Deru mesin helikopter pribadi miliki Oh Sehun membawa ke 6 pria ini melayang-layang di atas hamparan padang rumput yang letaknya jauh dari pusat kota, sementara Sisanya bergerak di bawah dengan Jeep milik Mino mengikuti arah petunjuk dari monitor canggih yang lengkap terpasang di samping kemudi, captain Cristian yang memimpin pencarian ini,
"Captain aku melihat helikopter mereka dari atas sini, letaknya di arah jam 3" Laporan Bobby terdengar dari earphones yang tersemat di telinga mereka,
"Jalan!"
"Bangunlah Suga, kau malah tidur" Omel Minhyun tepat di telinga Suga,
"Aku tidak tidur hanya memejamkan mata saja" Elaknya padahal semua orang tau jika Suga ini selalu tidur saat di perjalanan,
"Aku ingin pipis"
"Astaga Jungkook!, Captain seharusnya kita tidak mengajak anak yang masih harus menggunakan popok" Geram Mino yang duduk tepat di samping captain,
"Apa salahnya? Aku hanya jujur"
"Kejujuranmu tidak tepat!" Ucap Suga yang ikut kesal,
"Setidaknya aku tidak mengompol seperti Mark" Jungkook membela diri, Mark yang ditujuk hanya diam, ia akui ia pernah mengompol saat menjalankan misi,
"Kalian Maknae sama saja" Minhyun ikut berkeluh,
"Jungkook! di belakang ada botol, kau gunakan itu saja" Ide kreatif dari Captain, 3 orang yang sedari tadi menghujat Jungkook langsung mendorong Maknae ke kursi paling belakang untuk menuntaskan urusannya,
Beberapa saat kemudian mereka telah sampai di sebuah padang rumput yang luas dapat mereka lihat Blackvelvet dengan wajah wajah lesu mereka sibuk mengerjakan sesuatu yang entah itu apa, sepertinya teropong rakitan,
"Waw, bisa kami bantu nonna-noona" Sapa Jungkook dengan senyum menyebalkan lebih tepatnya mengejek,
"Queen, kita kedatangan tamu" Ucap pikachu dengan wajah polosnya,
"Bagaimana rasanya? Racun bunga mawar kakaku?" Sindir Bunny remeh,
"Kakakmu sendiri yang telah mengobatiku aku sungguh berterimakasih" Terkejut, tak ada satupun dari Blackvelvet yang tau jika Flower sendiri yang memberikan penawarnya pada Jimin,
"Apa maksudnya flower, geram Bear padahal ia sudah merasa senang dendam sniper nya terbayar tuntas,
"Cih,, kau bangga hanya karena ku jadikan tikus percobaan?" Ujar Rose membuat Blackvelvet tertawa padahal Flower berkata apa adanya,
"Dan kau, Jung Hoseok, ternyata pisau kakaku belum berhasil membunuhmu ya?" Tanya Lion malas, tangannya sibuk membenahi poni yang saat ini telah berganti dengan warna putih,
"Tenang saja takdirmu tetap mati di tangan kami"
"Sudah selesai?" Tanya Bobby dingin, tanpa menunggu perintah dari sang captain Mark maju dengan cepat menendang dada flower hingga tubuhnya sedikit terpental lulusan IP Man memang tidak diragukan lagi kemampuannya,
Pertempuran terjadi tanpa adanya senjata api, karena perintah sang captain yang meminta anggotanya menangkap Blackvelvet dalam keadaan hidup, Bobby bergerak lincah menangkap Kunai tajam yang dilempar oleh Bunny agar mengenai leher atau nadi anggotanya, dalam hal beladiri dan akrobatik Unicron adalah pemimpinnya meskipun rekan lain juga sebanding dengan kemampuannya,
Queen berhadapan langsung dengan Cristian dimana posisi ini Captain melawan Captain dengan tangan kosong, namun di antara para pria yang ada di sana hanya Sehun yang merasa janggal dengan situasi yang terjadi ia berjalan cepat menuju Helikopter milik Blackvelvet,
Helikopter ini adalah helikopter yang berhasil di pasangi alat pelacak,
Selain mewah helikopter ini lengkap dengan persenjataan kurang lebih sama seperti Helikopter miliknya, namun sekali lagi ada yang janggal seperti yang diketahui helikopter hanya berkapasitas 6-7 penumpang Blackvelvet pasti mengetahui hal ini mengingat saat kejadian di hotel Venus mereka menggunakan 2 helikopter dengan satunya yang berisi peralatan medis yang sangat lengkap,
Sehun bergerak dengan cepat mencari alat pelacak yang ia pasang di bawah ekor, Sangat kecil hanya sebesar biji kopi dan bila terlihat akan seperti noda yang tidak penting saja, dan benar saja, benda itu bergeser 10cm dari posisi sebelumnya Sehun yakin 9 gadis itu pasti sudah menemukan benda ini,
"Queen ini waktunya" Teriak Lion membuat Queen mau tak mau menghentikan pertarungan sengit antara kedua Captain, ia berbalik memerintahkan anggotanya untuk pergi, namun kendala terjadi seperti yang sudah Sehun duga, Helikopter hanya dapat menampung 6-7 orang jika di paksa mengangkut 9 orang keselamatan penerbangan dalam bahaya, itu artinya 2 orang di antara mereka harus tinggal, atau lebih parahnya di tangkap oleh agen pelindung perdana menteri,
"Tinggalkan kami, aku adalah wakil captain aku yang bertanggung jawab bila captain sedang tak ada, Kami tidak mahir beladiri tapi kami bisa hadapi mereka dengan otak" Queen setuju dan memerintahkan Lion menjalankan perintahnya, meninggalkan Olaf dan Flower di hadapan 12 pria,
Olaf atau lebih tepatnya Wendy lebih tua dari Rose makan dari itu ia harus melindungi Rose,
"Flower, lakukan sekarang" Perintah Olaf adalah perintah captain,
Flower bergerak memutar saat pukulan Vernon hampir mengenai perutnya, dengan cepat ia menendang lutut Namjoon meski tendangan itu jauh dari kata sempurna dari tendangan Olaf yang berhasil mengenai pelipis Hwang Minhyun,
"Wah wah wah, sudah lelah ya?" Sindir Jimin saat mereka berhasil mengepung dua anggota Blackvelvet di tengah,
"Kuku?" Bisik Rose pada Wendy namun gadis itu tak memberi izin untuk rencana Rose,
"Ini saatnya" Bisik Wendy lagi,
"Tangkap mereka" Perintah Captain dengan cekatan Suga membungkus kedua tangan Rose dengan kain khusus, dan memborgolnya di belakang punggung, begitu juga Wendy yang langsung di borgol setelah Namjoon menggeledah seluruh benda mencurigakan yang ada pada tubuh Wendy termasuk anting-anting yang rupanya adalah sebuah camera digital yang dapat mengambil gambar hanya dengan 1 kali sentuh,
"Sehun, laporkan di ruanganku" Ucap Kris sebelum berjalan ke arah Jeep milik Mino tanpa Sehun sadari sedari tadi Cris memperhatikan setiap gerakan anggotanya meski ia sendiri di sibukan oleh captain Blackvelvet.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙽𝙸𝙽𝙴 𝚂𝙴𝚇𝚈 𝙳𝙰𝙽𝙶𝙴𝚁𝙾𝚄𝚂 𝙱𝙻𝙰𝙲𝙺𝚅𝙴𝙻𝚅𝙴𝚃
Action𝙳𝚎𝚗𝚍𝚊𝚖 𝚔𝚎𝚓𝚊𝚍𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚖𝚋𝚒𝚕𝚊𝚗 𝚐𝚊𝚍𝚒𝚜 𝚙𝚘𝚕𝚘𝚜 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚏𝚒𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚝𝚊𝚔𝚞𝚝𝚒, "𝙿𝚎𝚛𝚐𝚒𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚗𝚊𝚙𝚞𝚗 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛...