4 tahun kemudian,
"Terimakasih sudah membantuku" ucapnya dingin pada driver taksi sebelum menutup pintu gerbang rumah miliknya dengan sedikit kesusahan karena kedua tangan penuh dengan koper dan barang barangnya,
Joy menurunkan kacamata hitam nya melihat kondisi sekitar, sepi, sunyi dan menenangkan, pilihan yang bagus untuk tinggal setelah lelah dengan hingar bingar kota New York yang menyesakkan dadanya,
"Babe, kau tidak menunggu ku menjemput mu di bandara? Aku menunggu mu hampir 1 jam disana dengan senyum konyol! " Teriak seseorang dengan kesal mendatanginya setelah turun dari kendaraan Audy hitam miliknya,
"Hey pak Bos, kau yang tidak menjawab panggilan ku, aku sudah bilang kan, tidak di jawab berarti tidak dua kali panggilan! " ya ya ya, tidak ada yang akan menang melawan Joy, bahkan tunangannya sekalipun,
"Maaf aku sedang menyetir, kau menyuruhku menjemput mu di bandara seperti sedang mengajak bermain, siapa yang akan percaya jika kau pulang sayang, ayo pelukan kau tidak rindu bos besar ini hmm? "
"Bantu aku buka pintunya atau kau ku pukul! "
"Apa? Jadi kau tidak merindukan ku?"
"HoSeok! Buka pintu rumah atau setidaknya bawakan barang barang sialan ini, dasar tidak peka! "
lemparan satu buah tas make up melayang ke wajah HoSeok, Joy benar-benar pelaku kekerasan dalam rumah tangga, dan HoSeok terpaksa harus sabar, ia tidak mungkin menerkam kekasihnya itu di depan rumah seperti ini dan ben berakhir menjadi tontonan para tetangga,
Cklek,
"Masuklah sayang,,, its new our home" HoSeok menyambut Joy dengan rentangan tangan, Joy mengerti untuk masuk kedalam dekapannya,
Rindu wangi shampoo khas Dynamite Blackvelvet setelah sekian lama memenuhi rongga dada HoSeok, mereka menjalani hubungan jarak jauh setelah Joy memutuskan untuk merantau ke kota besar New York, bersama dengan Wendy,
"Sudah lepaskan pelukan nya, kau harus bantu aku beres beres rumah, mana barang barang mu? " oh iya HoSeok lupa, barang-barang nya masih tertinggal di mobil, saking rindu nya dengan calon istri ia sampai lupa jika niatnya kesini untuk pindah dan tinggal bersama,
"Aku lupa, aku akan mengambilnya"
"Tidak, nanti saja ini sudah waktunya makan siang, aku juga sudah membelinya di luar tadi, ayo cuci tangan dan makan dulu,,, "
"Aaahh sayang ku sungguh sangat pengertian, aku semakin mencintaimu, eh tapi kita belum punya kursi dan meja makan Joya, kita makan dimana? "
"Makan di depan TV saja aku akan menggelar tikar untuk sementara disana, cepat cuci tangan"
HoSeok segera melesak masuk ke dapur kecil mereka untuk mencuci tangan, rumah kecil impian Joy ini memang belum lengkap dengan barang barang rumah tangga, bahkan di dapur hanya ada beberapa ember dan perkakas saja, mobil pengangkut barang belum sampai, padahal sudah sejak pagi ia perintahkan untuk datang kesini,
Jika di pikir, HoSeok memiliki kekayaan yang sanggup untuk membelikan calon istrinya sebuah istana, namun Joy berbeda, ia hanya ingin rumah kecil ini sebagai hadiah pernikahan mereka nanti,
"Sayang aku sudah cuci tangan"
"Ya, makanlah aku sudah siapkan, aku pergi ke toilet dulu" HoSeok mengangguk patuh, matanya terfokus pada hidangan yang tersaji di meja pendek di hadapannya perutnya sangat lapar sehingga ia menjadi beringas di hadapan piring miliknya,
"Pemirsa, terjadi ledakan cukup keras di area belakang gedung anggota parlemen, ledakan bom terjadi dua kali sehingga membuat orang orang di dalam gedung terkejut dan berhamburan keluar dari dalam, sementara ini tercatat tidak ada korban jiwa namun di pastikan kerugian yang di alami mencapai ratusan juta karena tingkat kerusakan bangunan yang cukup parah, sekian,,,, "
"Sayang, kau lihat itu? "
"Ya aku tidak tidur HoSeok aku jelas melihat nya! "
"Siapa yang melakukan ini?, apakah bagian dari kita? " HoSeok menatap Joy yang sama terkejutnya mendengar berita ini,
"Tidak tidak, mungkin ini penjahat yang lain! "
"Bagaimana kau yakin, sayang? "
"Karena Blackvelvet sudah bubar! " ya Joy benar, sudah lama tak terdengar kabar bahkan dari anggota yang lain, yang Joy tau hanyalah kabar Wendy mengingat dia adalah teman terdekatnya bahkan mereka merantau bersama,
Sama halnya seperti anggota Bthirteen, sampai sekarang HoSeok hanya bertemu beberapa kali dengan NamJoon, dan Sehun saja mengingat mereka sekarang menjalani bisnis di bidang usaha yang membuat mereka menjadi partner,
"Teruskan makan siang mu HoSeok jangan memikirkan apapun! "
💐💐💐💐💐
"Aku sudah mendengarnya dari HoSeok" NamJoon berbicara melalui telpon seluler pada salah satu temannya di Bthirteen, Sehun,
"Ya, tidak tahu pasti apa itu anggota Blackvelvet yang lain atau bahkan anggota Bthirteen yang lain, aku akan mencoba mencari kontak mereka mulai saat ini juga"
"Aku tidak mendengar kabar dari Captain setelah sekian lama, setelah malam balas dendam untuk kematian Captain Daesung,,,"
"Tenangkan dirimu kawan, ini bukan masalah, bukan kita yang berbuat"
Tutt,,
Panggilan di akhiri oleh NamJoon, ia kembali fokus pada laptop miliknya, mengesampingkan laporan pekerjaan yang menjadi tugasnya di perusahaan,
"Mino kembali menjadi polisi, Dia bertugas di Gwangju, sudah pasti dia mengikuti dimana Bear berada kan?" NamJoon terkejut sesaat, lalu setelahnya ia tertawa,
"Haha, sama seperti aku yang selalu mengikuti mu kan sayang? "
"Huft, itu kau tau dasar otak mesum! "
"Hei aku tidak mesum, itu kebutuhan lelaki nona"
"Kau memaksakan nafsu mu pada gadis baik seperti ku, jika kau lupa! "
"Aahh, aku tidak akan lupa sayang, kau mendesah hebat di bawah kungkungan ku, bahkan aku tidak ingat ada penolakan di malam panas itu"
"NamJoon sialan! Aku harus membawamu cuci otak sekarang juga! "
Bughhh,
Tinjuan keras menghantam sudut bibir NamJoon, namun bukannya marah dia malah tertawa puas, puas sekali melihat gadisnya memerah seperti ini, ia tak tahan untuk meraih pinggang mungilnya untuk duduk di pangkuan NamJoon yang terlihat kokoh,
Dan dapat di pastikan serangan brutal yang akan di luncurkan nya,,
"Emmmphhhh,,,, setidaknya kita selesaikan pekerjaan dulu NamJoon"
"Tidak sayang! Kita selesaikan urusan bawah dulu kau tidak merasakannya?" tentu saja dia merasakannya, sesuatu berdiri mengeras seperti batu, dan dia tau konsekuensi terbesar saat ia memutuskan untuk menerima si mesum NamJoon menjadi calon kekasihnya,
"Baiklah, tapi jangan lama lama, atau aku potong milikmu dan menggantungnya menjadi bahan tontonan di tempat umum"
"Ouhh, aku sih hanya ingin ini dilihat olehmu Wendy sayang"
"Emmhhh jangan di gigit! "
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙽𝙸𝙽𝙴 𝚂𝙴𝚇𝚈 𝙳𝙰𝙽𝙶𝙴𝚁𝙾𝚄𝚂 𝙱𝙻𝙰𝙲𝙺𝚅𝙴𝙻𝚅𝙴𝚃
Action𝙳𝚎𝚗𝚍𝚊𝚖 𝚔𝚎𝚓𝚊𝚍𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚖𝚋𝚒𝚕𝚊𝚗 𝚐𝚊𝚍𝚒𝚜 𝚙𝚘𝚕𝚘𝚜 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚏𝚒𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚝𝚊𝚔𝚞𝚝𝚒, "𝙿𝚎𝚛𝚐𝚒𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚗𝚊𝚙𝚞𝚗 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛...