🤍 SK 16 • Wanita Gila 🤍

58 5 0
                                    

Bagaimana rasanya hidup setelah kehilangan seseorang yang pernah terpikirkan untuk kau ajak hidup bersama?
♡♡♡





Dareel POV

Malam ini aku akan menemui wanita yang bekerja sebagai sekretaris bagian keuangan di perusahaan Surya Abraham, dia bernama sabrina. Sabrina mengajak ku bertemu karena Dion menawarkan kerja sama pada nya untuk memberiku bocoran informasi mengenai keuangan investor perusahaan itu.

Kesan pertama saat bertemu wanita ini ialah dia sangat mirip dengan wanita perhibur yang bekerja di luar sana, dan mengapa wanita ini memilih untuk bertemu di tempat yang seperti ini.

Selama jalannya diskusi, sabrina telah menyetujui semua ketentuan untuk bekerja sama dengan ku. Aku menyebutkan apa saja yang harus dia lakukan dan dia berikan padaku, seperti informasi maupun perkembangan keuangan perusahaan.

Dan selama diskusi itu pula, sabrina terus menggesekkan kakinya di pahaku. Astaga, apa dia mencoba untuk menggoda ku. "Okey, serahkan semuanya padaku. Aku akan menanganinya, dan iya siapa teman mu itu? Edwin? Ya aku akan mengirimkan semuanya pada edwin, kau bisa mengandalkan aku," Ucap sabrina mengibaskan rambutnya.

"Baiklah, kalau begitu kita sudahi pembahasan ini. Aku akan pulang," Ucap ku mengulurkan tangan pada sabrina. Dia membalas uluran tangan ku, namun dia malah menarik ku untuk menari di tengah-tengah kerumunan orang mabuk.

Aku mencoba menjauhkan tubuh sabrina yang bergelayut di tubuh ku. Wanita ini menari dengan menggesekkan payudaranya di dada ku. Aku tersenyum miring memikirkan betapa murahannya wanita ini, aku curiga, apakah dia pernah menjadi simpanan Surya Abraham.

"Berhentilah, urusan kita hari ini telah selesai" Aku memegang pundak sabrina dan akan segera pergi dari tempat ini. "Hey tunggu, ayolah.. Aku tau lelaki macam apa kamu, sekedar info ya, aku bisa buat kamu horny dalam sekali service," Ucap sabrina mengedipkan mata dan membuka kancing atas kemeja ku.

Aku tersenyum smirk menatap wanita gila di depan ku ini, yang sialnya akan bekerja sama dengan ku. "Benarkah? Dan aku juga bisa membuatmu mati dalam satu permainan saja" Balas ku, sedikit mendorong nya dan meneruskan langkah ku keluar dari club.

"Di mobil aku membawa beberapa berkas nama perusahaan dan segala perjanjian yang akan di adakan pada meeting minggu ini. Ikutlah dengan ku jika mau berkas itu," Ucap sabrina mengigit bibir bawah nya, sangat menjijikkan.

Aku mengikuti wanita ini sampai di area parkir, "Itu mobil ku, masuklah," Ucap sabrina memasuki mobil merah. "Aku tidak akan ikut pergi dengan mu, berhentilah main-main dengan ku," Aku memperingati sekali lagi wanita ini.

"Sepertinya kau memang ingin bermain dengan ku. Astaga, masuklah aku hanya memberikan berkas itu, tidak enak jika ada orang melihat ku memberikan map padamu. Itu akan mencurigakan bukan?," Ucap sabrina masuk ke dalam mobil.

Aku duduk di samping kemudi, "Serahkan padaku,". Saat aku akan mengambil berkas itu namun sabrina menjauhkannya, dia malah membuka tiga kancing atas kemeja yang dikenakanya. Aku melihat belahan dada yang begitu menonjol, aku tertawa dalam hati.

Sungguh, payudara itu tidak menarik sama sekali, milik Alana lah yang sangat menarik. Buah dada sabrina terlalu besar untuk di genggam, namun milik Alana sangat pas untuk tangan ku. Memang apapun yang Alana punya sepertinya di takdirkan menyatu dengan ku.

Kenapa aku membandingkan Alana ku dengan Wanita gila ini, sungguh Alana lebih dan lebih baik dari wanita manapun. Aku sangat merindukan Alana hari ini.

"Kau lama sekali," Ucap sabrina menarik kerah kemeja ku dan melumat bibir ku. Aku mengikuti permainan nya kali ini, namun aku tetap merapatkan bibir ku. Wanita ini terus melumat dan mengecapi bibir ku, bahkan kini dia mengarahkan tangan ku untuk meremas payudaranya.

Sekian Kalinya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang