Happy 666 foll ❤
Bagus ya angkanya triplet gitu 🤭
Sarapannya kakak
Hihihi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Lechugo!"Kak Ubin.. Jeyun bosan~" rengek Jake dengan kepala merosot kekaki sofa sementara kakinya terjulur keatas ke-kepala sofa.
"dek, nanti kepalanya pusing." ujar Soobin mengangkat perut Jake untuk duduk dengan benar.
Jake didudukkan dengan benar diatas sofa, namun hanya bertahan 5 menit ia kembali pada posisi tadi.
"dek.. Darahmu ngalir ke otak semua itu." omel Soobin, namun Jake menggeleng-gelengkan kepalanya, mengabaikan omelan Soobin walaupun wajah hingga lehernya sudah memerah padam.
Wonwoo yang baru memasuki ruang keluarga dan melihat posisi Jake, langsung bergegas menghampiri Jake, mengangkat tubuhnya hingga berdiri diatas sofa, lalu menggendongnya koala.
"aaaaaaaaaaa~ Kak Woo~~"
"mukamu udah merah, masih dilanjut tidur dengan posisi berbahaya seperti itu, hmm.."
bibir ranum Jake mencebik seketika, kepalanya ia hantuk-hantukkan kesal didada Wonwoo.
"Jeyun bosan Kak Woo~"
Soobin menahan kepala berkuncir apple hair itu, menciumnya gemas hingga mulutnya berkerucut lucu.
"adek nakal."
"huh? Tidak! Jeyun tidak nakal!" serunya tak terima.
Wonwoo menendang tulang kering Soobin untuk menyingkir, setelahnya ia membawa Jake menuju dapur.
"Kak Woo, Jeyun tidak boleh ke dapur sama Daddy." serunya memberitahu.
"Kakak tau, hanya temani kakak ambil minuman kaleng."
"Jeyun mau ice cream ya."
Wonwoo menganggukkan kepalanya, mengecup gemas pipi gembil yang merona alami itu dengan gemas.
"loh ini bentol kenapa?" tanya Wonwoo saat sadar ada bulatan cukup lebar dibawah mata Jake.
"digigit semut, tadi Jeyun iseng ketuk-ketuk rumah semut.
Terus Jeyun diserang, tapi sudah diobati Bang Niel tadi sebelum berangkat."Wonwoo terkekeh pelan, kembali mengecupi pipi gembil itu.
"makanya jangan nakal."
"ish Jeyun tidak nakal, cuma iseng Kak Woo."
"iya.. Iya.. Iseng."