"Bar?"
"Hn?"
"Baraaaa..."
"Kenapa, sayang?"
"Taro dulu hapenya," ucap gue pada akhirnya.
Bara nurut. Bara langsung taruh hapenya di atas meja.
Sekarang ini gue sama dia lagi ada di warung tenda pinggir jalan. Abis pulang dari acara seminar yang diadain UKM Debat di kampus.
Makanan kita baru aja dateng. Bukannya fokus ke makanan, Bara malah mainin hapenya mulu. Makanya gue panggil dia biar dia taruh hapenya.
"Makanannya dimakan dulu," kata gue lagi.
Bara anggukin kepalanya. Dan mulai makan makanan yang dia pesen.
"Mau coba nggak, yang?" tawar Bara ke gue.
Gue langsung gelengin kepala.
"Lo mau nyoba?" tawar gue balik.
Nggak seperti gue yang nolak tawaran Bara. Bara justru anggukin kepalanya. Alhasil langsung gue sodorin satu suapan yang langsung dia terima dan makan.
"Belepotan!" ucap gue sambil usap ujung bibir Bara.
Bara cuma nyengir dan lanjutin makannya lagi.
"By the way, Bar, gue pengen nanya."
Terkesan nggak sopan. Tapi gue sama Bara emang nggak bisa cuma diem aja ketika makan. Pasti selalu ngobrol.
Meski itu kadang bikin durasi kita makan jadi lebih lama.
"Nanya apa, sayang?"
"What do you think about the people that do bullying?"
Sebenernya gue mau bahas soal topik di Seminar yang sebelumnya gue sama Bara datengin, cuma karena sambil nunggu makanan dateng tadi gue sempet baca kasus viral soal orang yang melakukan bullying dan bodyshaming ke model-model Victoria Secrets sekarang, gue jadi mutusin buat bahas topik itu dulu sama Bara.
"Jadi gini, sayang. Gua pernah baca tapi lupa di artikel atau buku. Yang intinya tuh penulisnya bilang kalau orang yang melakukan tindakan bullying atau merendahkan orang lain dan bisa mendapatkan kepuasan dari perilaku buruk mereka itu. Biasanya dikarenakan mereka sendiri nggak merasakan kebahagiaan. Bahkan bisa aja sebenarnya mereka mengalami hal yang sama seperti yang mereka lakukan ke orang lain. Sehingga mereka mutusin buat melakukan tindakan bullying atau merendahkan orang lain. Karena itu jadi salah satu pelampiasan emosi atau amarah yang mereka pendam sendiri."
"Dang..."
"Tapi bisa juga karena mereka iri. Iri terhadap seseorang, makanya mereka bully orang itu. Banyak kemungkinannya, tapi yang paling sering disebut ya intinya karena mereka sendiri nggak bahagia. Tapi mereka sendiri mau menyangkal hal itu dengan cara membuat orang lain juga nggak bahagia dengan bullying atau hinaannya. Dengan begitu dia merasa kalau dia ada di atas orang yang dia bully. Gitu, sayang."