♡♡♡
•
•
•
•
•Ethan POV
"Sialan," Aku tidak berhenti mengumpat sejak keluar dari ruangan lelaki itu. Tunggu... dareel terlihat juga kacau sepertiku, dia juga terlihat seperti sedang mencari alana. Dia juga terlihat tidak berbohong tentang keberadaan alana, aku semakin yakin hanya nattali yang tau dimana alana berada.
Apakah alana benar-benar pergi meninggalkan aku? Apa dia memilih untuk mengakhiri persahabatan kita daripada menerima ku menjadi kekasihnya? Apa karena aku bersikap egois dan mendiamkannya?
Aku telah membentaknya dan membuatnya menangis, apa karena itu alana kecewa padaku dan memilih untuk pergi? Bagaimana ini... bagaimana jika alana tidak kembali lagi dan tidak pernah memaafkan ku.
Aku melihat arloji di tangan ku, pukul 22.30 sekarang. Sejak dua jam lalu aku berada di bar ini, entah berapa gelas alkohol yang ku minum. Sejak sebulan lalu aku mencari kemana alana pergi, bahkan aku menggunakan kekuasaan ku untuk mencari alana tapi hasilnya nihil.
Aku semakin merasa bersalah, kenapa aku begitu egois dan melukai alana. Dan sejak bulan lalu aku selalu mengunjungi tempat ini, aku berharap dengan minum aku bisa sedikit melupakan rasa bersalah ku tapi tidak bisa, ini malah membuatku semakin merindukan alana.
"Maaf alana, maaf," Ucapku lirih memijat pangkal hidung. "Bro, kali ini lo udah terlalu banyak minum, mana kunci mobil lo biar gue yang nyetir," Dengan sedikit pusing aku menoleh ke sumber suara ini, "Gue masih pangin disini," Ucapku pada bertender di bar ini yang cukup dekat dengan ku.
Aku membuka galery pada ponselku, seperti ini lah setiap harinya jika aku merindukan Alana, aku akan melihat foto-fotonya. Aku menatap beberapa foto yamg kami ambil empat tahun lalu, dan kami hampir tidak memiliki foto yang bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekian Kalinya [END]
RomanceKamu yang meninggalkan ku Kamu yang menorehkan luka Kamu pula yang membuat ku mati rasa tentang cinta Seperti kata mereka 'Jika dia cinta, dia akan kembali' Namun bagiku 'Jika dia cinta, dia tidak akan pernah pergi'. 🍁🍁🍁 Sepertinya, kata mereka l...