"Daddy~ Jeyun ikut ya.. Pwease~" rengek Jake ketika melihat Minho hendak pergi ke markas Pack Redmoon.
"disana berbahaya, boy.
Ikut salah satu Abang atau Kakakmu ke perusahaan mereka saja."Jake menggeleng cepat, menggoyangkan tangan kanan Minho kedepan dan belakang.
"Jeyun mau sama Daddy." rengeknya.
"Daddy tak mau kau dalam bahaya, boy."
"kan Jeyun bersama Daddy, ada Paman Rex sama Paman Hans juga kan.
Trus ada banyak bodyguard, Jeyun pasti aman." serunya meyakinkan."tetap saja, Daddy tau mau kau kenapa-kenapa.
Jadi tak usah ikut ya, tetap di mansion dan jadi anak baik."Jake menjatuhkan tubuhnya, memeluk kaki Minho erat.
"Jeyun mau ikut Daddy! Mau ikut Daddy!!"
Suzy yang tak tega, menghampiri Minho kemudian Mengusap lembut lengan atas Minho.
"ajak saja Dad, Jeyun pasti aman karna ia bersamamu."
Minho menghela nafas kasar, lantas menarik lengan kanan atas Jake hingga Jake berdiri.
Kemudian mengangkat tubuhnya kedalam gendongan koala."Daddy ajak, tapi tetap bersama Daddy dan jangan nakal." tukas Minho memperingati.
Jake memekik senang, ia lantas memeluk leher Minho, setelah sebelumnya mengecup lama pipi kiri Minho.
🌼🌼🌼
Minho mendengus sebal, menatap Jake yang begitu lengket dengan kerabat terdekatnya Song Jongki, yang menjadi partnernya dalam mengendalikan Pack Redmoon.
Jika Minho adalah ketua, Jongki adalah Wakil.Rex berusaha mempertahankan wajah datarnya, walau dalam hati nya menertawakan junjungannya.
"ada yang terbakar api cemburu rupanya." begitulah batin Rex.
"Jaeyun.. Nak.. Sini duduk sama Daddy." panggil Minho.
Jake menggeleng, lantas kembali memusatkan atensinya pada Uncle tampan yang akan ia jadikan idola mulai saat ini.
"Jaeyun.." panggilnya lagi.
Namun Jake hanya merespon desissan sebal, lantaran merasa terganggu dengan panggilan Minho.
Sementara Jongki melirik Minho, mengulas seringaian mengejek."mau ikut, uncle berkelili-"
"Song! Kuperingatkan jangan macam-ma-"
"AYO UNCLE!!!" potongnya riang, ia bahkan sudah berdiri seraya menarik-narik lengan Jongki untuk segera melaksanakan ajakannya.