Jake terbangun diwaktu pagi buta, dengan keadaan sendiri dan di kanan-kiri tubuhnya terdapat guling dan bantal.
Dengan ringisan pelan, karna nyeri didadanya, Jake mendudukkan dirinya dengan posisi duduk bersila.
Tangan kanannya terangkat, menggusrak bagian kelopak matanya, lantas beranjak turun dari ranjang.
Memakai sendal selop berwarna putih, kemudian melangkah keluar kamar.Dipintu kamar ia bertemu dengan Rm yang memang berdiri didepan kamarnya menjaga Jake, sewaktu-waktu Jake membutuhkan sesuatu.
"Tuan muda, anda mau kemana?"
Jake menyandarkan kepalanya didinding, membuka lebar mulutnya menguap.
"Daddy kemana, Paman?"
"semuanya pergi ke markas Tuan Muda, kecuali Tuan Sunghoon." sahut Rm, yang seketika membuat kepala Jake menegak.
"markas?" ulang Jake.
"ada penyerangan besar-besaran di markas." jelas Rm yang dibalas anggukan mengerti oleh Jake.
"Kak Shoon dimana?"
"bayi kenapa?" kepala Jake menoleh cepat, kemudian mengulurkan tangannya, meminta Sunghoon untuk segera menggendongnya.
Sunghoon memberikan gelas berisi kopi panas ketangan Rm, lantas mengangkat tubuh yang lebih mungil kegendongan koala-nya.
"taruh dinakas saja." ujar Sunghoon, yang segera dilaksanakan Rm.
"Kak Shoon tidak pergi ke markas?" tanya Jake dengan binar bertanya-tanya.
Sunghoon menundukkan pandangannya, kemudian menggelengkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Jake.
Menatap plester didahi Jake yang menggembung karna adanya benjolan cukup besar disana."dahinya masih sakit?"
Jake menggeleng, dahinya memang sudah tak terasa sakit, namun kalau disentuh atau tak sengaja bersentuhan dengan sesuatu baru terasa sakitnya.
"dadanya?"
Kali ini Jake mengangguk, bibirnya melengkung sedih.
"sakit, jadi sesak." jujur Jake.
Untuk bagian Dada memang masih terasa sakit, apalagi ketika ia menarik nafas, seketika terasa nyeri-nya.
"jangan lari-larian lagi, mengerti?"
Jake mengangguk patuh, lantas menelesupkan kepalanya diceruk leher Sunghoon.
Kadang Jake tidak mengerti, Sunghoon akan benar-benar menjadi orang yang berbeda ketika hanya berdua saja dengannya.
Sunghoon terasa hangat, namun jika ucapannya dibantah Sunghoon benar-benar menjadi sangat-sangat dingin.
Bukan hanya Sunghoon sih, tapi hampir semuanya.
Tipe bossy nan possesive dan overprotective."tidur lagi ya."
Jake menggeleng, ia mengeratkan pelukannya, yang disambut usapan-usapan lembut dibelakang kepala juga punggungnya.
"mau dibuatkan susu?"
Jake kembali menggeleng lemah, sembari memainkan kancing kemeja atas Sunghoon.