🤍 SK 19 • Hadiah 🤍

51 3 0
                                    

Setiap orang tidak akan tau,
Kapan dia akan jatuh cinta
Tetapi setiap orang pasti tau,
Caranya dia mencintai harus seperti apa
♡♡♡





Alana POV

"Handphone kamu baru? Perasaan kemarin bukan ini," Ucap Ethan saat aku kembali dari kamar mandi. "Enggak, cuma ganti case aja kok," Jawab ku, "Kak, kamar mandi nya bagus, tembok nya ada ukiran-ukiran kaya pemandaangan jepang gitu. Top banget dah kakak tau tempat bagus begian," lanjut ku mengacungkan jempol.

"Tau lah, meskipun aku tinggal di amerika, tapi aku tetap mengawasi yang ada di indonesia," Ethan mengacak rambut ku. "Apaan, kapan-kapan ajak kak nattali kesini juga ya. Ah iya sama kak dion, kan kalian belum pernah ketemu juga, biar deket aja gitu," Ucap ku pada Ethan. Memang benar Ethan dan Dion belum pernah bertemu, nattali hanya menceritakan tentang dion kepada ethan.

"Boleh," Jawab ethan menyesap minumannya, "Apa hanya dion saja yang akan kita undang makan bersama disini? Apa ada laki-laki lain yang harus kita undang?," Ucap Ethan tiba-tiba menatap ku dengan pandangan seperti menyelidik.

Apa ethan tau tentang dareel, ah tidak mungkin. Aku belum menceritakan kepada Nattali dan bagaimana Ethan yang baru pulang ke indonesia kemarin bisa tau tentang ini, tidak mungkin.

"Siapa lagi? Teman kakak?," Tanya ku mencoba untuk bersikap biasa saja. Ethan hanya tersenyum, namun senyum itu seperti senyum yang di paksakan. Aku menghela nafas pelan, apa mungkin ini saat nya aku menceritakan tentang Dareel.

Saat aku hendak berbicara dan menceritakan kepada Ethan, tiba-tiba ponselnya berdering, "Aku angkat dulu," Ucap dareel berjalan menjauh. Tidak, bukan ini saatnya untuk menceritakan semuanya.

Aku pasti akan mengatakan semuanya pada Ethan dan Nattali, tapi di waktu yang tepat. Saat ini Ethan sedang membantu masalah perusahaan papanya, sedangkan Nattali kini di sibukkan dengan persiapan pernikahannya. Aku tidak ingin mereka kawatir karena masalah ku ini.

"Al, aku antar kamu pulang sekarang ya. Papa telfon, katanya ada pertemuan mendadak. Tidak apa-apakan?," Ucap ethan padaku. "Ayo, aku juga sudah makannya," Jawab ku mengangguk.

*

Setelah sampai apartement aku menuju dapur dan menuangkan jus jeruk kedalam gelas lalu meneguknya, aku menatap beberapa paper bag yang ada diatas meja. Milik siapa itu, "Non, ada kiriman hadiah dari tuan dareel. Saya letakkan diatas meja, dan ada camilan juga non, da es krim juga saya taruh didalam kulkas," Ucap bibi memberitahu ku.

"Ah baiklah, bi," Aku meletakkan gelas dan segera membuka kulkas untuk melihat es krim yang di beli dareel untuk ku. Aku tersenyum dalam hati, es krim coklat favorit ku, ternyata dia masih mengingatnya.

Aku berjalan menghampiri hadiah yang ada diatas meja, ada satu kardus, satu paper bag, helm dan aneka camilan seperti coklat, permen dan keripik. Tunggu, kenapa dia memberiku helm, aneh sekali.

Apa ini caranya berterima kasih karna telah mendapatkan keperawanan ku, aku tersenyum miris namun dihati ku ada sedikit kebahagian karena dareel lah yang mendapatkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa ini caranya berterima kasih karna telah mendapatkan keperawanan ku, aku tersenyum miris namun dihati ku ada sedikit kebahagian karena dareel lah yang mendapatkannya. Astaga apa yang ku pikirkan, dengan cepat aku menggelengkan kepala.

Setelah membersihkan diri aku berbaring diranjang dan menikmati keripik yang di berikan dareel, Ah iya aku lupa ponsel ku. Aku terjekut saat tertampang notifikasi aku menolak panggilan dari dareel dua jam lalu, perasaan aku tidak menolaknya dan aku juga tidak tahu kalau dareel menghubungi ku.

Dareel juga mengirim pesan, namun pesannya telah terbaca dan aku merasa tidak membacanya, aneh sekali. Aku membalas pesan dareel, dan dia juga membalas pesan ku sangat cepat. Dasar dosen gila, apa dia tidak ada kerjaan.

Alana
Buat apa lo beliin gue sepatu, hoodie sama helm?

Dareel
Kok lo gue lagi, Al? Lupa ya?

Alana
Hemm, sorry sorry. Buat apa KAMU beliin AKU sepatu, hodie sama helm?

Dareel
Kamu cantik kalau nurut gitu😆
Aku belinya couplean, aku sama kamu. Besok hari minggu jam tujuh malem aku jemput, oke 😚

Alana
Maksudnya apa bilang aku cantik tapi emot nya kaya gitu 👊👊
Pakek emot cium segala, kaya bocil alay🤮
Emang aku mau gitu keluar sama kamu?

Dareel
😂
Yaudah gapapa kalau gak mau, gausah jalan, aku di apartement kamu aja. Sekalian ngabisin pengaman yang kemarin aku beli, ke pakek cuma satu masih ada satu lagi

Alana
LO GILA YAAA? NIH ORANG GILA BENER 🖕🖕🖕🖕🖕
Sini lo 🪓🪓

Dareel
Becanda Al, aku kemarin gak pakek pengaman. Kan kemarin juga dadakan jadi mana sempet nyiapin nya, lagian aku gak suka pakek begituan 😀

Alana
DAMN, YOU VERY ASHOLE. FUCK YOU DAREEL 🖕

Dareel
I LOVE YOU TOO ALANAAAA ♥️

Aaarrrgg, aku melempar ponsel ku kesamping, menyebalkan sekali. Dia berbicara semudah itu padaku, apa dareel tidak punya malu. Ya Tuhan... aku membacanya saja sangat malu, sial, seharusnya aku tidak membalas pesan sialan itu.

Dareel POV

Aku tertawa kencang membaca setiap balasan pesan dari Alana, ini pertama kalinya Alana membalas pesan ku. Aku yakin kini Alana sedang menahan emosi, menggemaskan sekali.

Hari ini Edwin meminjam mobil ku dan Edwin menitipkan motornya dirumah ku, jadi ku pikir aku bisa meminjam nya untuk berjalan-jalan dengan Alana.

Sekalian aku membeli sepatu, hodie dan helm couple. Karena aku masih ingat saat SMA delapan tahun lalu Alana sangat ingin mempunyai barang couple dengan ku, namun
belum terwujud karena kejadian itu. Itulah sebabnya aku memutuskan untuk melakukan nya sekarang, membeli barang couple.

Dan iya, besok akan ada bazar yang di adakan setiap hari minggu, Alana pasti suka. Dan besok adalah hari ulang tahun Alana, 9 Desember.

"Reel, lo di panggil sama profesor. Sekalian bawa catatan presentasi mahasiswa baru yang kemarin itu, kata profesor gitu sih," Ucap Dion membuyarkan lamunan ku. Aku segera bangkit dan menyiapkan apa yang di minta profesor.

Aku tidak sabar menunggu hari esok, menaiki motor bersama Alana adalah salah satu dari sekian hal terfavorit yang ku suka saat bersama Alana. Sepanjang aku berjalan di koridor, aku tidak bisa berhenti tersenyum memikirkan apa yang akan terjadi.

*

Setelah aku memberikan materi di kelas, aku berjalan menuju taman belakang kampus. Edwin menelfon ku, "Reel, lo udah lihat kan file yang gue kirim tadi?," Tanya Edwin di sebrang telfon.

"Belum, ini gue baru mau lihat," Jawab ku, "Buruan lo lihat, ini kabar baik. Gue gak nyangka Sabrina bisa secepet itu dapetin semuanya, mungkin dia ada dendam kesumat banget gitu kali sama pak surya," Ucap Edwin terkekeh.

"Thanks, win," Edwin dengan keahliannya meretas membuat ku dengan mudah menyelesaikan misi ini. Ah iya, Sabrina, wanita itu melakukan perkerjaannya sesuai perjanjian waktu itu.

Mungkin benar apa yang di katakan Edwin, sabrina sangat membenci surya abraham. Aku tidak tahu dan tidak mau tahu juga apa masalah mereka berdua, karena yang terpenting bagi ku adalah menghancurkan Surya Abraham secara perlahan.

Mengingat, karena pria tua itu aku dan paman hidup menderita di negara orang, singapura. Dan karnanya juga aku harus menyakiti dan meninggalkan Alana waktu itu.

Dan satu lagi yang membuat ku bertekad untuk menghancurkan Surya Abraham, karena dia yang bertanggung atas kematian bunda Alana dan membuat Alana kehilangan segalanya.

TBC
*****

Vote and Comen ya guys 🙂
Thanks guys 😊

14 Agustus 2021

Sekian Kalinya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang