Lee Minho, konglomerat no 1 juga ketua mafia dari pack RedMoon terkuat didunia bawah.
Yang tak akan segan-segan membunuh orang yang menghalanginya, juga orang yang menempelinya macam parasit.
Tak ada belas kasih dalam dirinya, namun berbeda jika itu berhubungan dengan istrinya juga remaja laki-laki yang menarik perhatiannya sekarang ini dan menjadi putra barunya.Ia menatap tubuh tertidur remaja laki-laki bernama Shim Jaeyun, yang secara resmi hari ini menjadi Lee Jaeyun.
menjadi bagian dari keluarga Lee dan akan menjadi bungsu keluarga Lee walaupun umurnya diatas Niki 2 tahun.
Namun perawakannya yang lebih mungil dan manis dari Niki lah, ia memutuskan Kalau Jaeyun adalah putra bungsunya.1 bulan ia memantau Jake setelah Shim Hyunseong dengan tak tau malunya menyerahkan Jake sebagai jaminan hutangnya.
Selama 1 bulan memantau, tatapan Minho tak pernah lepas dari Jake.
Kata-katanya memang kasar, tapi ia sudah terlanjur terpesona dengan tatapan bak puppy yang menggonggong milik Jake.
Iris mata hitamnya begitu jernih layaknya bayi, binar matanya membuatnya terpaku dan Suzy, istrinya juga ikut terpesona kala ia melihat foto yang tak sengaja dilihatnya dimeja kerja sang suami."ya ampun mas gemes banget." seru Suzy tertahan begitu mendapat kabar kalau Minho berhasil membawa pulang Jake kedalam mansionnya, walau ada adegan pembiusan didalam mobil lantaran Jake terus berteriak pada sang suami yang pada dasarnya tidak sabaran dan sangat mudah tersulut emosinya.
"jadi dia adikku." ujar seorang pria dengan tinggi 186cm dengan beberapa tindikan ditelinganya.
"siapa saja yang sudah datang, Yeonjun." tanya Minho tanpa melepaskan tatapannya dari wajah damai Jake.
"Bang Minhyun, Bang Taehyung, Heeseung, Jungwon.
Niki masih ada dimarkas bersama Sunoo, bermain-main dengan mainannya." sahut Yeonjun ikut mengamati wajah damai Jake dengan wajah datarnya, namun sudut bibirnya sedikit terangkat membentuk senyuman tipis."suruh Niki dan Sunoo kembali, Dad akan mengenalkan Jaeyun pada kalian setelah ia bangun."
"okay Dad."
🌼🌼🌼
Ketika terbangun, pusing yang pertama dirasakannya juga manik yang membola panik kala terbangun ditempat yang sangat asing buatnya.
"ini gue dimana, ya tuhan.." gumamnya panik.
Ia berlari kearah balkon, membuka pintunya dan mendapati kalau kamar yang ditempatinya berada dilantai 4.
Jika ia melompat ia bisa mati, atau berakhir kakinya patah.
Juga pemandangan hutan belantara yang menyapa penglihatannya."ini gue dimana sih?"
Manik Matanya sudah berkaca-kaca, senakal-nakal, sebringas-bringasnya dan sebar-bar-nya Jake.
Jika dihadapkan dengan situasi sulit seperti ini, ia tetap akan merasa kalut dan ingin menangis.
Pasalnya ia diculik ketempat yang jauh dari padatnya Ibukota, dengan berpuluh-puluh penjagaan ketat layaknya rumah kepresidenan.Suara pintu terbuka langsung mengalihkan pikiran kalut Jake.
Dipintu masuk ia melihat kedatangan wanita cantik, yang usianya sebaya dengan usia almarhum ibunya.