Ketika membuka mata, pertama kali yang ia rasakan adalah perutnya terasa tertindih beban berat, bahkan ia merasa tak bisa bergerak.
Jake ingin berteriak, ketika tau kalau ia terbangun dengan Minho yang memeluknya erat, juga beban berat diperutnya adalah tangan berotot Minho.
Ia menyingkirkan hati-hati tangan Minho dari atas perutnya, lalu beringsut keluar dari kukungan tubuh besar Minho, selaku Ayah baru-nya.Ia beranjak duduk, lalu melompat turun dari ranjang.
Ketika kakinya menapaki lantai marmer, ketika itu juga pintu kamarnya terbuka dan menampilkan Heeseung yang melangkah menghampirinya.Jake mengerjapkan matanya begitu melihat bagaimana sudut bibir Heeseung perlahan naik, membentuk senyuman tampan.
Juga tangan kanannya yang terangkat mengusak pucuk kepala Jake yang masih dilapisi bandana berkuping kucing."loh ternyata bisa senyum juga toh." fikir Jake.
Heeseung beralih menatap Ayahnya yang masih tertidur diranjang.
Menendang kakinya, hingga sang Ayah terbangun dengan umpatan kasar.
Setelah Minho terbangun, Heeseung beralih lagi pada Jake yang masih termenung ditempatnya.
Mengangkat tubuh mungil Jake dan menggendongnya koala.
Jake sempat terpekik, namun ia buru-buru menyeimbangkan tubuhnya dan berakhir memeluk leher Heeseung.Toh ia juga masih mengantuk, jadi maanfaatkan kesempatan yang ada.
Ia jadi tidak usah repot-repot mengeluarkan tenaganya untuk berjalan.Heeseung melangkah keluar kamar dengan Jake yang berada dalam gendongannya.
Melangkah masuk kedalam lift untuk menuju ruang makan, dimana penghuni mansion sudah menunggu disana.Seluruh atensi kini sepenuhnya menatap kehadiran Heeseung dan Jake.
Jake sendiri merasa bodo amat, ia justru menyandarkan kepalanya dibahu Heeseung."Jeyun.. Empeng-nya lepas dulu nak, kamu minum susu dulu."
"hah?" bingung Jake, tak mengerti dengan ucapan Suzy.
Suzy sendiri terkekeh pelan, ia melangkah menghampiri Jake yang duduk dipangkuan Heeseung, kemudian melepas empeng yang masih tersumpal dimulut Jake.
Otak Jake masih memproses barang yang dilepaskan Suzy dari mulutnya.
Namun didetik ke-7 Jake sontak membelalakkan matanya, memutar tubuhnya menghadap Heeseung, lantas membenamkan wajah merona malunya keceruk leher Heeseung."BANGSAT?!!! KOK BISA GUE NGEMPENG?!!!
MALU BANGET ANJROT!!" pekiknya dalam hati, merutuki kebodohannya yang tidak sadar dengan barang yang tersumpal didalam mulutnya.Sementara seluruh penghuni mansion minus Minho yang masih dikamar mandi kamar Jake dan Suzy yang tengah menyuruh salah satu maid menyiapkan makanan, mengulum senyum gemas.
🌼🌼🌼
Dengusan kasar sudah beberapa kali terdengar dari mulut Jake.
Dan Taehyung hanya bisa meliriknya tanpa bertanya padanya, ia tau kalau remaja 16 tahun itu dilanda kebosanan.
Namun ia membiarkan, ingin melihat kenakalan apa yang diperbuatnya nanti.
Bahkan Taehyung tau sejak tadi Jake berusaha untuk tidak bersitatap dengan Taehyung, Minhyun dan K."gila aja kali ya Daddy sama Mommy nitipin gue dipangeran iblis macem mereka bertiga, terutama si Taehyung-Taehyung itu." batin Jake menggerutu.