"Ju,, Jungkook"
"Bagaimana jika aku hamil? " Jungkook melotot dan menyentil poni Lisa dengan keras sehingga Lisa berdecak sakit,
"Tidak ada perempuan yang akan hamil kalau hanya cuma tidur bersama! Kau ini tidak tahu pelajaran biologi ya? " Lisa masih mendengus dengan mengusap usap keningnya, apa salahnya dia bertanya?
"Aku pikir aku juga akan menjadi seorang ibu" gumam Lisa dengan nada kecewa yang sedikit ketara,
Jungkook melirik nya sedikit, mereka tengah berbaring di kasur lantai yang saling berdekatan, tidak ada sela di antaranya,
"Kau ingin menjadi seorang ibu ya? " Lisa mengangguk antusias, senyuman lucu kembali hadir di bibirnya,
"Kau saja masih sering berebut Oreo dengan Sean, bagaimana siap menjadi ibu?" perkataan Jungkook ada benarnya juga, tidak lucu jika kelak Lisa berebut oreo dengan anaknya sendiri kan? Jadi apa yang harus dia lakukan?
"Aku akan berubah, aku janji! "
"Hah jadi kau siap menikah denganku ya? " Lisa mengangguk semangat lagi, kali ini senyumnya menular di wajah Jungkook, astaga Jungkook tidak menyangka jika melamar gadis semenyebalkan Lisa sangat lah mudah, tidak perlu ada makan malam romantis, se buket bunga mawar, atau cincin berlian sekalipun,
Hanya cukup menjanjikan sesuatu yang Jungkook sendiri merasa di untungkan, hasilnya dia tidak lagi menjadi sad boy sekarang,
"Kenapa kau mau menikah denganku? "
"Ya karena aku hanya dekat denganmu, jika aku dekat dengan Jimin oppa pasti aku akan memilih menikah dengannya donk"
"Apa? Dasar! Aku pikir kau sudah sadar jika ada pria tampan yang sangat sayang untuk di sia-siakan" Jungkook kesal dan mencubit pipi tembam Lisa,
Pyar!!!
"Apa itu? "
"Jungkook! Aku melihat seseorang di luar jendela! " Jungkook berlari melihat Jendela yang kaca nya sudah beberapa yang pecah, dan benar saja di dalam keremangan malam siluet seseorang tengah berlari menjauhi kawasan panti asuhan,
Sial! Dia terlambat,
"Kita harus menemui captain! " Lisa bangkit dan mengikuti langkah besar Jungkook untuk bertemu captain Cris yang malam ini memilih tidur di ruang depan dengan alasan berjaga-jaga,
"Captain! " Cristian bangun dari tidur nyenyak dengan tatapan bertanya, jam menunjukkan sudah hampir tengah malam, semua orang sudah pergi ke alam mimpi,
"Ada seseorang yang mengintip kami! " Lapor Jungkook, setelahnya Cristian bereaksi dengan menegakkan tubuhnya , mereka tidak mungkin pergi menangkap orang itu sekarang, terlebih karena malam hari, juga karena mereka jelas sudah ketinggalan jejak,
"Ada apa? " Mark bertanya setelah berjalan dari luar memasuki dalam rumah, Yerim juga bersama nya, memasang raut penasaran akan kepanikan Jungkook,
"Seseorang mengintip ku dan Lisa di kamar, dan sekarang dia lari! "
"Banyak hal aneh disini Captain, aku dan Yeri baru saja dari perkebunan anggur di kaki bukit, untuk berjalan-jalan, taukah kalian, para ahjumma masih bekerja di kebun sampai se larut ini, saat kami mendekat sebuah rantai mengikat rantai mengikat kaki mereka semua! "
"Aku pikir ini perbudakan! Blackvelvet pernah mendapatkan fenomena seperti ini, iya kan Yeri? " Yeri mengangguk, sebenernya ia akan bercerita pada Queen tapi rupanya saat kembali keanehan lain terjadi,
"Bagaimana ini captain?, apakah kita aman disini? mengingat Jennie belum benar-benar pulih untuk melakukan pelarian lagi" tanya Lisa kembali,
"Kumpulkan para laki-laki untuk berjaga, Yeri kau temani Jennie, Lisa temani Nayeon lindungi anak anak!" ke empat nya mengangguk setuju dan pergi menjalankan perintah.
🐳🐳🐳🐳🐳
"Queen, apa yang terjadi? " tanya Wendy setelah mendengar bisik bisik dari lorong, 4 orang anggota Blackvelvet berkumpul, Lisa, Seulgi, Yeri dan Queen sendiri tengah membicarakan sesuatu yang penting, sementara Wendy melihat para laki-laki juga terlihat berkumpul mendengarkan perintah dari Captain Cristian,
"Seseorang memata-matai rumah ini, kita harus berjaga-jaga! " Wendy terkejut, panti asuhan milik keluarga nya terbilang cukup aman, siapa yang berani menyelinap ke tempat ini?
"Apakah cahaya yang kita buat mencolok Queen? Mobil kita saja aman tersembunyi maka dari itu mereka mungkin heran karena melihat sesuatu menyala di tempat ini, yang notabene sudah tidak di tinggali setelah beberapa bulan lalu" tanya Seulgi namun Irene menggeleng tak tahu pasti,
"Apakah kita perlu mematikan sebagian pelita?" Saran Lisa, namun lagi-lagi Queen menggeleng,
Bukan karena bodoh, Irene menggeleng untuk berpikir, kalau pelita dimatikan jika ada apa apa mereka tidak akan tahu,
"Ada baiknya Queen!, kita bisa menggunakan senter darurat jika terjadi sesuatu" seolah mengerti apa yang di pikirkan Irene, Wendy memberikan usulan yang jelas memecahkan masalah mereka sementara,
Sementara di ruangan depan Rose dan Joy baru saja keluar kamar setelah mendengar suara-suara dari anggota lain,
"Joy dimana HoSeok? " tanya Jimin, sementara Joy terkejut, sejak tadi HoSeok pergi ia pikir pria itu sudah kembali,
"HoSeok pergi ke perusahaan nya, apa dia belum kembali? Bagaimana mungkin? Dia bilang hanya akan sebentar ini bahkan sudah tengah malam! "
"Oh sial! Untuk apa HoSeok pergi ke perusahaan? Bisa saja ini jebakan! " Bobby berucap membuat semua orang terserang khawatir, utama nya Joy yang mendadak bersalah, andaikan saja tadi dia bisa menahan HoSeok untuk tidak pergi, pasti semua ini tidak akan terjadi, dimana HoSeok?
"Kau tenanglah Bobby, aku akan mencoba melacak keberadaan JHope" ucap NamJoon seketika meraih laptopnya yang baru saja ia ambil setelah di cas lumayan lama,
"Kita tidak mungkin pergi sekarang kan? Kondisi Jennie belum memungkinkan!" Cristian menggeleng, memastikan bahwasanya mereka akan stay disini untuk malam ini, besok ia akan kembali menyelidiki lebih lanjut siapa penyusup yang memata-matai mereka tadi,
"Rose, masuk kamar jaga Sean! " Rose tampak begitu khawatir dengan kondisi suaminya, Suga masih pucat dan belum cukup istirahat,
Dia masih berdiri di ambang pintu kamar berusaha menolak namun tatapan dingin suaminya sudah pasti jawaban untuk Rose agar tetap menurut,
"Kau juga Joy, pergi temani Rose dan Sean!" perintah Minhyun namun dengan tegas Joy menolak, dia akan menunggu HoSeok sampai pria itu kembali,
"Joyanne ku mohon! Mengertilah aku berjanji akan segera mengetahui keberadaan HoSeok sekarang juga! " Joy menatap NamJoon kembali memastikan janji pria itu, setelahnya ia hanya bisa pasrah dengan menunggu kabar dari HoSeok,
"Sean, sayang kau tidur dengan gelap tidak apa kan? Kalau kau takut kau bisa tidur bersama adik bayi bibi Jennie" tanya Irene ramah sembari berjongkok di depan Sean,
"Aku berani Queen! Aku akan meminta mommy memelukku agar aku tidak takut, ada bibi Joy juga, monster sebesar apapun pasti takut padanya " Yeri dan Lisa menutup mulut hampir tertawa, Joy memang galak sehingga monster sebesar apapun akan takut melihat ke galakan nya barang sekilas, Sean memang pintar,
"Yasudah ayo anak nakal kita tidur! " Joy pasrah menggendong Sean untuk tidur,
Taukah kamu jika Sean mengatakan itu bukan untuk menghina bibi nya, tapi hal itu dia lakukan untuk menghilangkan kegelisahan Joy karena HoSeok belum juga kembali, Irene sangat mengerti maksud anak itu, diam diam tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya pada Sean, semantara Sean membalasnya dengan jempol terangkat 👍.
"Anak pintar"
![](https://img.wattpad.com/cover/224122690-288-k179252.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙽𝙸𝙽𝙴 𝚂𝙴𝚇𝚈 𝙳𝙰𝙽𝙶𝙴𝚁𝙾𝚄𝚂 𝙱𝙻𝙰𝙲𝙺𝚅𝙴𝙻𝚅𝙴𝚃
Action𝙳𝚎𝚗𝚍𝚊𝚖 𝚔𝚎𝚓𝚊𝚍𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚖𝚋𝚒𝚕𝚊𝚗 𝚐𝚊𝚍𝚒𝚜 𝚙𝚘𝚕𝚘𝚜 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚏𝚒𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚝𝚊𝚔𝚞𝚝𝚒, "𝙿𝚎𝚛𝚐𝚒𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚗𝚊𝚙𝚞𝚗 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛...