Flashback
"Irene,,Irene bangun nak, cepat bangun Irene" Merasa bahunya terguncang mimpi indah gadis remaja dengan parasnya yang cantik terganggu,
Hari masih gelap namun sang eomma sudah membangunkannya dari lelap,
Pupil matanya segera terbuka lebar melihat ibunya yang was-was dan berulang kali melihat keadaan di luar kamar, nampak bulir-bulir keringat membasahi wajah dengan bibirnya yang gemetar,
"Eomma,, apa yang terjadi? "
"Irene, dengarkan eomma, pergilah ke kediaman keluarga Kim minta bantuan tuan Kim segera"
"Apa yang sudah terjadi eomma? " Tanya Irene semakin gelisah mendengar keributan di bawah sana, para maid yang bekerja di rumah juga berteriak ketakutan, dengan tanpa sadar Nyonya Bae menyeret Irene hingga sampai di pintu belakang yang langsung terhubung dengan jalan,
Sesuai perintah dari Ibunya, Irene berlari menuju rumah keluarga Kim, letaknya tak jauh dari rumah yang ia huni, tinggal di komplek rumah dinas membuat jarak mereka terbilang cukup dekat,
"Tuan Kim" Tak ada sambutan yang ia dapatkan, rumah keluarga Kim yang merupakan wakil Perdana Menteri terlihat gelap dan mencekam, pintu gerbang rusak parah dan pintu utama dengan engsel yang sudah terlepas,hawa dingin terasa begitu menusuk kulit putih remaja berusia 15 tahun itu, ia berhenti sejenak untuk mengamati kondisi ruang tamu yang biasanya rapi meskipun tuan Kim sudah tidak memiliki istri, ya! menurut cerita yang ia dengar nyonya rumah ini meninggal saat melahirkan putri bungsu mereka,
"Eonni" Seorang gadis yang berusia lebih muda berlari memeluknya,
"Yerim, kenapa kau menangis? " Tak ada jawaban gadis kecil itu malah menunjuk sebuah ruangan yang ia yakini adalah dapur dan ruang makan, Irene berjalan dengan Yerim di belakangnya,
"Jennie, Jisoo, tuan Kim" Tak ada sahutan yang ada hanya suara keran air dari wastafel yang sudah meluber kemana-mana dengan warna yang sudah berubah merah,
tuan dan nyonya Son?
dengan luka terbuka di bagian perutnya, sejenak Irene merasa mual, dan pusing sedangkan Yerim menangis, ia kembali mengedarkan pandangannya dan menemukan keberadaan Wendy di bawah meja makan, sedang menekuk lutut dengan tubuh yang bergetar,
Jennie yang duduk di lantai basah, dan Jisoo yang tergeletak pingsan di ujung bawah tangga menuju lantai dua,
"Wendy, jangan takut"
"Appa dan eomma ku,,,hiks"
"Jennie, apa yang terjadi" Tanya Irene lagi karena hanya gadis itu yang terlihat cukup tenang,
"Saat aku dan Yerim menonton kartun orang-orang datang dan merusak pintu rumah kami paman dan bibi Son datang, tapi appa sudah di bawa pergi, mereka bilang appa jahat dan akan di penjara"
"Mereka jahat! , appa, eomma, hiks" Wendy mulai menangis lagi,
Sadar dengan keluarganya, Irene teringat tujuan ia datang kesini untuk mencari bantuan dari tuan Kim, lalu jika tuan Kim saja di tangkap bagaimana yang terjadi dengan orang tua Irene? ,
Terdengar suara mobil di luar sana ia bergegas membangunkan Jisoo dan mengajak ke empat gadis itu keluar dari rumah dinas keluarga Kim,
Jisoo tampak pucat hari ini, rupanya ia sedang demam, ia berjalan terseok-seok di dampingi Jennie dan Wendy yang menuntunnya,
"Hiks eomma tolong!!!! " Suara tangis terdengar dari danau buatan yang letaknya tak jauh dari rumah dinas keluarga hakim Kang, seorang gadis tengah mencoba mencari oksigen dari kepungan air yang menutupi wajahnya,
Yerim berteriak panik memanggil Irene untuk menolong gadis itu, namun tak ada satupun dari mereka yang bisa berenang ,
Byur
seorang gadis melompat masuk kedalam air, bahkan Jennie sampai menahan nafas karena dua orang itu belum juga muncul dari permukaan air,
"Seulgi kau baik-baik saja? " Seulgi mengangguk dan berterimakasih kepada Joy selalu tetangga dekatnya,
"Dimana Rose?" Tanya Wendy dingin, Joy hanya menunjuk bangunan yang merupakan tempat tinggal ia dan saudaranya, Wendy berjalan ke rumah dinas profesor Park dengan di ikuti yang lainnya,
Terlihat Rose yang tengah duduk di depan teras dengan buku catatan Sains milik sang ayah di tangannya, tatapannya tajam memandang rumah gelap yang kondisinya hampir sama seperti keadaan rumah dinas keluarga Kim,
"Apa yang terjadi padamu Seulgi eonni?" Tanya Rose datar,
"Orang-orang itu membunuh eomma, dan menangkap appa, aku mencoba menghentikannya, tapi mereka menceburkan ku ke dalam danau"
"Appa dan eomma kami juga dibawa oleh mereka" Gumam Joy sedih dan memeluk Rose adiknya,
"Aku harus segera pulang untuk melihat ibu dan ayahku" Ucap Irene menggigit kuku jemari nya,
"Aku melihat perdana menteri di bawa dengan mobil yang sama seperti appa ku" Irene terkejut dengan pernyataan Seulgi, lalu bagaimana dengan kondisi ibunya?,
"aku harus melihat eomma ku"
Tangis Irene pecah saat mengetahui ibunya tergeletak tak bernyawa dengan peluru menembus jantungnya, tepat di depan pintu utama, para maid yang bekerja di rumahnya juga dalam kondisi yang sama,
"Nonna Bae" Kedelapan anak gadis itu menoleh, di depan pintu utama istri dari tuan Manoban sekretaris ayahnya berdiri dengan tangan menggandeng gadis cantik dengan mata bulat dan poni yang menutupi dahi berdarah,
"Kalian ikutlah kami kembali ke Thailand, setelah kalian semua cukup tangguh kembalilah kesini"
Thailand, Agust 2017
Korean news update
'Mega korupsi Bank Negara yang di lakukan oleh mantan perdana menteri Bae Joohyuk, dinyatakan selesai'
'Hakim Kang Seungi terbukti bersalah atas dugaan suap mega korupsi Bank Negara, hukuman mati siap di jalankan'
'Mantan perdana menteri dan para anggota kabinetnya resmi di hukum mati hari ini'
'Pasangan profesor Park di jatuhi hukum mati atas dugaan konspirasi pembuatan virus mematikan yang sempat tersebar'
Brak
Surat kabar yang tak lagi berbentuk itu terlempar jauh dari genggaman tangan seorang gadis, mata tajamnya menatap seolah olah api dapat keluar dari sana,
"Kita kembali,,,"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙽𝙸𝙽𝙴 𝚂𝙴𝚇𝚈 𝙳𝙰𝙽𝙶𝙴𝚁𝙾𝚄𝚂 𝙱𝙻𝙰𝙲𝙺𝚅𝙴𝙻𝚅𝙴𝚃
Action𝙳𝚎𝚗𝚍𝚊𝚖 𝚔𝚎𝚓𝚊𝚍𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚖𝚋𝚒𝚕𝚊𝚗 𝚐𝚊𝚍𝚒𝚜 𝚙𝚘𝚕𝚘𝚜 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚏𝚒𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚝𝚊𝚔𝚞𝚝𝚒, "𝙿𝚎𝚛𝚐𝚒𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚗𝚊𝚙𝚞𝚗 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛...