⚠️ spoiler allert ⚠️

5.5K 392 88
                                    

"Bagaimana latihan hari ini?" Tanya Ketua Kang seraya menatap Jake yang kini tengah melepas kacamata bening yang bertengger dihidung bangirnya.

"Not bad."

"Nata berikan kertas skornya."

"Masih tidak mempercayaiku Ketua Kang?" Ujar Jake seraya menyurai rambut ash greynya.

"Tentu, kau bisa saja berkhianat padaku walaupun sekarang kau bagian dariku Jae." Balas Ketua Kang seraya memperhatikan kertas skor milik Jake ditangannya.

"Archen, berikan dia pelatihan lebih keras lagi.
Hasilnya belum membuatku puas terlebih waktu kita tak banyak." Tambahnya yang diangguki patuh oleh Archen.

Jake melengos malas, lantas meraih botol mineral yang disodorkan Nata.
Menatap penuh permusuhan punggung Ketua Kang yang perlahan melangkah pergi dengan Dew.

"Ayo latihan-"

"Istirahat!" Potong Nata dengan delikan tajam.

Jake menyembulkan kepalanya lantas menjulurkan lidahnya mengejek Archen.

"Bocah sialan."

"Chen.."

🌼🌼🌼

"Jadi kau menjebakku, Julien Kang?!"

Yang diserukan namanya memilih duduk dikursi yang telah disediakan Dew, duduk dengan angkuh didepan Minho yang duduk bersimpuh dengan kedua tangan terikat kebelakang.

"Kau semakin lemah setelah kehilangan putra kesayanganmu itu Lee." Balasnya diakhiri dengan tawa mengesalkan.

"Jika kau ingin membunuhku, lakukan dengan cepat.
Namun kau akan tau akibatnya karna bagian dari Keluarga Lee dan anggota inti RedMoon tidak akan tinggal diam."

Julien Kang selaku musuh bebuyutan Minho merespon dengan anggukan jengah.

"Kuharap seluruh anggota keluarga Lee dan anggota inti RedMoon menyergap tempat ini secepatnya." Ujar Julien yang tentunya membuat Minho mengernyitkan keningnya bingung.

"Kau berharap-"

"Ck..ck.. No.. no.. no.. ini bukan seperti yang kau fikirkan, ini berbeda dan kau akan sangat-sangat terkejut." Potong Julien diakhiri dengan seringaian lebar.

"Ada hubungannya dengan hadiahku untukmu, Lee." Tambahnya seraya mengangkat kedua tangannya saat mendengar suara derap langkah mendekat dibarengi dengan satu suara tembakan diudara.

"Julien Kang.. berani sekali kau melakukan gencatan senjata saat Ketua Lee tengah melakukan bisnis kerjasama dengan Dewan politik Park." Seru Dongwook.

Julien Kang memutar tubuhnya, lantas menurunkan revolver yang ditodongkan Jungkook dengan jari telunjuknya.

"10 menit lebih cepat dari yang kuduga." Ujarnya seraya menilik jam yang melingkar apik dipergelangan tangannya.

"Apa yang kau rencanakan?" Tanya Jongki dengan manik tajamnya yang memcing curiga dengan gerak-gerik Julien.

"Menurutmu apa, Song?" tanya Julien yang sengaja tak menjawab pertanyaan Jongki dengan memilih menanyakan pertanyaan baru.

"Sialan!"

"Song tahan emosimu." Peringat Minho.

"Wow.. hadiah kalian sudah datang." Ujar Julien saat melihat Archen membuka pintu disebelah kiri ruangan, pintu yang Minho kira hanya pintu masuk biasa.

Namun kini memunculkan seseorang yang selama 1 setengah tahun ia cari sampai kepelosok negri.

"Jaeyun?" Gumam Minho yang tentunya membuat keseluruhan keluarga Lee dan anggota inti Redmoon menolehkan kepalanya menatap sumber yang ditatap sendu oleh Minho.

"Miss me?"

Waktu seakan berhenti kala remaja berambut ash grey ditemani 2 pria berambut hitam dan coklat gelap memasuki ruangan.
Remaja berambut ash grey tersebut tak lain dan tak bukan adalah Jake.
Jake nampak berubah dari yang terakhir ia lihat, rambut yang semulanya hitam diwarnai menjadi ash grey.
Pipi yang semulanya gembil nampak tirus hingga memperlihatkan rahang tegasnya.
Senyumnya masih sama namun sedikit memperlihatkan seringaian kecil.
Bayi keluarga Lee sudab benar-benar berubah dan fakta bahwa 1 setengah tahun Jake berada dalam genggaman Julien Kang membuat amarah mereka mendidih.
Bagaimana bisa mereka tidak cepat mengetahuinya, mereka tidak rela Jake diperlakukan sedemikian kasar hingga membuat perubahan seperti ini.

"Jadi kalian tidak merindukanku?
Owh.. jahat sekali."

Jake melangkah ketengah lalu berdiri disamping Julien yang tentu saja segera dirangkul oleh Julien.

"Kau datang tepat waktu, Jae."

Jake mengangguk lantas mengambil revolver dari balik  saku Julien, lantas menepis tangan Julien dibahunya.

"Harus tepat, karna aku tak sabar untuk melakukan ini."   Balasnya yang melangkah mendekati Minho, menodongkan revolver milik Julien tepat dikening Minho.

Julien menunyunggingkan senyum bangga, sementara Minho yang sejak kedatangan Jake tak melepaskan pandangannya barang sedetik pun dari Jake melebarkan matanya tak percaya.

"Long time no see, Daddy.
Ada kata terakhir yang ingin Daddy katakan pada mereka?" Tanya Jake seraya mengedarkan pandangannya kesekitar tanpa melunturkan senyumnya.

"JAEYUN?!!!" Seru Jongki dengan pandangan tak percaya.

Jake menjauhkan todongan revolvernya dari kening Minho, menegakkan badannya dan memutar tubuhnya menghadap Jongki.

"Hai Uncle tampan.." sapa Jake dan setelahnya ia kembali mengarahkan revolvernya kearah kepala Minho, menarik pelatuknya dan bunyi tembakan memekakkan telinga tentu membuat semua orang yang berada diruangan membelalakkan matanya tak percaya.

"Good bye.."



























See u di buku Jaeyun's nanti...





















Haloha gengs...
Penasaran kan gimana ending sebenernya???
Makanya kalian mesti mesti beli bukunya #maksa!
Hehehe canda kok

Oh iya maaf ya aku ngga bales balesin comment kalian, karna aku bener bener fokus sama buku ini dan sibuk in real life..
P.O jaeyuns sebulan lagi gaeesss dan aku harap setelah bukunya jadi kalian suka

Salam sayang banyak2 buat kalian dan makasih untuk segala bentuk support yang kalian kasih ke aku..
Sayang kalian pake banget pokoknya?!!!















Salam rindu
-Laconic 🌼

Jaeyun'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang