11

1K 126 25
                                    

   Adakah yang sadar jika di dunia ini, banyak sekali hal yang ditutup-tutupi, segala bentuk dusta untuk menutupi segala kekurangan lebih tepatnya, meraih ambisi untuk menjadi sempurna,

Tidak untuk Joy, sejak adiknya dinyatakan telah tiada, gadis itu berubah menjadi mesin penghancur kota, sekali sentuh, dengan tangan dinginnya sebagian gedung-gedung penting hancur, dibantu dengan kemampuan Seulgi panglima blackvelvet,

Boleh di katakan mereka marah, tidak seperti 10 tahun yang lalu saat mereka hanya bisa menangisi keadaan sekarang mereka bisa membuat keadaan ikut menangis karenanya,

"Aku lelah, menasehati mereka terlalu sulit, coba bayangkan gedung bursa saham, ada berapa banyak orang tak bersalah di dalam sana, Joy dan Seulgi menghancurkan itu seperti menghancurkan biskuit" perdebatan dimulai Jennie, jika biasanya emosi Jennie sama menggebu-gebu seperti Seulgi sekarang gadis itu harus berpikir dua kali sebelum membuat Blackvelvet semakin hancur,

Semenjak Queen pergi, kewenangan berada di tangan Wendy, namun tidak seperti Captain mereka yang perintahnya adalah mutlak, perintah Wendy masih bisa di tolak dan berujung perdebatan,

"Ini juga berat untuk kita Jen, apa salahnya? Mereka membalas dendam kematian Rose! "

"Bukan dengan cara mengorbankan orang tak berdosa Jisoo! "

"Siapa yang kau sebut tak berdosa? Berdiam diri dengan melihat seseorang hancur itu perbuatan yang dosa!, adakah dari mereka yang memikirkan keadilan untuk kita? Appa kita? Orang tua kita? Mereka bahkan dihukum mati sebelum sidang putusan di keluarkan!"

"Tapi tidak dengan menghancurkan hidup orang tak bersalah Jisoo! "

"Apa salah kita? Kenapa kita juga dihancurkan? Apa salah ibu Captain? Apa salah ibu Seulgi? Apa salah ibu Wendy? Kenapa mereka ikut dibunuh jika yang bersalah adalah para Ayah!"

"Stoooooppppp!,,,,,,,AKU TIDAK INGIN DENGAR LAGI! " teriak Yeri di pelukan Lisa, di banding pertarungan berdarah yang ada, ia lebih takut dengan permusuhan dan pertengkaran antara para kakaknya, bukan hanya kakak kandung seperti Jisoo dan Jennie, tapi juga kakak yang lain di blackvelvet,

"Sudah selesai?, sekarang hubungi Seulgi dan Joy untuk pulang, aku sangat mengkhawatirkan mereka" Wendy berlalu untuk menyetujui usulan Lisa, menghubungi Seulgi dan Joy, dua orang itu sedang berada di puncak kemarahannya saat ini,

"TIDAK ADA YANG MAU MENGERTI MAKSUDKU!!!!" Jennie frustasi, segala hal yang terjadi saat ini jauh lebih berat dari kejadian besar 10 tahun yang lalu, tidakkah mereka paham jika Jennie tidak ingin orang lain bernasib sama sepertinya!

"Kak,,,, " panggil Lisa saat melihat Jennie berlari membanting pintu kamarnya,

"BIARKAN SAJA! Biarkan dia berpikir! " tak lama Jisoo juga memilih pergi ke ruangan pribadi milik Rose,

*****

Markas besar B-THIRTEEN beberapa anggota seperti, Vernon, Mino dan Bobby tengah kewalahan menghadapi Jimin, pria mochi itu terus saja meronta merasakan sakit di sekujur badannya, urat urat syarafnya menegang membuat cekalan tangan 3 orang itu berakhir sia-sia,

Dalam satu sisi mereka mulai paham mengapa Suga dan Sehun sampai sebegitu dendamnya pada Flower Blackvelvet hingga dendam itu membutakan pikiran mereka,

"Jimin dengarkan aku,,,katakan, dimana bagian yang sakit? " teriak dokter Minhyun, mencoba meraih atensi jimin yang terus menggelengkan kepala dengan raut wajahnya menahan sakit,

"Suga! Sudah siapkan apa yang tadi aku perintahkan?" tanya Minhyun lagi, Suga mengangguk panik, memberikan jarum suntik pada Minhyun,

"Kau yakin Diazepam akan berefek? " tanya Suga sedikit ragu namun tanpa menjawab apapun Minhyun segera menyuntikkan cairan itu pada Jimin yang terus menegang,

"Tidak ada cara lain, aku tidak tau jenis apa yang Flower campurkan dalam penawar racun hari itu"

"Jika setiap Jimin seperti ini, dia hanya mendapatkan suntik tenang, berarti tidak ada cara untuk menyembuhkannya?" tanya Vernon, lelaki berdarah Argentina itu mengusap peluh di wajahnya dengan kasar,

"Mungkin bisa, tapi harus memerlukan observasi, aku bukan dokter spesialis farmasi, kau perintahkan saja Suga"

"Suga, anggap saja ini sebagai wujud pertanggungjawaban mu atas apa yang terjadi pada Jimin, jika kau tidak ceroboh hal ini tidak akan terjadi pada Jimin" Ucapan Mino begitu benar, jika saja Suga dapat berhati-hati,

"Setidaknya Jimin masih bisa selamat karena Suga, sekarang aku mengerti kenapa Suga dan Sehun bisa melakukan hal itu pada Flower" tukas Mark, menepuk pelan bahu rekan satu timnya, Jungkook,

"Jangan sok tau! " sindir Jungkook,

"aku memang tau! Untung saja gadis itu sudah mati! "

"Benarkah gadis itu mati?" tanya NamJoon lagi, sejujurnya ia tak begitu yakin, apakah segitu mudahnya gadis berbahaya seperti Flower mati,

"Jika gadis itu masih hidup, dua anggota Blackvelvet si manusia granat dan si sniper busuk itu tidak akan mengamuk dengan menghabiskan separuh kota" anggap saja Mino dan Seulgi adalah saingan dalam dunia per-Sniperan, mereka seperti berkompetisi untuk menjadi Sniper terbaik dunia,,,

"Setidaknya Rose sudah mati" gumam Bobby membuat anggotanya bingung, sedangkan Sehun pria itu melamun dengan wajah tampak memikirkan sesuatu,

"Siapa Rose?" tanya Minhyun penasaran,

"Saat gadis itu sekarat, Suga dan Sehun memanggilnya Rose, itulah mengapa gadis itu memiliki nama kriminal 'Flower' karena nama aslinya adalah Rose" Jawab Bobby ringan meskipun karangannya adalah sebuah fakta,

"Apa kalian ingat saat berada di hotel Venus, Blackvelvet tiba-tiba mengincar ku setelah tau aku adalah pemilik Perusahaan Listrik Jung corporation? " mereka semua mengangguk,

"Perusahaanku telah melakukan kesalahan, sebuah kabel jaringan melintas secara ilegal di atas danau yang merupakan tempat matapencaharian warga di kaki gunung, mereka semua tewas tersetrum karena kabel yang di pasang terputus dan jatuh ke dalam danau" jelas JHope mengagetkan semuanya, bahkan Sehun yang sedari tadi diam,

"Lalu perusahaanmu di tutup? "

"Aku telah melaporkan diri, tapi pemerintah mengatakan itu kesalahan teknik tidak perlu sampai menutupi perusahaan"

"Itu curang JHope, bagaimana dengan para korban? " Jungkook benar, namun JHope juga tidak bersalah, yang jelas ia sudah melaporkan diri, dan mengakui kesalahan perusahaannya, jika keputusan pemerintah tidak menutupnya ya sudah,

"Aku sedikit merasa janggal dengan sistem pemerintahan" ucap Vernon mengakhiri pembicaraan mereka semua kembali diam, menatap Jimin yang tertidur dan berkelana dengan pikiran masing-masing,






"Bagus jika kau sudah mengetahuinya tuan Jung! "




𝙽𝙸𝙽𝙴 𝚂𝙴𝚇𝚈 𝙳𝙰𝙽𝙶𝙴𝚁𝙾𝚄𝚂 𝙱𝙻𝙰𝙲𝙺𝚅𝙴𝙻𝚅𝙴𝚃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang