13

1.1K 139 15
                                    

Tepat sekali kecurigaan Joy terjawab sudah, Queen memutuskan untuk menggabungkan B-Thirteen dan Blackvelvet untuk menyelesaikan misi yang telah memakan waktu hampir separuh hidup mereka,

Beberapa menit mereka habiskan untuk mendengar cerita Irene, terutama tentang perkataan Kwon Jiyoung sewaktu bertemu dengannya dimakam, percakapan singkat itu berhasil membuat pikiran Irene terbuka untuk menjalin kerjasama ini,

Semua orang tampak diam mendengar keputusan ini, tidak ada yang ingat kejadian tentang adiknya, meskipun kejadian sudah berlalu 9 hari lamanya seharusnya tak seorangpun dapat melupakannya, kecuali mereka menganggap Rose sama sekali tidak penting,

"Berbicara tentang kejadian salah satu anggota Blackvelvet yang gugur, Suga dan Sehun yang telah membunuhnya, kejadian dimulai saat Flower memberikan penawar racunnya pada Jimin, Flower telah mencampur sesuatu hingga kesehatan Jimin mulai terganggu, beberapa kali Jimin mengalami kesulitan untuk mengontrol sistem syarafnya, hingga saat ini jika dia kambuh kami belum bisa menemukan obatnya" jelas Minhyun selaku dokter yang menangani Jimin,

Blackvelvet kecuali Irene terkejut, belum selesai rasa terkejutnya dengan keputusan Queen, mereka di kejutkan dengan sebuah fakta tentang apa yang dilakukan Rose, benarkah Rose seperti itu?

Brakkk

Jennie pelakunya, ia dengan cepat menarik kerah baju Minhyun dengan kuat, bahkan Namjoon harus turun tangan untuk memisahkan mereka berdua,

"Stop, coba dengarkan penjelasan kami!" teriak NamJoon dengan suara yang sedikit crack,

"Aku mengenal Rose dengan baik, dia tidak akan pernah melakukan hal itu, sebuah penawar adalah simbol kata maaf dari Rose, dia tidak akan pernah mengotori kata maafnya yang sangat berharga itu! " ucap Wendy, ia sangat tidak terima dengan tuduhan yang mereka layangkan,

Joy masih diam saja, ia menatap kosong ke arah Queen, jujur ia masih sangat kecewa,

"Tunggu,,,," sergah Jisoo yang sejak tadi tengah berpikir,

"Apakah temanmu itu mengidap Autoimune?" tanya Jisoo, gadis itu terlihat sangat khawatir menunggu jawaban Minhyun,

"Ya, dia mengidap Myasthenia Gravis" sekarang Jisoo mulai paham kenapa ini bisa terjadi, kandungan dari penawar racun milik Rose tidak diperuntukkan bagi penderita Autoimune, seperti dugaan Jisoo sebelumnya,

"Penawar racun itu memang tidak diperuntukkan bagi penderita Autoimune, reaksinya akan berbahaya"

"Jadi ini adalah sebuah kesalahpahaman, Rose tidak tahu jika anggotamu menderita Autoimune,, " pandangan Joy menelisik ke arah Seulgi, gadis itu yang baru saja mengatakannya,

Selama ini Seulgi yang selalu menguatkannya atas kepergian Rose, tapi hari ini,,, lihat saja dengan perubahan sikap yang ada padanya, gadis itu terlihat mulai tertarik dengan keputusan Queen, begitu pula yang lain,

"Baiklah, sudah final ya,, hari ini aku Captain Blackvelvet menyatakan terjalinnya kerja sama antara Blackvelvet dan juga B-Thirteen" tanpa mendengar kelanjutan dari ucapan Irene, dengan tidak sopannya Joy melangkah pergi menuju kamarnya tanpa terlihat amarah memuncak yang bisa ia lampiaskan kepada siapapun,

Joy memilih untuk menyendiri dan menangis di dalam kamarnya, meraih benda yang akhir akhir ini selalu ia lihat sebelum tertidur,

dimana dalam bingkai itu terdapat foto kedua orangtuanya, Joy kecil dan juga Rose kecil, hati Joy benar-benar hancur,,,

Kembali dengan orang-orang yang berkumpul di ruang tengah, tanpa Joy cerita pun Irene sudah mengerti dengan apa yang di rasakan oleh Dynamite Blackvelvet, bukan maksud ia egois tapi keputusan yang berat ini harus ia lakukan, biarlah Rose beristirahat dengan tenang melihat semua masalah ini selesai, ia sudah mengikhlaskan kepergian gadis itu,

"Dia adalah kakak kandung Flower,,, kalian membuat pilihan yang salah saat menghabisinya, dengan begitu kalian tidak akan pernah mendapatkan jalan keluar untuk kesembuhannya" Wendy menunjuk ke arah Jimin pria itu sedari tadi diam karena sungguh keadaannya belum benar-benar pulih, terkadang ia merasa tak bisa menggerakkan kedua tangannya, dan terkadang otot-otot kakinya terasa menegang dan sakit,

Tak lama setelah itu Wendy memilih pergi menyusul Joy,

Dipaksa nya pintu kamar terbuka dengan cara menendang, rasa khawatir menyerang hatinya, ia tidak pernah melihat Joy hanya diam, ia lebih suka Joy dengan emosi yang menggebu-gebu,

"Joy stop! " dengan cepat Wendy merebut sebilah pisau buah dari tangan Joy,

Gadis itu tengah melakukan cutting , lagi

Sebelumnya Joy juga pernah seperti ini namun itu sudah sangat lama sekali, ia pikir Joy sudah sembuh dari kebiasaannya,

"Joy, jangan lagi"

"Mereka jahat Wen!, mereka yang sudah melenyapkan Rose, tolong jangan percaya pada mereka" tangisan joy semakin menjadi, Wendy tidak pernah melihat gadis sekuat joy menjadi rapuh seperti ini,

"Joy, ini sebuah kesalahpahaman, biarkan Rose tenang, jangan seperti ini"

"Aku tidak percaya! "

"Joy, Queen tidak mungkin semudah itu memaafkan mereka, jika mereka bersalah Queen sudah pasti akan membunuhnya, kita ikuti pilihan Queen untuk saat ini ya, kau mengerti kan " Joy semakin geram, tidak ada yang memihak padanya saat ini melawan pun akan percuma, sebenarnya ia bisa saja membalaskan dendam atas kematian Rose sekarang juga, namun seperti itu tidaklah terlihat menyenangkan, lebih baik ia ikuti saja perintah Queen, baru bisa mengikuti keinginannya sendiri,

"Baiklah, tolong tinggalkan aku sendiri Wen,, "

Percuma mengandalkan emosi yang hanya akan berujung menciptakan frustasi, Joy tidak mau otaknya terpengaruh dengan apapun dan siapapun ia punya harga diri, sesuatu yang berurusan dengan keluarganya akan selalu ia junjung tinggi, meskipun pada akhirnya ia harus membelot pada Queen, itu tidak masalah,

baginya, B-Thirteen adalah musuh dalam sangkar, mudah untuk di habisi hanya tinggal menunggu waktunya saja,

Tunggu saja B-Thirteen,,, sebuah kejutan besar akan terjadi

"Aku harap kau suka, Rose"

𝙽𝙸𝙽𝙴 𝚂𝙴𝚇𝚈 𝙳𝙰𝙽𝙶𝙴𝚁𝙾𝚄𝚂 𝙱𝙻𝙰𝙲𝙺𝚅𝙴𝙻𝚅𝙴𝚃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang