🤍 SK 15 • Kesalah Pahaman 🤍

58 5 0
                                    

Tidak semua orang layak ditunggu, dan Tidak semua orang layak mendapatkan kesempatan kedua
♡♡♡





Alana POV

Keesokan harinya aku merasa tubuh ku semakin membaik, jadi ku putuskan untuk kembali bekerja. Aku tidak bisa meninggalkan tugas ku sebagai manager disini, meskipun saat ini aku sangat enggan bertemu dengan dua orang itu.

"Selamat pagi bu, saya sangat senang mendengar kabar kondisi anda telah membaik," Ucap Mirai berdiri menyambut ku, dia asisten manager sekaligus rekan team ku.

"Pagi mirai, astaga.. sudah berapa kali aku bilang, panggil aku biasa saja. Panggil alana atau kakak, ya kali ibu," Aku tersenyum menggelengkan kepala. Mirai memang lebih muda dari ku tiga tahun, dia anak yang sangat formal dan pendiam karena sangat menghargai ku sebagai atasannya, mungkin.

Terkadang aku sampai geli sendiri melihatnya, namun Mirai anak yang sangat menyenangkan. Di perusahaan ini, dia lah yang paling sering ku ajak bicara maupun makan siang. Ya begitulah... aku jarang berbaur dengan yang lainnya dan aku tidak suka terlalu banyak bicara.

"Tapi saya sungkan kalau...," Aku melotot sebelum dia menyelesaikan ucapannya. "Baiklah, kak alana," lanjutnya tersenyum padaku. "Bagus, yasudah aku kedalam dulu. Ah iya nanti bantu aku untuk mengamati pengeluaran bulan ini" Ucap ku pada mirai. "Baik, kak," Jawab mirai.

*

Aaahhh.. Sangat melelahkan hampir empat jam aku berkutat didepan laptop ini tentunya dengan bantuan mirai juga, kalau tidak, bisa-bisa aku menyelesaikan ini hingga enam sampai tujuh jam.

Aku berdiri dari kursi ku dan mengecek ponsel ku, ah iya, kemarin malam setelah ethan pulang dari rumah ku. Aku memberanikan diri mengancam Vano, aku mengatakan bahwa aku memiliki bukti video asusila dirinya dengan kekasihnya itu.

Video itu adalah cara agar aku bisa terlepas dari perjodohan konyol itu. Namun aku masih ragu apakah vano si lelaki hidung belang itu benar-benar akan membatalkan perjodohan ini. Vano sangat takut pada papa nya, tidak mungkin dia akan membatalkan perjodohan ini secara sepihak.

Vano pasti memiliki cara lain, dia pasti mengincar video ini, tapi aku memiliki banyak salinannya. Namun tetap saja aku harus waspada, aku tau Vano itu lelaki seperti apa.

Ada panggilan tidak terjawab dari Nattali dan Dareel. Tiba-tiba aku teringat kemarin, Dareel bilang dia kan menemui ku lagi saat pekerjaannya di kampus selesai. Namun sampai malam dia tidak datang ke apartement ku, bahkan dia tidak menghubungi ku sama sekali.

Namun lebih baik begitu, karena kemarin Ethan di apartement ku sampai malam. Kami keasikan mengobrol dan bercerita tentang kehidupan ethan selama diamerika. Akan terjadi hal yang buruk bila Ethan tau bahwa Dareel telah kembal karena ethan tau segalanya mengenai Dareel,

"Ada apa kak,? Maaf, aku tidak kedengaran kalau ada panggilan masuk tadi," Ucap ku saat menelfon Nattali.
"Ah kamu ini, bagaimana kabarmu? Apa demam mu sudah turun? Astaga Al, bagaimana bisa tidak mengabari ku," Ucap Nattali terdengar kesal disana.
"Pasti kata Ethan ya kan,?" Tidak ada jawaban dari Nattali
"Oke deh, maaf kak. Bukannya kaya gitu, kan udah ada bibi yang jagain aku. Kakak sekarang kan lagi sibuk banget, gak tega juga aku ganggu kakak. Lagian sekarang aku udah baikan kok, beneran," Ucapku pada Nattali, tidak mungkin aku mengatakan bahwa yang merawatku saat demam adalah Dareel.
"Beneran udah baikan,? Syukur deh kalau gitu," Suara Nattali terdengar lega.
"Kak, Ethan udah mampir gak ke rumah kamu,? Yuk kumpul-kumpul, yuk. Itung-itung buat acara penyambutan kepulangan dia" Ajak ku
"Belum, kamu pasti yang pertama yang di samperin ethan saat pulang. Oke, ayo kapan? Kita bikin pesta bakar-bakaran gitu gimana?," Terdengar suara antusias Nattali di telfon.
"Siip, ide bagus. Yaudah nanti aku bilang ke ethan, kakak juga bantuin bilang ke dia. Tau sendirikan ethan susah banget di ajak pesta," Ucap ku tekekeh.
"Siaplah, itu mah gampang".

Sekian Kalinya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang