36.

388 50 2
                                    

Di sana, Sean berjalan sendirian di sekitar koridor rumah sakit, dia lepas pengawasan karena setelah Jennie di bawa keluar dari mobil semua orang merasa panik,

dia berteriak memanggil mommy nya, papa nya, daddy , uncle dan bibi Nae nya,

Namun tidak ada satupun tanda tanda seseorang yang ia kenal di sekitarnya, Sean hanya berjalan berkeliling di lantai 1 rumah sakit karena dia tidak tahu bagaimana caranya menggunakan lift,

Di sepanjang perjalanan terlihat sepi, ruangan ruangan tertutup hanya beberapa yang terbuka, beberapa orang asing juga ada disana namun orang-orang yang ia temui bersembunyi di dalam ruangan, dan menjaga jarak darinya, beberapa bahkan menatap ke arah Sean dengan takut,

"Mommy, Papa " panggil Sean lagi,

'Dia anak mafia itu?'

'Mungkinkah bocah itu juga memiliki pistol di balik punggungnya?'

'Tentu saja mereka semua penjahat'

'Tuan Song adalah orang yang baik, begitupun dokter Minhyun mereka berubah setelah dekat dengan perempuan perempuan mafia itu, mereka penjahat yang kejam! '

'Aku melihat anak tadi, ia memanggil flower sebagai ibunya?'

'Jika benar dia anak Flower Blackvelvet berarti dia adalah anak haramnya bersama mantan panglima jendral Oh Sehun'

Bruk,,,,

Sean terjatuh saat ia berlari, bisikan orang orang yang mengganggu nya membuat ia ketakutan,

"Sean,,, "

"Mark Uncle,, hiks takut " Mark segera berlari menghampiri dan memeluknya dengan hangat, beberapa waktu yang lalu, Nayeon membuka pintu ruang operasi padahal operasi masih berjalan,

Ia hanya berteriak memberitahu jika ia lalai meninggalkan Sean di Koridor sendirian, setelahnya Nayeon kembali masuk ke ruang operasi,

Rose panik bukan main, rumah sakit ini besar, dan Suga berjaga di gerbang depan bersama Jungkook, ia tidak bisa meminta bantuan padanya, mana mungkin ia meninggalkan tugas penting ini,

"Biar aku saja, kau tetap disini" Sehun berujar sembari menarik Mark pergi dari sana,

Dan disinilah Mark, menggendong Sean yang sedang menahan tangis, wajah yang bersembunyi di ceruk leher Mark melirik keadaan sekitar dimana banyak orang orang ketakutan saat uncle Mark berjalan,

Rose tersenyum penuh kelegaan meminta Sean turun dari gendongan mark,

"No! Tidak ingin di gendong mommy" ujar Sean yang tetap kekeh mempertahankan pelukan nya pada leher Mark,

"Sayang aunty Yeri, kenapa menangis?bibi Nae tidak bermaksud meninggalkan mu sendirian sayang" Yeri pikir Sean marah pada Nayeon,

"Iya aku tau, tapi aku tidak mau di gendong mommy, aku ingin bersama uncle" namun nyatanya tidak,

Sehun mendengarnya sendiri, ada yang aneh dengan sikap anaknya,

"Sean, ayo ikut Papa" Sean menggeleng, dan mempertahankan pelukannya pada leher Mark,

Mau tak mau Sehun harus sedikit memaksanya, bukan hal yang sulit untuk itu, ia segera membawa si kecil Sean pergi sementara Rose mengikutinya,

Dia membawa Sean ke tempat yang lebih privasi,

"Jagoan Papa sakit? " Sean menggeleng ia di dudukan di suatu kursi dengan Rose dan Sehun di hadapannya,

"Sean, kau kenapa sayang? Mau membuat Papa dan Mommy khawatir? " tidak ada jawaban dari Sean, bocah itu malah membuang muka, tidak berniat melihat kedua orang tuanya,

𝙽𝙸𝙽𝙴 𝚂𝙴𝚇𝚈 𝙳𝙰𝙽𝙶𝙴𝚁𝙾𝚄𝚂 𝙱𝙻𝙰𝙲𝙺𝚅𝙴𝙻𝚅𝙴𝚃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang