"Apa kau sudah mengirimkan uang untuk kebutuhan mereka? "
...
"Pastikan kesehatan dan kebutuhan mereka semua terpenuhi"
...
"Baiklah kalau begitu, Terimakasih Taehyung"
HoSeok menutup telepon dengan lega, pelarian ini membuatnya hampir lupa akan tanggungjawab nya pada sesuatu hal, masihkah ingat pada korban tersetrum di danau yang banyak memakan korban karena kelalaian di lakukan karyawan bagian teknisnya?
Hingga saat ini HoSeok masih tetap bertanggung jawab atas kejadian itu meskipun para korban merasa tanggung jawab yang HoSeok lakukan sudah lebih dari cukup, Anak-anak mereka bahkan HoSeok sekolahkan hingga ada yang menjadi sarjana dan pengusaha muda yang sukses,
Muda, tampan, kaya, dan mempesona, semua wanita memandangnya seperti itu, memang aura kharismatik HoSeok tidak di ragukan lagi, dia baik di segala aspek namun itu tidak cukup membuat Joy jatuh hati sepenuhnya pada HoSeok,
Entah HoSeok yang kurang menarik di matanya atau Joy yang sudah mati rasa?,
"Menguping itu tidak baik! " HoSeok menyibak gorden dan benar saja seorang gadis berdiri di baliknya, tertangkap basah,
"Aku tidak menguping! Aku sedang membersihkan debu! " alasan yang terdengar tidak masuk akal,
"Oh baiklah, tapi satu hal yang perlu kau tahu Joyanne, kau terlalu gendut untuk bersembunyi di tempat sekecil itu"
Joy melotot tidak terima, ia melangkah lebar guna menghajar HoSeok,
Brukkk
Joy jatuh tersandung karpet, tepat di hadapan HoSeok, bahkan jika di lihat, posisi Joy seperti seorang rakyat jelata yang memohon kepada raja nya,
"Aku memaafkanmu babe" sindir HoSeok lagi dan kali ini Joy hanya diam, hatinya tertohok atas ucapan HoSeok, ia tak munafik untuk mengakui bahwa seharusnya ia minta maaf kepada pria di depan nya karena sudah berbohong,
Berbohong tentang perasaan yang Joy berikan ke HoSeok, ia tidak murni memberikannya, hanya semata-mata untuk balas dendam pada Sehun,
"Joya, aku akan menunggumu pulang, pulang ke sini" HoSeok menunjuk dadanya sebentar,
"Aku tidak peduli kau tulus atau tidak tapi aku akan berusaha, mendapatkan ketulusanmu, pulanglah Joy, pulang kepada ku,,, "
"Tidak, HoSeok kau tidak mengerti, aku bukan yang terbaik untukmu, jadi lupakan jika kita memiliki hubungan"
"Kenapa? Apa salahnya? Aku tidak peduli kau bukan yang terbaik, tapi aku menginginkanmu! Aku lebih tahu apa yang terbaik untuk diriku sendiri"
"Aku mengerti, tapi,,,"
"Aku tidak mau dengar apapun, maaf aku harus pergi"
"Kau mau kemana? "
"Perusahaan ku, ada hal penting yang harus ku kerjakan di perusahaan"
HoSeok melenggang pergi, meninggalkan Joya yang berdiri kaku menatap punggungnya, ada begitu banyak perasaan tidak rela akan kepergian HoSeok kali ini,
"Bibi Joy,," lamunan Joya terputus mendengar suara kecil di sampingnya, Sean menarik narik kemeja Joy hingga kusut, belum lagi hidungnya yang memerah seperti badut,
"Sayang bibi kenapa? " Sean terisak kecil bersembunyi di perut Joya guna meredam tangisnya,
Sean terkenal dengan sifat cengeng nya, dia seperti Rose kecil yang mudah sekali menangis untuk hal hal kecil,
"Hey ayo ceritakan pada bibi! "
"Aku tidak akan bercerita disini! " Sean berucap kesal menutupi wajahnya,
"Ouhhh galaknya, yasudah ayo ikut bibi ke kamar! "
💐💐💐💐
"Bunny kau tidak kedinginan? " tanya Mark berniat memberikan sweater yang ia kenakan pada gadis yang saat ini terus saja berlari lari riang di bawah re rimbunan pohon anggur,
"Not cold at all! "
"Setidaknya pakailah senter, kau bisa terjatuh! "
"Kau tidak lihat cahaya bulan se terang itu? " Mark mendengus sebentar, kelelahan dengan sifat hiperaktif milik kekasihnya,
Ah entahlah mereka ini kekasih atau musuh, sedangkan kebiasaan mereke jika bersama hanyalah bertengkar, hal hal kecil saja membuat mereka bertengkar,
"Mark,,, lihat para pekerja disana, ini sudah malam, hampir tengah malam, mengapa mereka masih bekerja? " Bunny semakin berjalan mendekat karena rasa penasaran nya tidak bisa terbendung lagi,
Sementara Mark sudah memperingatkan Yerim untuk berhenti dan pergi dari sana, namun bukan Yerim namanya jika tidak keras kepala,
Gadis itu terus saja berjalan hendak menyapa orang orang disana,
"Annyeonghaseyo,, "
"Siapa kau, kenapa kalian ada disini?" Yerim tersentak, bukan balasan ramah yang ia dapat,
"Kami hanya,,, "
"Cepat pergi sebelum mereka menemukan kalian! Kau tidak bisa baca ya? Ada larangan masuk di ujung sana! "
"Tunggu dulu ahjumma, kaki mu terikat rantai?,, apa mereka memperkerjakan kalian dengan paksa? "
"Oh tidak mereka datang!! " seru lainnya ketakutan sementara Mark sudah lebih dulu menarik Bunny untuk bersembunyi, terlihat beberapa pria gagah datang untuk patroli,
Bunny dengan keras kepalanya masih saja terus berulah, dia memberontak ingin keluar dari persembunyian dan menghajar para preman di sana, tangannya sudah gatal tidak menghajar orang selama beberapa hari,
"Bunny diam atau aku akan mencium mu disini juga! " dan itu berhasil membuat Yerim diam,
Setelah beberapa lama mereka bersembunyi keadaan kembali aman, Mark memastikan kembali sebelum mereka benar-benar keluar dari persembunyian, mereka berjalan pergi meninggalkan perkebunan itu dengan hati-hati,
Meskipun ribuan pertanyaan hadir di kepala Bunny, ia sudah melihat fenomena ini beberapa kali ketika menjalani misi Blackvelvet,
Mulai besok ia akan menyelidikinya, hal ini tidak bisa di biarkan begitu saja, jika tidak mereka akan mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙽𝙸𝙽𝙴 𝚂𝙴𝚇𝚈 𝙳𝙰𝙽𝙶𝙴𝚁𝙾𝚄𝚂 𝙱𝙻𝙰𝙲𝙺𝚅𝙴𝙻𝚅𝙴𝚃
Acción𝙳𝚎𝚗𝚍𝚊𝚖 𝚔𝚎𝚓𝚊𝚍𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚖𝚋𝚒𝚕𝚊𝚗 𝚐𝚊𝚍𝚒𝚜 𝚙𝚘𝚕𝚘𝚜 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚏𝚒𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚝𝚊𝚔𝚞𝚝𝚒, "𝙿𝚎𝚛𝚐𝚒𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚗𝚊𝚙𝚞𝚗 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛...