Ga dendam kok, cuma pengen dia ngerasain apa yang aku rasain selama ini
♡♡♡•
•
•
•
•Alana POV
Ku lihat jam di atas meja kerja ku, ternyata sudah jam 7 malam. Tetapi lelaki sok keren yang ada didepan ku ini tidak segera pergi, dia datang menemui sejak jam 5 sore tadi. Baiklah... Aku akan mengenalkan siapa lelaki ini.
Dia adalah Vano Daresya, dia anak tunggal dari pebisnis sukses yang bergerak di bidang otomotif. Ya, bisa kalian tebaklah, mengapa Vano datang menemui ku saat ini. Kami berdua di jodohkan oleh orang tua kami, lebih tepatnya Surya Abraham memaksa ku melakukan ini. Perjodohan ini sudah berlangsung sekitar satu bulan, lelaki ini selalu mengajak ku untuk keluar hanya untuk menemaninya makan atau sekedar berkumpul dengan teman-teman nya.
Pernah sekali waktu itu aku menemani Vano menghadiri acara bersama teman-temannya, sungguh aku tidak menyukai mereka semua apalagi lelaki yang bernama Vano ini. Bagiku mereka semua hanya sekumpulan anak orang kaya yang bermalas-malasan mengandalkan uang orang tua mereka, mereka semua hanya mau berteman dengan kalangan sosial yang statusnya sama dengan mereka. Its very disgusting.
Begitu pula dengan Vano, dia memiliki sikap yang egois dan juga pemaksa. Dia sama saja seperti ratusan lelaki yang pernah ku ketemui, mereka hanya tertarik dengan tubuh dan wajah ku yang cantik. Tapi bagiku pertemuan seperti itu tidak akan bertahan lama karna yang hanya mencintai fisik pada akhirnya akan tersakiti dan aku lah yang akan membuang mereka semua, lelaki sampah.
Tinggal menunggu waktu saja, aku akan melakukan hal yang sama kepada Vano seperti lelaki sebelumnya. Aku tau ini perilaku yang tidak baik, tapi mereka juga tidak memperlakukan ku dengan baik pula, tidak hanya padaku namun dengan wanita lain pun sama. Selalu menganggap wanita seperti barang, setelah di pakai lalu di buang. Well, sebelum mereka membuangku, Aku akan membuang mereka terlebih dahulu.
Aaaahhh aku lelah, akhirnya ku putuskan untuk pulang. Dan Vano memaksa untuk mengantarku pulang, kebetulan hari ini aku tidak membawa mobil. Kami berdua turun bersama, saat di perjalanan Vano tidak berhenti berbicara mengenai rencananya untuk membuka usaha seperti Papanya. Aku sangat malas sekali mendengarkan lelaki ini, terlalu somong dan banyak bicara. Memuakkan.
Ya tuhan... Sudah berapa kali aku mengumpat saat ada di dekat lelaki ini. Aku menutup mulutku dan melirik malas ke arah nya, bahkan dia belum berhenti berbicara. Astaga...
Akhirnya telah sampai di depan Apartemen ku, ah iya... Sudah 3 tahun ini aku tinggal sendiri di Apartemen ini, ada bibi yang bekerja selama 2 tahun membantu ku bersih-bersih dan menjaga apartement saat aku tidak pulang karna pekerjaan luar kota, kadang Natt datang menginap disini. Bukan karna apa-apa, hanya saja aku malas tinggal dirumah mewah itu.
Satu atap dengan Surya Abraham membuatku susah bernafas melihatnya setiap hari membawa wanita bayaran kerumah kami, padahal dirumah itu dulu Kami sekeluarga hidup bahagia sebelum lelaki ini menghancurkannya. Jadi ku putuskan untuk tinggal sendiri di apartement ini.
"Al, kita sudah sampai," Aku terkejut karna Vano membukakan pintu untuk ku. "Thanks," jawab ku acuh.
"Lusa ya jangan lupa ikut aku kumpul sama anak-anak,"
"Kayaknya nggak bisa deh, kan tadi kamu udah liat ada banyak kerjaan akhir-akhir ini," Tolak ku dengan sedikit tersenyum.
"Terus gimana dong? Masak yang lain bawak pasangan mereka cuma aku yang enggak? Gak akan lama Alana.. Ya ikut, ya," Sungguh aku ingin memutar leher lelaki sialan ini, benar-benar pemaksa. "Oke, liat lusa aja ya," Ucap ku finis.
"Harus pokoknya, aku beliin gaun yang bagus dan kamu dandan yang cantik, oke. Aku mau kamu disana jadi yang tercantik di antara wanita lainnya, hhmm?," Astaga, banyak sekali maunya. Aku hanya mengangguk sebagai balasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekian Kalinya [END]
RomansaKamu yang meninggalkan ku Kamu yang menorehkan luka Kamu pula yang membuat ku mati rasa tentang cinta Seperti kata mereka 'Jika dia cinta, dia akan kembali' Namun bagiku 'Jika dia cinta, dia tidak akan pernah pergi'. 🍁🍁🍁 Sepertinya, kata mereka l...