Aku hanya berusaha
terlihat utuh, namun nyatanya
aku sudah hancur separuh
♡♡♡•
•
•
•
•
•Alana POV
"Ya Tuhan, Alana... masalah sebanyak itu dan kamu menanggungnya sendiri? Apa aku sama ethan bukan siapa-siapa buat kamu?," Nattali menunjuk dirinya sendiri dan menggeleng.
"Kak, aku nggak mau jadi beban kamu. Sebentar lagi kamu akan memiliki keluarga dan tidak selamanya aku terus menggangu mu dan kamu membantuku menyelesaikan masalah ku. Kak.. jangan berpikir aku tidak pernah menganggap kalian, ku mohon jangan berpikir seperti itu. Aku... aku hanya takut melibatkan kalian dalam masalah sialan ini," Aku kembali menangis dan nattali memelukku.
"Jangan marah padaku, cukup saja ethan yang kecewa padaku. Jangan marah padaku, aku mohon," Ucap ku semakin terisak dipelukan nattali yang kini mengusap punggung ku.
"Bagaimana bisa aku marah pada adik bodoh ku ini? Meskipun adik bodoh ku ini menganggap dirinya dewasa dan mandiri namun tetap saja cengeng dan menyebalkan. Aah rasanya aku ingin memukul mu," Ucap nattali menenangkan ku.
Aku melepaskan pelukannya, "Untuk kali ini aku membiarkan mu memukul ku, pukul aku, jambak juga gapapa tapi jangan keras-keras," Ucap ku menatap nattali, tanpa ku duga dia benar-benar memukul ku dengan bantal.
"Astaga Alana.. Usia mu sudah dua puluh lima tahun dan kau... Astaga.. kemarilah," Nattali kembali memukul ku dengan bantal, namun aku malah tertawa. Nattali seperti bunda, dia selalu mengerti tanpa emosi dan amarah.
"Maaf karena terlalu sibuk, sampai tidak sempat menemui mu akhir-akhir ini," Ucap Nattali yang kini menangis dan mengusap kepala ku.
"Kau membutuhkan tempat bercerita bukan? Tapi aku tidak ada disamping mu, maaf kakak mu ini telat membantu mu, Alana," Nattali memeluk ku dan kami berdua kembali menangis bersama.
*
Sekarang aku dan nattali sedang duduk dipinggir kolam renang. "Sejak kapan Ethan mencintaiku?," Tanya ku pelan pada Nattali, aku takut menanyakan ini pada nattali tapi aku tidak bisa diam saja jika itu menyangkut persahabtan kami.
"Sejak pertama kalian bertemu, Ethan menyukaimu saat itu. Namun dia terlalu takut mengatakannya ke kamu dan pada akhirnya dia menjadi sahabat kita," Nattali mulai menjelaskan padaku.
"Namun semakin hari dia tidak bisa mengontrol perasaannya padamu dan cinta itu semakin besar. Kamu ingatkan Ethan adalah playboy paling manusiawi, dia melakukan itu agar kamu tidak mencurigai perasaannya," Aku mendengarkan nattali dengan sesama.
"Tunggu... tunggu, apa pergi ke amerika juga karena aku?," Tanya ku waspada, aku tidak ingin mendengarkan jawaban nattali kali ini, sungguh aku berharap kali ini bukan karena ingin menjauh dariku.
"Ya.. Salah satu alasan ethan pergi ke amerika adalah menjauh dari kamu. Ethan berpikir jika dia menjauh maka cintanya akan hilang, tapi yang aku tahu dia semakin tersiksa selama disana," Jawaban nattali membuatku ingin menangis kembali, kenapa ethan menyakiti dirinya sendiri.
"Bahkan setiap hari dia bertanya kabar mu padaku, dia ingin melupakan kamu, Alana. Tapi itu tidak berhasil, dan itulah mengapa kita tidak diizinkan menemui ethan di amerika," Nattali menatap ku sendu.
"Aku tahu, Al. Memang tidak ada persahabatan diantara lelaki dan perempuan yang tidak memiliki rasa, pasti salah satu diantara kalianlah yang memiliki rasa itu. Dan Ethan lah yang mencintaimu," Nattali mengusap lengan ku mencoba untuk menenangkan ku yang akan menangis lagi.
"Aku harus bagaimana kak? Aku membuat ethan kecewa sekarang, bahkan untuk menatapku saja dia tidak mau," Ucap ku parau.
"Ikutilah kata hatimu, Alana. Perasaan Ethan dan Dareel bukanlah hal yang mudah untuk dipilih. Diantara mereka terdapat perbedaan masing-masing dan kamu harus memikirkan itu. Siapa yang kamu cinta dan yang terpenting ialah dia yang mencintaimu dengan tulus tanpa memikirkan sebab dan akibat dan dia yang telah kembali untuk memeluk mu. Gunakan hatimu, Al, namun tetap gunakan akal untuk kenyataan," Seperti biasa, Nattali lah yang selalu memberiku saran dengan sangat baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekian Kalinya [END]
RomanceKamu yang meninggalkan ku Kamu yang menorehkan luka Kamu pula yang membuat ku mati rasa tentang cinta Seperti kata mereka 'Jika dia cinta, dia akan kembali' Namun bagiku 'Jika dia cinta, dia tidak akan pernah pergi'. 🍁🍁🍁 Sepertinya, kata mereka l...