Beberapa hari ini situasi kota terbilang kondusif, aparat keamanan mencoba menangani masalah masalah ketenangan warga sipil,
Bentrok dan unjuk rasa terjadi dimana-mana, masalah ekonomi yang di sebabkan oleh keterlambatan ekspor impor di sebabkan oleh Blackvelvet benar-benar berpengaruh besar,
Ayam goreng pinggir jalan menjadi sesuatu yang mahal disini,
"Apa kita akan selamanya tinggal di hutan seperti ini? " tanya Mark mulai jengah, ia baru kembali dari mencari buah di hutan bersama Suga dan Cristian,
Hasilnya sangat sedikit, medan yang sulit sekaligus peralatan mereka yang kurang memadai membuat mereka
Kesulitan menjalani survive di hutan sebesar ini,Mereka di kepung di hutan ini,
Miris, mereka seperti gelandang sekarang, makanan persediaan habis, hanya dapat mengandalkan pemberian alam saja,
"Kita harus segera kembali ke kota, sebelum aku melahirkan"
"Biaya rumah sakit mahal kau melahirkan di tangani Nayeon saja, lagi pula kita akan kemana? Rumah saja di jaga ketat" Jennie melirik Jisoo yang berbaring di sampingnya, mereka berdua berbaring di bawah pohon dengan alas karpet seadanya,
"Setidaknya usahakan yang terbaik untuk calon keponakan mu!! "
"Huft sampai kapan seperti ini? " suara Jisoo lagi, sebenarnya ia juga ingin menyambut cucu pertama keluarga Kim dengan baik, namun apalah daya kondisinya tidak memungkinkan, mereka buronan penjahat sekarang,
"Aku sudah mengembalikan nilai mata uang kita yaa, JANGAN ADA YANG MENYALAHKAN KU LAGI! Mereka saja yang tidak bisa mengurus masalah ini" teriak Joy dari arah danau dia sedang mencoba peruntungan dengan ikut memancing bersama Bobby dan Sehun ,
Tidak ada kegiatan lain yang bisa mereka lakukan disini, hanya memancing, berburu hewan di hutan, mencari jamur, atau buah buahan, dan sisanya hanya sibuk mengurus diri masing-masing,
"Cucian Rose banyak hahah, dia sudah seperti pegawai binatu sekarang" tawa Yerim pecah mendengar ucapan Lisa, sementara Rose yang sibuk mengangkat jemuran pakaian hanya melemparkan tatapan kesal pada mereka berdua, sepasang bungsu yang menyebalkan,
"Dapat ikan? " Joy bertanya pada Bobby, laki-laki itu menggeleng, lantas ia melirik Sehun dengan maksud bertanya juga,
"Aku juga tidak" jawab Sehun cuek, ia sudah berusaha, sulit sekali memancing disini, air sangat jernih, juga kedalaman yang tak seberapa membuat ikan enggan menyambangi spot memancing mereka,
"Sepertinya kita bisa pergi sekarang,, kota mulai kondusif, kita bisa mencari tempat tinggal dan makanan yang layak, sebelum melakukan perjalanan lagi" ucap Irene setelah ikut memantau kondisi dengan alat canggih milik Wendy,
"Baiklah, kita isi tenaga dengan apa yang ada dulu setelah beres-beres kita pergi"
Perjalanan di tempuh 3 jam untuk keluar dari hutan, medan yang berat serta jalanan berlumpur membuat mobil Vernon terjebak beberapa waktu,
agar tak mencurigakan Crishtian memerintahkan anggotanya untuk menjaga jarak berkendara,
Hingga akhirnya mereka tiba di statiun pengisian bahan bakar,
"Aku ke toilet sebentar" ucap Jennie pada suaminya, ia segera berjalan mencari tempat tersebut,
Jennie melirik keadaan sekitar dengan sedikit menaikan masker nya, kondisi sekitar tergolong sepi, padahal stasiun bahan bakar ini letaknya di pinggir jalan ramai,
Jennie berniat mencuci tangan setelah menyelesaikan hajatnya, ia tidak segera keluar ia malah terduduk di lantai karena perutnya tiba-tiba mulas,
"Astaga kenapa dress ku basah sekali?" Jennie meringis menyentuh bagian bawah roknya yang basah namun seperti lendir,
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙽𝙸𝙽𝙴 𝚂𝙴𝚇𝚈 𝙳𝙰𝙽𝙶𝙴𝚁𝙾𝚄𝚂 𝙱𝙻𝙰𝙲𝙺𝚅𝙴𝙻𝚅𝙴𝚃
Action𝙳𝚎𝚗𝚍𝚊𝚖 𝚔𝚎𝚓𝚊𝚍𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚖𝚋𝚒𝚕𝚊𝚗 𝚐𝚊𝚍𝚒𝚜 𝚙𝚘𝚕𝚘𝚜 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚏𝚒𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚝𝚊𝚔𝚞𝚝𝚒, "𝙿𝚎𝚛𝚐𝚒𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚗𝚊𝚙𝚞𝚗 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛...