43.

286 31 0
                                    

"Jennie eonni, ini air panas nya, aku sudah siapkan semuanya agar kita tidak perlu bolak balik ke dapur, aku akan matikan pelita nya, dan menggantikan dengan senter kecil ini, kita harus mematikannya saat ada penyusup kembali" ucap Yeri sembari menaruh lampu kecil di samping Ariel tertidur,

Jennie mengangguk setuju, meskipun Yeri tidak melihat nya, gurat penyesalan terlihat dari wajahnya,

"Andaikan aku sudah kuat berjalan kita pasti bisa dengan cepat melarikan diri Yerim"

"Memang benar, tapi bukan hanya karena itu, kondisi Nayeon eonni dan Suga oppa juga belum pulih, kita harus tetap disini, dan satu lagi, HoSeok pergi sejak tadi belum juga kembali"

"Lalu kita bagaimana? " Yeri menggeleng, ia belum mendengar keputusan lebih lanjut dari kedua captain,

"Kau mendengar sesuatu? " tanya Jennie berbisik, Yeri secepat kilat mematikan lampu agar cahaya nya tidak terlihat dari luar, suasana menjadi sangat sunyi, mungkin semua anggota juga menyadari jika ada orang lain yang tengah berada di sekitar rumah ini,

Jantung keduanya berdetak kencang Jennie khawatir hingga peluh memenuhi wajahnya, ia khawatir jika Ariel tiba-tiba menangis,

Yeri mengerti bahaya yang mengancam jika sampai keberadaan mereka diketahui, ia menyadari Ariel yang menggeliat tak nyaman di kegelapan, secepat mungkin ia menyumpal bibir mungil keponakannya dengan botol susu agar dia tertidur kembali,

"Mereka tidak hanya satu orang eonni" bisik Yeri sembari merunduk memegangi botol minum Ariel,

"Kita tidak pernah bersembunyi sampai seperti ini Yeri" gumam kecil Jennie yang merasa apa yang mereka lakukan ini benar-benar mendebarkan,

Kekurangan amunisi, dan dalam kondisi yang tidak fit! Sudah pasti mudah bagi mereka di kalahkan,

Sementara di kamar lain, Nayeon ketakutan ditemanin oleh Jisoo dan Lisa, kamar yang Jisoo tempati memiliki jendela besar yang tidak aman untuk bersembunyi maka dari itu secepat kilat ia berlari menuju kamar Nayeon,

"Mereka banyak sekali! " bisik Jisoo, ia menyempatkan diri untuk melihat kondisi di luar,

"Tetap tenang Nayeon, atur nafas! " bisik Lisa mencoba menenangkan Nayeon yang terlihat begitu ketakutan,

Di luar kamar, Cristian dan yang lain berpencar dan membagi misi untuk tetap mengamankan pintu masuk agar tidak ada yang dapat menembusnya, cara ini satu-satunya yang dapat mereka gunakan untuk mempertahankan diri,

"Lengan mu berdarah lagi Suga! " bisik Vernon memperingati, namun Suga mengabaikan nya, juga mengabaikan rasa sakit yang terasa, ia harus bertahan,

"Mereka banyak sekali captain! "

"Tidak ada cara lain, kita harus melawan, pastikan anak anak tidak di bawa keluar! " perintah Cristian dengan cepat di laksanakan oleh Mark yang segera pergi untuk mengabarkan ini pada para wanita Blackvelvet,

"Wendy apakah tidak ada tempat lain untuk membawa Jennie dan bayinya ke tempat yang lebih aman? " tanya Seulgi, setelah mendapat informasi dari Mark,

"Ada tempat penyimpanan kimchi di bawah lantai dapur, tapi itu hanya muat untuk 2 orang saja! "

"Bawa Jennie dan bayinya kesana! " perintah Irene segera dilaksanakan, butuh dua orang untuk membantu Jennie, satu untuk memapah nya dan satu lagi untuk membawa bayi nya, dan itu tugas Jisoo dan Yeri,

"Sean, kemarilah papa akan menggendong mu! " Sehun berjalan ke arah kamar yang di tempati Rose dan anaknya, meminta Sean dari dekapan ibunya,

Tidak ada cara lain untuk melindungi Sean, Sehun menggendong anaknya seperti kanguru, dan menutupi seluruh tubuh anaknya dengan mantel peluru khas tentara,

𝙽𝙸𝙽𝙴 𝚂𝙴𝚇𝚈 𝙳𝙰𝙽𝙶𝙴𝚁𝙾𝚄𝚂 𝙱𝙻𝙰𝙲𝙺𝚅𝙴𝙻𝚅𝙴𝚃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang