26

509 53 0
                                    

Hingga pagi tiba HoSeok dan NamJoon masih menunggu kedatangan kekasih mereka, semalam NamJoon datang ke kediaman HoSeok untuk mencari Wendy, ia pikir Wendy kemari karena hanya rumah HoSeok yang dekat dengan apartemen mereka,

HoSeok dan NamJoon juga sudah mendapatkan kabar dari Cristian jika Sehun mendapatkan teror dari Flower, hal itu membuat mereka tak percaya sebelumnya, sebelum akhirnya mendapatkan pengakuan dari Irene dan juga Sehun yang melihatnya langsung,

Adik dari Dynamite Blackvelvet yaitu Flower Blackvelvet masih hidup,

"Kau sudah memberi tahu Joy? " HoSeok menggeleng, ia belum siap mendengar reaksi sang calon istri,

Selama ini HoSeok tahu jika perlu waktu yang cukup lama untuk Joy menerima kepergian satu satunya anggota keluarga nya yang tersisa,

NamJoon juga bingung, bagaimana caranya untuk memberitahu Wendy tentang kenyataan ini, kenyataan jika Flower menginginkan kematian untuk rekan baiknya Sehun,

Ya, dia masih ingat, kesalahan Sehun dan Suga memang sulit di terima, tapi bukankah semua orang sudah mengetahui alasan kesalahpahaman yang membuat semua ini terjadi? ,

Saat ini hanya Joy yang dapat membuat Flower mengerti, Joy adalah kakaknya dan saat ini Flower harus di hentikan!

"Kau ingat Suga dan Bobby? Apa kau berpikir bahwa mereka?... "

"Huft,, seharusnya kita curiga sejak awal, menghilang nya Bobby dan Suga itu hal yang aneh dan tiba-tiba"

"Jika itu benar, aku harap Suga dan Bobby mendapatkan tempat terbaik! " gumam HoSeok, ia berbaring di sofa mendesah lelah,

"Apa yang kau katakan? " sepertinya mereka sama-sama tak menyadari kehadiran dua gadis di ambang pintu,

"Hai sayang, kau kembali? "

"Kau bilang tempat terbaik? Siapa yang tiada? "

"Tidak ada sayang,, hanya karyawan ku di perusahaan" Dusta HoSeok, ia belum siap untuk mengatakan yang sesungguhnya,

Joy melenggang pergi ke dapur setelah mempersilahkan Wendy untuk duduk di sofa,

Wendy mengambil tempat yang jauh dari jangkauan tangan panjang NamJoon, lelaki itu masih menatapnya dengan seksama,

"Tangan mu kenapa olaf? " atensi HoSeok beralih dari TV, memperhatikan dengan seksama lengan kanan wendy yang di balut perban,

"Terjatuh" singkat, namun membuat NamJoon segera bertindak,

"Ini bukan luka terjatuh, ini luka bakar olaf,, kau darimana? " dari arah dapur Joy membeku dengan nampan berisi minuman dan makanan kecil di tangannya, menunggu reaksi olaf untuk menjawab pertanyaan NamJoon,

"Aku,, aku,,, "

"Terkena mesin mobilku" jawab Joy cepat, setelahnya ia meletakkan nampan ke atas meja tamu,

"Mobilku mogok tadi malam setelah kita pergi ke klub, Wendy mencoba memperbaiki tapi tidak berhasil, dia malah terkena mesin mobilku " mendengar Joy pergi ke klub langsung membuat reaksi HoSeok berubah,

Kesal, semalaman Joy meninggalkan nya dan malah pergi ke klub??

"Yaa, dan berakhir kita tidur di motel"

" Joya, kenapa tidak bilang jika pergi ke klub? Apa yang kau dapatkan disana?"

"Sudahlah!!! Aku ingin tidur, hey,,, Wendy juga tidur disini, ayo Olaf"  mereka pergi tanpa mendengar protes dari kedua lelaki itu,

"Mereka mencoba menutupi sesuatu" ujar NamJoon, sementara HoSeok masih belum mengerti.

💐💐💐💐💐

"Demam nya sudah turun " ujar Minhyun di tengah nya meniti tangga dari kamar Sehun,

"Dia hanya shocked"

Bukan hanya Sehun, semua orang shocked dengan kejadian tadi malam belum lagi Yerim yang meronta ingin pergi mencari Flower di manapun,

mereka seperti di hadapkan masalah yang bertubi-tubi, belum lagi ancaman ancaman dari perdana menteri yang kian hari mereka terima,

"Jalan satu-satunya adalah bertemu Joy, hanya Joy yang dapat menghentikan Rose"

"Kenapa tidak kita sendiri saja yang menangkapnya? " ujar Jimin mendapat pijakan di kelingking kakinya oleh Jennie,

Jennie ini sedang hamil dan kadar ke galakan nya semakin bertambah,

"Kau berani mengganggu nya aku pastikan esoknya kau kehilangan nafas! "

"Hei, Vernon kendalikan istrimu!, dia sama sekali tidak mengerti maksudku, aku hanya bilang untuk menangkapnya bukan untuk memenjarakannya, jika kita minta bantuan pada Joy, apa yakin dia akan mau membantu? "

"Jimin benar, hingga saat ini saja kita belum berhasil membujuk mereka untuk kembali, tapi media lebih cepat dari peluru, secepatnya Joy akan tahu jika Flower adiknya masih hidup, dan kini menjadi buronan polisi" ujar Crishtian,

"Apa jadinya jika Joy tahu semua ini? Akankah membantu kita? Atau membantu adik satu-satunya? " kini Mark yang mengatakan sebuah kemungkinan,,

Kemungkinan besar bahwa Joy akan tetap membantu Flower membalaskan dendam,

"Apa Unicorn dan Jungkook sudah berhasil membujuk Bear untuk kembali? " tanya Jisoo, semenjak kembali dari balai penyimpanan barang sitaan negara, mereka sama sekali tidak melihat keberadaan Lisa, dan ternyata adik bungsu sebelum Yerim itu telah pergi ke Gwangju untuk membujuk Bear kembali,

"Belum ada kabar" Jawab Minhyun seadanya,

"Queen kenapa kau diam saja? " Yerim berjalan mendekati, namun Queen masih enggan untuk berbicara, ia hanya terus diam dan beberapa kali kedapatan melamun,

"Kau pasti memikirkan ancaman perdana menteri"

"Aku tidak se egois itu dengan hanya memikirkan hal itu Jennie! "

Jennie terkejut, ia menjadi canggung setelah mendengar nada dingin dari Queen,

Nada dingin yang sudah sangat lama tidak ia dengar, semua orang menjadi diam, tidak ada satupun yang berani berbicara, nada dingin Queen benar-benar membuat semua orang mati kutu,

Crishtian tau jika Queen sedang memikirkan sesuatu, entah itu apa tapi mungkin hanya dia yang bisa membuat Queen menyampaikan apa yang ada di pikirannya,

"Aku setuju dengan keputusan mu! " Queen menatap Crishtian seperti menatap cahaya baru dalam kegelapan,,, Crishtian benar-benar cahaya yang tidak akan pernah meragukannya,

Sementara yang lain semakin kebingungan, Queen tidak mengatakan pendapat apapun tapi Crishtian mengatakan setuju?

Apa yang sebenarnya mereka katakan lewat telepati?

Telepati?? 🤔 mereka bahkan ragu untuk memikirkannya,

"Aku putuskan, kita harus bertemu Flower secepatnya! "

𝙽𝙸𝙽𝙴 𝚂𝙴𝚇𝚈 𝙳𝙰𝙽𝙶𝙴𝚁𝙾𝚄𝚂 𝙱𝙻𝙰𝙲𝙺𝚅𝙴𝙻𝚅𝙴𝚃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang