kalian bertanya apa aku pernah luka, jawabannya tidak pernah.

Semenjak mengikuti ekstrakurikuler taekwondo aku mulai ditakuti oleh siswa dan orang yang mengejekku mulai berkurang walaupun masih ada yang selalu mengejek tapi aku sudah kebal dengan ejekan itu. Aku tidak segan memukul bahkan mematahkan tulang mereka kalau ada yang berani macam macam atau mengganggu anak lain. Mereka memberikan aku julukan disekolah namanya "the devil girl". Entahlah aku juga tidak terlalu paham kenapa mereka memberiku julukan itu.

Aku lahir dari keluarga yang cukup kaya dan orang tuaku sangat menyayangi ku. Mereka bekerja di kementerian dan pastinya super sibuk. Walaupun aku sedikit memberikan rasa aneh pada mereka atau mungkin lebih tepatnya curiga, kenapa? Dirumah kami ada satu ruangan yang hanya boleh mom sama dad masuki, aku ga boleh, aku jadi penasaran.

Walaupun aku sangat penurut pada orang tua, tapi kalau rasa penasaran ku sudah sangat membara aku tidak segan untuk melanggar peraturan apapun itu. Waktu itu kedua orang tuaku pergi ke kementerian dan mereka pulang besok pagi, aku berniat untuk masuk ke ruangan itu, letaknya di sudut dan sangat gelap karena hanya menggunakan lilin untuk penerangan, padahal kita masih mampu untuk membayar listrik jika menambah satu atau dua lampu.

~°°°~

Aku masuk ke ruangan itu, entah ini mimpi atau memang nyata tapi aku bisa merasakan rasa sakit dari kulit yang aku cubit sendiri, ini nyata. Disana ada banyak sekali buku lebih tepatnya buku yang sangat tebal dan putih, abu-abu dan hitam tentu saja.

"Padahal isinya cuma buku tapi kenapa mom sama dad ga ijinin aku masuk?" Kedua alisku bertautan sambil mataku menjelajahi seisi ruangan.

Aku berjalan menuju buku yang terbuka di atas meja dengan penerangan lilin yang terbatas. Itu seperti bukan buku biasa, entahlah semuanya bahasa latin. Aku membuka lembar baru dan sama saja itu bahasa latin.

"Hhh.." keluh ku. "Kalau saja bahasanya bisa aku pahami, aku penasaran apa isi buku ini" menatap buku yang sedang menentreng di depan mataku.

Baru saja mengedipkan mata tiba tiba tulisan di dalam buku itu berubah. Bahasanya bisa aku baca. Rasanya aneh tapi aku tetap membacanya karena penasaran.

"Legilimens memungkinkan pemantra untuk menggali ke dalam pikiran korban, memungkinkan perapal untuk melihat kenangan, pikiran, dan emosi korban. Huh? Sebenernya buku apa sih ini?" Melihat cover buku. "Buku mantra, sejak kapan mom sama dad suka buku dongeng?" Bertanya pada diri sendiri.

Aku duduk di kursi dan mulai membaca lebih dalam dari buku aneh..maksud ku mantra itu.
"Apa mom sama dad bakal marah kalau aku baca buku ini tapi kan ini cuma buku dongeng, kalau aku ga bilang mereka ga bakal tau kan? Oke aku rahasiakan saja kalau aku baca buku ini tanpa sepengetahuan mom sama dad" membuka buku.

"Meteolojinx Recanto mantra untuk mengantikan kondisi cuaca. Wah ini kayaknya bagus, tiap pelajaran olahraga pasti hujan aku bisa gunain ini buat cuaca jadi cerah" tiba tiba tergelak. "Ahahaha dasar bodoh mana bisa, ini kan cuma buku dongeng" membuka lembar baru.

Something SpecialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang