"Ayah!!! " Yerim berlari kencang saat pintu penjara bawah tanah terbuka, ia berlari menuju seorang laki-laki paruh baya yang ia yakini sebagai anaknya,
"Ayahh,,, " tangis haru Joy leleh melihat nya, ia bahkan sudah memeluk Lisa sejak tadi karena gadis itu tak berhenti menangis,
"Kamu Jisoo? " Yeri menggeleng sejenak menghapus air mata yang bahkan sudah melunturkan maskara nya,
"Aku Yerim" Tuan Kim terkejut, kembali memeluk Yerim tak percaya, siapa yang percaya jika mereka akan bertemu kembali seperti ini, putri kecil yang dulu tinggalkan bahkan sebelum masuk pendidikan sekolah tk, kini telah tumbuh sebesar ini dan sangat cantik,
"Ayah ini Jisoo"
"Ayah aku singa kecil ayah" ucap Jennie menyusul pelukan Yerim,
"Appa" tuan Bae memeluk Irene tanpa ragu, sejak dari jauh ia sudah mengetahui pasti jika Irene adalah putrinya, karena wajah Irene terlihat mirip seperti mendiang istrinya,
"Irene, kau tumbuh dengan baik bahkan tanpa ada appa di sampingmu"
"Aku tumbuh dengan baik karena teman-teman dan ibu Lisa"
itu benar, Lisa jadi merindukan ibunya yang sudah lama ia tinggal di Thailand untuk misi ini,
"Ayah" kini giliran ayah seulgi yang dibawa keluar,
"Seulgi" Tuan Kang mengarahkan tangannya untuk menyentuh wajah Seulgi sebelum memeluknya dengan begitu erat,
Wendy tersenyum manis meskipun kedua pipinya sudah basah, sejujurnya mereka bertiga juga menginginkan pertemuan seperti ini pada orang tua mereka namun mungkin nasib berkata lain, Wendy bahkan sudah kehilangan harapan untuk bertemu orang tuanya semenjak kejadian itu,
"Aku bahagia sekali melihat Yerim akhirnya bertemu ayahnya" ucap Joy yang masih sesenggukan, ia melihat Yerim sama seperti mendiang Rose, adik kecil yang selalu ia jaga selama ini, juga telah tiada menyusul kedua orang tua mereka,
"Aku jadi merindukan Rose, hey Rose kau tidak adil bertemu mommy dan daddy terlebih dulu" Lisa tertawa perih mendengarnya,
"Aku akan pulang ke Thailand setelah ini, aku akan menghabiskan waktu bersama Ibu di sana" ucap Lisa di sela sela tangisannya, sementara Wendy dan Joy hanya menatapnya dengan senyuman,
Sekarang tinggal mereka berdua yang sendiri, mereka tak mungkin mencegah Lisa pergi kan, setidaknya mereka masih memiliki satu sama lain,
"Baiklah, kita akan mengurus tiket untukmu, kau pasti sudah merindukan ibumu kan" Lisa mengangguk sementara Wendy sibuk memberikan kode agar Joy tidak terbawa suasana, mereka harus mengerti jika Lisa harus pulang,
"Benar sekali Lisa, sekarang kita harus ke basecamp, kami akan membantu mu mengemasi barang barang mu urusan tiket serahkan saja pada Wendy eonni" Lisa mengangguk menyetujui Ucapan Joy, mereka berjalan meninggalkan penjara pusat untuk pergi ke basecamp, mengemasi barang barang milik Lisa,
Sementara di basecamp Bthirteen telah menunggu kedatangan Blackvelvet bersama orang tua mereka,
"Kalian disini? " NamJoon mendekati Wendy dan memeluknya sejenak,
"Kenapa kau memelukku? "
"Hanya Rindu, tidak boleh kah? "
"Hey hey sudah, kita harus cepat membantu Lisa berkemas" seru Joy membuat beberapa dari mereka kaget,
"Berkemas? Lisa mau kemana? "
"Aku akan kembali ke Thailand Jungkook"
"Kenapa? Kenapa tidak menetap di sini saja? "
"Aku punya ibu yang harus ku jaga disana" Jungkook mengerti, ia pun mengangguk pasrah, ia lupa jika Lisa berasal dari Thailand,
"Begini, misi kita sudah selesai, jadi kita sudah bebas untuk menjalani hidup kita selanjutnya" Minhyun menatap Wendy curiga,
"Maksudnya? "
"Tidak tidak, ayo kita bantu Lisa berkemas"
💐💐💐💐💐
Blackvelvet mengantarkan Lisa ke bandara dengan separuh hati, mereka sudah bersama sejak kecil dan sekarang Lisa harus kembali ke negara nya,
Sebelumnya, perdebatan antara Lisa dan Jennie memenuhi ruang tengah Basecamp, Jennie dengan tegas menolak kepergian Lisa, bahkan Jennie juga berinisiatif membawa ibu Lisa kembali ke Korea, namun dengan tegas Lisa menolak,
Korea memiliki kenangan yang buruk untuk ibunya, jadi Lisa sangat paham jika sang ibu tidak akan pernah mau di ajak tinggal disini, luka yang mati-matian ia tutup tidak mungkin akan di buka kembali,
Irene mengerti dengan konsekuensi yang akan mereka hadapi, perlahan mereka semua juga akan terpisah, pertama Lisa yang pulang ke Thailand, Seulgi ikut ayahnya kembali ke rumah tua mereka di Gwangju, dan Irene, Irene dan ayahnya akan pergi ke busan, ayah Irene juga muak dengan kota ini, kota yang membuat mereka berjuang penuh hingga titik darah penghabisan,
"Unicorn,, jangan pergi! " ujar Yerim yang saat ini masih tidak ingin melepaskan lengan sahabat karibnya itu,
Lisa yang mendapatkan panggilan Unicorn itu sontak menangis, ia pasti akan rindu panggilan itu, merindukan kenangan mereka bersama, melawan keras nya dunia dengan tangan tangan mungil mereka,
"Bunny cengeng, aku bukan pergi untuk mati wey, aku pergi mengunjungi ibu ku, aku janji akan sering sering datang kesini"
"Aku akan merindukan kalian, Joy aku pasti akan merindukan bau bubuk mesiu dari ketiakmu"
"Sembarangan! " dengus Joy tak terima, namun hal itu berhasil membuat kesedihan mereka hilang sejenak,
"Jennie eonni aku harap aku segera mendapatkan undangan pernikahan mu, Seulgi jika kau di Gwangju berarti Mino harus ikut dengan mu? "
"Huft Mino lagi,,, "
"Bye semuanya, aku akan sering sering main kesini, aku janji! "
"Kau harus penuhi janji itu, ini perintah! "
"Siap Captain" Lisa berpose hormat pada Irene sebelum akhirnya ia pergi,,,
Yerim menangis lagi saat punggung Lisa sudah tak lagi terlihat, ini yang selalu membuatnya benci saat harus mengantarkan orang ke bandara, Yerim tidak suka di tinggalkan,
"Jadi ini akhirnya? " tanya Wendy tersenyum melihat satu persatu dari Blackvelvet,
Sementara momentumnya cukup pas untuk malam ini mereka berpisah, setelah hujan mereka memutuskan untuk jalan kaki saja pulang ke basecamp, memerintahkan sang driver alias Captain Cristian untuk pulang sendiri,
"Aku bahagia mengenal kalian, aku pasti akan merindukan momen ini" ucap Jisoo yang sudah banjir air mata, tidak menyangka bahwa mereka akan berpisah setelah sekian lama bersama, menjalani takdir dan kenyataan pahit bersama,
"Maaf jika aku selama menjadi captain, tidak berlaku baik dengan kalian, aku harap setelah ini kita akan menjalani kehidupan yang lebih baik,
Sebelum perpisahan, Irene memerintahkan seluruh anggota membuat suatu baris lingkaran, agar mereka bisa saling melihat satu sama lain sebelum akhirnya berpisah,
Mungkin hanya 3 anak tuan Kim yang masih bersama untuk kedepanya,
" Baiklah, dengan ini aku nyatakan, MISI BLACKVELVET SELESAI!! " tepukan tangan mereka beradu memenuhi udara, antara sedih, harus, dan bangga, bercampur menjadi satu,
Ya tidak ada yang mampu membuat kejahatan menyerah selain Blackvelvet,
Mereka hanya tinggal menunggu perdana menteri turun tahta seperti janjinya, dan semua akan kembali seperti semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙽𝙸𝙽𝙴 𝚂𝙴𝚇𝚈 𝙳𝙰𝙽𝙶𝙴𝚁𝙾𝚄𝚂 𝙱𝙻𝙰𝙲𝙺𝚅𝙴𝙻𝚅𝙴𝚃
Aksi𝙳𝚎𝚗𝚍𝚊𝚖 𝚔𝚎𝚓𝚊𝚍𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚖𝚋𝚒𝚕𝚊𝚗 𝚐𝚊𝚍𝚒𝚜 𝚙𝚘𝚕𝚘𝚜 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚏𝚒𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚝𝚊𝚔𝚞𝚝𝚒, "𝙿𝚎𝚛𝚐𝚒𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚗𝚊𝚙𝚞𝚗 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛...