🤍 SK 37 • Mual-mual 🤍

37 3 0
                                    

CINTA, sejatinya menyatukan perbedaan
Namun, jika cinta menimbulkan perbedaan
ADA YANG SALAH dengan definisi cintamu
♡♡♡






Happy reading ♥️

Alana POV

Satu minggu kemudian, di sebuah altar pernikahan

Satu minggu kemudian, di sebuah altar pernikahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"..... Saya akan setia padanya dalam untung dan malang, dalam sehat maupun sakit, dalam suka maupun duka. Demikianlah janji suci ini saya buat dihadapan Tuhan dan kitab suci ini." Setelah Dion mengucap janji pernikahan, kini nattali yang mengucapkan janji dengan suara yang bergetar.

Aku tersenyum, ribuan kali aku mengucap syukur karena kebahagiaan ini. Sahabat ku yang sudah seperti kakak untuk ku kini telah memulai awal hidup barunya dengan lelaki yang sangat mencintainya.

Selanjutnya, Dion dan Nattali saling bertukar cincin. Nattali meneteskan air mata bahagianya saat dion memasangkan cincin sebagai lambang bahwa mereka kini telah sah menjadi suami dan istri.

Sangat terlihat dari raut wajah keduanya, bahwa mereka sangat mencintai satu sama lain dan bahagia. Kedua mempelai kini berciuman dan di sambut dengan tepukan tangan riuh dari seluruh tamu yang hadir.

Aku mengusap air mata ku yang jatuh, Ya Tuhan... kuatkan lah ikatan pernikahan mereka dan buatlah mereka bersama selamanya. Ucapku kembali mengusap air mata bahagia ini.

Nattali tersenyum dan melambaikan tangan padaku, yang ku balas dengan senyuman lebar. Aku merasakan dareel menggenggam tangan ku erat. Aku menoleh pada dareel yang ternyata menatap ku dengan senyuman yang begitu tulus.

"Apa aku boleh mencium mu juga?" Tanya dareel pelan padaku. Belum sempat aku menjawab, dareel langsung mencium bibir ku. Tidak seperti biasanya, kini hanya lumatan lembut tanpa menuntut.

"Ada apa?" Tanya ku saat dia melepaskan ciumannya. Dareel hanya menggeleng dengan senyuman yang masih terpasang di bibirnya. Aku mengusap rahang nya dan kembali fokus melihat acara sakral nattali.

*

"Kak ethan... " Teriak ku saat aku melihat ethan memasuki area altar. "Hey... " Ethan melambaikan tangan dan berjalan kearah ku. Aku merasakan dareel menggenggam erat tangan ku, astaga ini bukan saatnya untuk memasang kuda-kuda.

"Apa kamu datang terlambat di hari spesial kak nattali?" Tanya ku kesal pada ethan yang baru saja datang. "Sok tahu banget. Aku datang dari tadi tapi aku duduk di belakang, karena kursi bagian depan udah penuh." Jawab ethan mengacak rambut ku.

"Tuxedo lo bagus," Ucap ethan pada dareel dengan nada datar. "Sepatu lo juga bagus," Balas dareel dengan tatapan sinis. Apalagi ini, sapaan macam apa itu.

Aku tidak lagi memikirkan sapaan gila dua lelaki ini, namun ada hal yang tidak aku sadari. Ethan... dia menggandeng gadis muda yang kini memakai gaun pink.

Sekian Kalinya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang