Part 32

13.1K 1K 209
                                    

"masih pusing kepalanya?" tanya Minho yang dibalas anggukan lemah oleh Jake.

"tidur ya."

Jake menggeleng cepat, lantas memeluk erat leher Minho, membenamkan wajahnya diceruk lehernya.
Minho bisa merasakan suhu hangat tubuh Jake ketika wajah Jake menempel dilehernya.

"masih takut untuk tidur?"

Tak ada respon berarti dari Jake, ia justru malah menjatuhkan dagunya dibahu Minho seraya melirik Heeseung yang terus menatapnya sejak tadi.

"ingat ucapan your Mom tadi kan?"

Jake mengalihkan tatapannya dari Heeseung, lantas mengangguk lemah.

"coba sebutkan?"

"cuci kaki sama tangan, cuci muka, sikat gigi trus baca doa." sahutnya kembali membenamkan wajahnya diceruk leher Minho, saat Heeseung beranjak berdiri dan melangkah mendekatinya.

"dek.." panggil Heeseung.

Jake nampak enggan mendongakkan kepalanya, ia malah semakin mengeratkan pelukannya dileher Minho.

Suzy yang melihat wajah sendu Heeseung, mengusap lembut pucuk kepala Jake.

"Jeyun sayang..
Kakaknya panggil kok tidak jawab?"

Jake mengintip dari balik bahu Minho, lantas bergumam membalas panggilan Heeseung.

"apa?" balasnya dengan suara kecil.

"sama Kakak yuk." ajak Heeseung seraya mengusap punggung berbalut piyama cocomelon-nya.

"Kak Hee ndak ngantongin revolver-kan?" cicit Jake seraya melirik Heeseung dari balik bahu Minho.

Heeseung mengulas senyum lembut, lantas menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"just a dream, Boy..
Cuma mimpi buruk, Daddy sama yang lainnya tak akan menyakitimu.
Tak akan pernah!" bisik Minho, seraya menekankan kalimat akhirnya begitu serius.

Jake mengganggukkan kepalanya, lantas mengulurkan tangannya kearah Heeseung.

"Jeyun mau mamam ice cream boleh?" tanya Jake begitu berada digendongan Heeseung.

"tidak sekarang, tapi nanti setelah sembuh." tukas Heeseung seraya mengangkat tubuh Jake kedalam gendongan koalanya.

"tapi Jeyun mau mamam sekarang." balasnya seraya memeluk leher Heeseung dan menjatuhkan dagunya dibahu Heeseung.

"adek kan lagi demam, nanti kalau makan ice cream makin demam, mau?
Kepalanya jadi semakin berat karna pusing, mau?"

Jake menggeleng lemah, setelahnya menghela nafas panjang.

"ya udah mamamnya nanti aja kalau udah sembuh.
Tapi nanti Jeyun mamam ice cream-nya boleh banyak-banyak?" Heeseung terkekeh pelan, lanta mengecup pucuk kepala Jake seraya bergumam "iya."

Jaeyun'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang