Tangan Wendy sibuk berkutat dengan alat-alat dapur, sepulangnya ia dari minimarket, NamJoon terus menghilang, kemungkinan besar pria itu sedang berkencan dengan komputer miliknya,
Wendy dan NamJoon tidak memiliki hubungan apapun yang dapat mereka jelaskan, mereka berdua memang tinggal bersama, belum menikah dan bahkan tidak berpacaran,
Menunggu Wendy setuju untuk menikah rasanya seperti menunggu hujan di musim panas, bedanya Wendy dan NamJoon selalu menghabiskan waktu bersama, bahkan waktu waktu malam,
NamJoon yang dulu terlihat culun dengan kacamata baca dan setiap hari hanya duduk di hadapan komputer berubah menjadi NamJoon yang liar setelah tinggal bersama Wendy di negara sebebas Amerika Serikat,
Katakan saja NamJoon adalah pria nekat, berani memberikan hatinya pada si dingin Wendy, tanpa memikirkan apakah gadis itu akan membalas cintanya,
"NamJoon! Makanan sudah siap! " Ketika Wendy berteriak seperti itu, NamJoon harus segera datang, jika tidak, macan betina nya itu akan mengamuk, itu adalah syarat wajib untuk mereka berbagi kasih sayang walau dalam hubungan yang tak jelas,
Rumah ini lebih hangat dari dari rumah tangga lainnya, sikap lemah lembut Wendy benar-benar menjadi peran penting, dia bahkan tidak pernah sekalipun marah yang berlebihan, mungkin hanya kesal karena NamJoon kelewatan dalam meminta sesuatu, atau hanya karena NamJoon meletakkan handuk basah di kasur mereka,
Sisanya hanya ada senyum manis dan kehangatan, Wendy lebih baik dari siapapun,,,
"Kau masak apa olaf? "
"Egg Benedict, kesukaanmu! " NamJoon segera melompat ke kursi, pantas saja dia mencium aroma aroma favorit dari dapur ternyata benar ini,
Wendy tersenyum, ia menyajikan makanan dengan sangat hati hati, bahkan dengan suka rela mengambilkan air untuk ia minum,
Mereka menikmati makan malam dengan tenang hingga tandas,
NamJoon mulai menyusun strategi untuk berbicara pada Wendy sembari menunggu nya selesai mencuci piring,
"Olaf,,,"
"Ya, ada apa? "
NamJoon memulai dengan sangat hati-hati
"Cristian menghubungi aku, dia dan Blackvelvet yang lain sedang berkumpul"
"Wahh benarkah? "
"Mereka bersatu untuk menangkap seseorang yang telah dengan kurang ajarnya mengatasnamakan diri sebagai Blackvelvet" tanpa NamJoon sadari, Wendy yang cerdas tau arah pembicaraan ini akan sampai mana,
Dia berjalan menuju tirai besar untuk membuka jendela balkon di malam hari, dia butuh pemandangan malam favoritnya,
"Itu artinya,,, mereka telah membantu mantan musuhnya secara sukarela, kan NamJoon? " gerimis perlahan turun menciptakan cipratan cipratan air di wajah cantiknya,
"Itu dulu sayang,, sekarang musuh kita adalah penjahat itu" Wendy melirik NamJoon dengan tajam, sangat tajam,
"Jangan salah paham sayang, bukankah musuh dari musuhmu adalah teman? " Wendy kembali menatap NamJoon dari bawah hingga atas untuk kesekian kalinya,
"Pembunuh orang tua ku adalah, orang suruhan perdana menteri, bukan seseorang yang mengaku dirinya Blackvelvet, bahkan aku juga tidak peduli jika presiden sekalipun mengaku bahwa dirinya adalah Blackvelvet! " Wendy pergi sebelum NamJoon berhasil meraih pinggangnya, ia tau pasti NamJoon akan melakukan itu, sama seperti saat ia kesal,
"Wendy, ayolah jangan marah begitu, kau mau kemana? " tanpa mempedulikan NamJoon yang terus memanggilnya, Wendy keluar dari apartemen mereka dengan guratan emosi,
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙽𝙸𝙽𝙴 𝚂𝙴𝚇𝚈 𝙳𝙰𝙽𝙶𝙴𝚁𝙾𝚄𝚂 𝙱𝙻𝙰𝙲𝙺𝚅𝙴𝙻𝚅𝙴𝚃
Action𝙳𝚎𝚗𝚍𝚊𝚖 𝚔𝚎𝚓𝚊𝚍𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚖𝚋𝚒𝚕𝚊𝚗 𝚐𝚊𝚍𝚒𝚜 𝚙𝚘𝚕𝚘𝚜 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚏𝚒𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚝𝚊𝚔𝚞𝚝𝚒, "𝙿𝚎𝚛𝚐𝚒𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚗𝚊𝚙𝚞𝚗 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛...