Yerim memeriksa ponselnya, ia harus memastikan sesuatu saat ini, para kakak sedang sibuk membangun tenda di tengah kegelapan malam, padang savana yang luas dengan barisan bukit dan di bawah langit bertabur bintang yang membentang di atas mereka,
Dingin luar biasa membuat mereka harus ekstra melindungi anak-anak, bayi Jennie tertidur pulas di dalam inkubator yang tersambung langsung dengan mobil milik Vernon, beruntung kendaraan milik pembalap motogp argentina itu memiliki kelistrikan yang sangat canggih,
"Yeri kemarilah, apa yang kau lakukan? " Teriak Jisoo memanggilnya, Ia berdiri jauh dari yang lain untuk mencoba suatu misi penyelamatan penting, namun nomor yang ia hubungi belum juga mengirim laporan akan sesuatu,
Ting!!!
'Laporan Di Terima'
Sejenak ia dapat bernafas lega saat ini, mungkin badan intelegensi akan bertindak menyelidiki laporan dari Yeri, maaf kali ini ia tidak bisa terjun secara langsung, mengingat mereka telah kehabisan begitu banyak amunisi, dan persediaan untuk melakukan penyerangan kembali,
"Jangan kecewa seperti itu HoSeok, saat masalah berakhir, perusahaan mu juga akan segera kembali kan? " HoSeok mengangguk dan tersenyum, ia tidak sedih atas di bekukan nya aset perusahaan listrik yang ia miliki, namun yang ia pikirkan adalah para karyawan yang selama ini bergantung padanya, bagaimana nasib mereka semua?
"HoSeok, kau tidak akan frustasi kan? " tanya Joy khawatir, biasanya itu yang akan terjadi pada para pengusaha jika perusahaan yang mereka bangun dari 0 mengalami pailit,
"Aku frustasi jika kehilangan kau Joy, perusahaan memang di bekukan aku berjanji akan mengambilnya kembali, tapi kalau hatimu yang di bekukan aku tidak yakin bisa mencairkan nya"
Bughh,, Joy menyesal khawatir!
"Untuk sementara kita bisa istirahat disini jika sudah selesai pergi istirahat " perintah Queen, namun bukannya pergi beristirahat Queen malah pergi menjauh dari kerumunan anggota yang sibuk dengan urusannya masing masing,
Ia merasakan kecewa yang begitu dahsyat pada dirinya sendiri, ia tidak pernah berpikir jika hal seperti ini akan terjadi,
"Kau menyuruh kami istirahat tapi kau sendiri malah duduk disini? " bagai mengerti beban Irene sebagai captain, Cristian datang dengan maksud untuk menghibur nya,
Tangisan lirih Irene pecah saat itu juga, dia memang tidak bisa menyembunyikan apapun dari Cristian, itu percuma, karena Cristian adalah orang yang paling peka,
"Aku merasa gagal, Lagi-lagi aku gagal Cris!"
"Sama sekali tidak, selagi kita semua bersama kau tidak gagal Irene"
"Aku yang membuat hidup mereka menjadi seperti ini, apa aku harus menyerah saja? Aku lelah dengan semuanya, mereka benar, sia-sia melawan "
"Tidak ada yang lebih sia-sia dari menutupi kebenaran, kau tidak ingat mendiang ibu mu? Dia pasti bangga karena seorang wanita tangguh telah lahir dari rahimnya "
"Berhenti menghibur ku Cristian,, haha itu sia-sia, lagipula kita sudah tidak punya apapun lagi, semua telah mereka ambil" Cristian diam menimang, benar juga yang dikatakan Irene, tidak ada lagi stok persediaan makanan, obat obatan bahkan alat alat kebersihan saja tidak ada semua habis dan harus mereka tinggalkan di panti asuhan saat itu,
"Kalau begitu kita ambil saja, kenapa kau khawatir kita ini mafia, penjahat, kita bisa hidup dengan bebas tanpa adanya aturan, kau mengerti maksud ku kan? Harlley Queen? " Senyum jahat Cristian begitu mempesona, menyirhir Irene dengan kekuatan jahatnya,
Tidak peduli dengan aturan mereka adalah penjahat, dan mereka bebas bergerak tanpa aturan,
"Hmm haha, baiklah bank mana yang akan kita bobol, captain penjahat? " tanya Irene dengan tawa jahat, maaf kali ini mereka terpaksa harus bertindak lebih dari jahat .
🐳🐳🐳🐳
"Sean akan tidur bersama papa atau mommy? " tanya Sehun setelah selesai menancapkan besi terakhir pada pondasi tenda nya, sean menggunakan jaket super tebal, hanya terlihat wajahnya yang memerah saja saat ini,
"eum, siapa saja boleh" jawab Sean sembari duduk di pangkuan Sehun yang telah duduk bersila di pintu tenda,
"Ok, kau tidur dengan Papa, tapi sekarang kau pergi temui mommy dulu ya, minta buatkan susu untuk Sean, agar nanti malam jika Sean haus tidak perlu repot repot keluar tenda" Sean mendongak menatap wajah tampan ayah kandungnya yang juga sudah memerah, dingin yang melanda membuat kulit putih mereka menjadi sensitif,
"Sean tidak minum susu Papa "
"Kenapa? Sean tidak suka lagi dengan susu? " Sean menggeleng lucu, menepuk pipi Sehun menganggap nya mainan,
"No no!, Sean suka susu, tapi mommy bilang 'daddy sedang tidak memiliki uang untuk membelinya, jadi Sean minum air saja ya ' sejak saat itu aku tidak lagi meminta susu pada mommy, aku tidak suka melihat wajah sedih nya saat aku meminta susu" Sehun terkejut,
tangannya mengepal erat menahan amarah, seperti inikah penderitaan anaknya? , dan seperti inikah cara Rose merawat anaknya?, bahkan hanya segelas susu saja Sean harus bersabar untuk mendapatkan nya?,
"Kenapa tidak meminta pada Papa, kau tau Papa punya banyak uang? Papa punya banyak sekali uang untuk Sean, jadi mulai sekarang kau minta apapun pada Papa saja ya, jangan pada ibu mu atau pada daddy Suga, mengerti Sean? " Sean mengangguk meskipun ada hal yang tidak ia suka dari nada bicara ayahnya, yang terdengar kesal,
"Sean pergi tidur ya, Papa akan mengambil susu untuk mu" setelah mengecup kening anaknya, Sehun tidak langsung pergi ke mobilnya untuk mengambil susu Sean dia malah mendatangi tenda Rose untuk membicarakan sesuatu,
Terlihat Rose tengah sibuk membalut luka di bahu kanan Suga, dan ini kesempatan yang bagus agar Suga juga dapat mendengarkan nya,
"Kalau kau sudah tidak mampu untuk merawat Sean, katakan! " Suga terkejut dengan kehadiran Sehun, terlebih dengan ucapannya, sementara Rose menatapnya sejenak lalu menghela nafas lelah,
"Hanya susu saja kau sudah tidak mampu memberikan nya pada Sean Rose? "
"Sehun, jangan menggunakan nada tinggi pada istri ku! Bukan Rose yang salah tapi aku! " Suga bangkit menatap lawan bicara nya yang berdiri dengan raut amarah,
Sementara Rose masih duduk, dia tidak bisa mencegah Sehun berbicara seperti itu,
"Ya, apa yang bisa di andalkan darimu hm? Kau sudah tidak bisa menjadi artis lagi, kau pengangguran sekarang! "
"Kau juga pengangguran Sehun, kita semua sama! "
"Aku pengangguran atau bukan tetap tidak berpengaruh pada keuangan ku kan? Sedangkan dirimu? Sudah berapa lama Sean harus berhenti minum susu? Kau tidak malu membanggakan diri didepannya? " Suga terdiam,
ucapan Sehun sungguh menyakitkan, meskipun benar adanya, dia tidak mampu secara financial memberikan kehidupan yang terbaik untuk Sean dan Rose, ia mengakui itu,
"Apa Rose belum mengatakannya padamu? Baiklah aku ulangi, setelah masalah ini selesai aku akan merebut hak asuh Sean dari kalian! "
Setelah Sehun pergi, Suga kembali duduk, namun hal aneh tersirat dari wajahnya, Rose di buat khawatir dengan suaminya,
Bagaimana bisa Sehun tega mengatakan itu pada Suga, bukankah mereka sudah seperti saudara?
"Sayang, apa aku menyerah saja? Aku bersalah karena tidak bisa memberikan yang terbaik untuk mu dan juga Sean" Rose memeluk Suga dari belakang
Dan juga menangis, nada bicara Suga begitu terdengar menyakitkan, ia menggeleng keras dalam pelukan,Demi apapun suaminya adalah yang terbaik, lelaki yang mau bertanggung jawab dengan apa yang tidak di lakukan nya, lelaki yang siap mengorbankan karirnya hanya untuk Rose dan Sean,
"Pergilah bersama Sehun Rose"
Srekkk...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙽𝙸𝙽𝙴 𝚂𝙴𝚇𝚈 𝙳𝙰𝙽𝙶𝙴𝚁𝙾𝚄𝚂 𝙱𝙻𝙰𝙲𝙺𝚅𝙴𝙻𝚅𝙴𝚃
Action𝙳𝚎𝚗𝚍𝚊𝚖 𝚔𝚎𝚓𝚊𝚍𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚖𝚋𝚒𝚕𝚊𝚗 𝚐𝚊𝚍𝚒𝚜 𝚙𝚘𝚕𝚘𝚜 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚏𝚒𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚝𝚊𝚔𝚞𝚝𝚒, "𝙿𝚎𝚛𝚐𝚒𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚗𝚊𝚙𝚞𝚗 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛...