Ada yang kangen??
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
...
..
.
⚠️Warning ⚠️Siapkan mental kalian
(dilarang keras mengumpat atau membodoh-bodohi karakter utama book ini!!!😡)
.
.
.
.
.
.
..Jake duduk diatas karpet bulu dengan kepala menelengkup diantara kedua kakinya yang terlipat, memeluk erat-erat kedua kakinya dengan tubuh gemetaran.
Berefek pada tubuhnya yang mengeluarkam keringat dingin sebesar biji jagung.Pembicaraan Kedua bocah ditaman tadi terus terngiang diotaknya.
Ia mencoba mengenyahkan suara-suara itu, namun semakin mencoba dienyahkan semakin kencang suara tersebut bergaung diotaknya.Ia beranjak berdiri, kemudian berlari menuju walk in closet didalam kamarnya.
Berdiri didepan cermin kaca press body, lantas mengangkat tinggi-tinggi sweater hoodie baby blue yang melekat ditubuhnya.
Menampilkan perut mulus Jake yang nampak buncit.
Ia menusuk-nusuk pelan sisi kiri perut, memerhatikannya lamat-lamat.Lengkung bibirnya menurun, manik bulatnya yang sudah sembab kembali meloloskan air matanya.
"huaaaaa perut Jeyun sudah tidak ada kotak-kotaknya lagi."
Jake mengusap permukaan perut buncitnya, terisak kecil namun sesenggukkan.
"disini ada dedek bayinya?" cicitnya begitu lirih.
Eh dedek bayi???
"tapi ayahnya siapa???
Bibir Jeyun kan banyak yang cium???
Daddy??
Kak Minyeon??
Abang Tae??
Abang Njun??
Kak Kei??
Kak Hee??
Kak Jeyi??
Kak Shoon??
Kak Osun??
Kak Uwon??
Bang Kiki??
Bang Niel??" tanyanya menyebutkan satu persatu keluarga Lee.Kenapa ia tidak menyebutkan Suzy?
Karna Suzy tidak pernah mengecup bibir Jake, ia hanya akan meminta Jake untuk mengecup seluruh permukaan wajahnya terkecuali dibibir.
Bukan karna jijik, namun ia berfikir jika Jake akan memberikan ciuman pertamanya pada seorang wanita yang akan menjadi kekasih atau pendamping hidupnya kelak.
Yeah itupun kalau Jake menyukai perempuan.Kembali pada Jake yang merenungi nasibnya kini.
Ia hanya berfikir tentang siapa Ayah dedek bayi yang ada didalam perutnya ini.Yaps!!! Pembicaraan nyeleneh, tidak etis dan tidak senonoh mungkin untuk anak usia dini yang Jake dengar ditaman sore tadi adalah pembicaraan tentang sebuah kecupan yang mendatangkan kehamilan.
Yang Jake dengar jika seseorang mendapat sebuah ciuman, keesokan harinya atau beberapa hari setelahnya ia akan hamil.Jangan tanyakan gagasan itu dari mana, saya sendiri sebagai penulis book ini tidak tau.
Entah Jake yang bodoh padahal nilai pelajarannya selalu diatas rata-rata, bahkan ia mendapat beasiswa tentunya dengan otak cerdasnya yang mampu menyerap pelajaran lebih cepat.
Atau Jake yang kabur dan memilih tidur pada saat jam pelajaran biologi yang sedang membahas reproduksi manusia.
Atau ada yang salah dengan syaraf otaknya selepas ia dioperasi sebulan yang lalu.
Otaknya menciut karna tembakan dipunggungnya, siapa yang tau kan?